ATURAN MENAG TENTANG PENGERAS SUARA MASJID
Oleh: Drs. HM Yusron Hadi, MM
Menag Terbitkan.
Pedoman Penggunaan Pengeras Suara.
Di Masjid dan Musala.
Menteri
Agama.
Yaqut Cholil Qoumas.
Menerbitkan
edaran.
Yang
mengatur penggunaan pengeras suara.
Di
masjid dan musala.
Surat
Edaran Menteri Agama No SE 05 tahun 2022.
Tentang
Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
Penggunaan
pengeras suara di masjid dan musala.
Kebutuhan
umat Islam.
Sebagai
salah satu media syiar Islam.
Dalam masyarakat.
Pada
saat bersamaan.
Masyarakat
Indonesia beragam.
Dalam agama,
keyakinan, latar belakang, dan lainnya.
Sehingga perlu merawat persaudaraan.
Dan
harmoni sosial.
“Pedoman
diterbitkan sebagai upaya.
Meningkatkan
ketenteraman, ketertiban.
Dan
keharmonisan antarwarga masyarakat,” ujar Menag Yaqut di Jakarta, Senin
(21/2/2022).
Ketentuan
dalam Surat Edaran Menteri Agama.
Tentang
Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala:
1.
Umum
Pengeras suara terdiri atas:
1) pengeras suara dalam.
2) Pengeras suara luar.
Tujuan penggunaan
pengeras suara pada masjid dan musala:
1. Mengingatkan masyarakat melalui
pengajian Al-Quran.
Selawat Nabi.
Dan suara azan.
Tanda masuk waktu salat fardu.
2. Menyampaikan suara muazin kepada
jemaah ketika azan.
Suara imam kepada makmum ketika salat berjemaah.
Suara khatib dan penceramah kepada jemaah.
3. Menyampaikan dakwah kepada
masyarakat luas.
Dalam dan luar masjid/musala.
Pemasangan dan Penggunaan Pengeras Suara.
1. Pemasangan pengeras suara dalam
dan luar dipisahkan.
2. Hendaknya diatur akustik yang
baik.
3. Volume pengeras suara diatur
sesuai kebutuhan.
Paling besar 100 dB (seratus
desibel).
4. Dalam pemutaran rekaman.
Hendaknya memperhatikan kualitas
rekaman.
Waktu, dan bacaan akhir ayat,
selawat/tarhim.
Tata Cara Penggunaan Pengeras Suara.
1. Waktu Salat Subuh.
Paling lama 10 menit sebelum azan.
Boleh memakai pengeras suara
luar.
Untuk pembacaan Al-Quran.
Atau selawat/tarhim.
Salat Subuh, zikir, doa, dan kuliah Subuh.
Memakai pengeras
suara dalam.
2. Waktu Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya.
Paling lama 5 menit sebelum azan.
Boleh memakai pengeras suara
luar.
Untuk pembacaan Al-Quran.
Atau selawat/tarhim.
Sesudah
azan dikumandangkan.
Memakai
pengeras suara dalam.
3. Waktu salat Jumat.
Paling lama 10 menit sebelum azan.
Boleh memakai pengeras suara
luar.
Untuk pembacaan Al-Quran.
Atau selawat/tarhim.
Azan memakai pengeras
suara luar.
Pengumuman, khotbah, salat Jumat, zikir, dan doa.
Memakai pengeras
suara dalam.
4. Kegiatan Syiar Ramadan, gema takbir
Idul Fitri, Idul Adha, dan Upacara Hari Besar Islam.
Bulan Ramadan
Salat Tarawih,
ceramah/kajian Ramadan, dan tadarus Al-Quran.
Memakai
pengeras suara dalam.
Takbiran 1
Syawal / 10 Zulhijah.
1.
Memakai pengeras
suara luar.
Sampai pukul 22.00 WIB.
2.
Bisa dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.
Salat ldul
Fitri dan ldul Adha.
1. Boleh memakai pengeras suara luar.
Takbiran Hari
Tasyrik
1. Memakai pengeras suara dalam.
Peringatan
Hari Besar Islam atau pengajian.
1.
Memakai pengeras
suara dalam.
2.
Jika pengunjung melimpah
Memakai pengeras
suara luar.
Suara yang dipancarkan melalui Pengeras Suara.
1.
Bagus atau
tidak sumbang.
2.
Pelafazan baik dan benar.
(Dari berbagai sumber)


