Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Wednesday, December 27, 2017

589. HIKMAH

KEUTAMAAN SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang keutamaan salat berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya
      Menurut hadis Nabi banyak keutamaan yang diperoleh orang-orang yang mengerjakan salat berjamaah.
      Pertama, pahala salat berjamaah berlipat ganda, karena Ibnu Umar berkata,” Sesungguhnya Rasulullah bersabda,’Salat berjamaah lebih baik daripada salat sendirian sebanyak 27 tingkatan’.” (HR.Muslim).
      Kedua, Allah menjaga orang yang melaksanakan salat berjamaah dari setan, karena Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya setan terhadap manusia seperti serigala terhadap kambing, yaitu serigala akan menangkap kambing yang menyendiri dan  memisahkan diri dari gerombolannya, maka janganlah kamu memisahkan diri dari jamaah, hendaklah kamu berjamaah bersama banyak orang dan senantiasa memakmurkan masjid.” (HR. Ahmad bin Hanbal).
      Abu Darda’ menyebutkan Rasul bersabda,”Apabila terdapat tiga orang yang berada di suatu kampung atau perkampungan badui, dan tidak dilaksanakan salat berjamaah, maka sungguh setan telah menguasai mereka, maka laksanakan salat berjamaah, karena sesungguhnya serigala hanya memakan kambing yang memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Abu Daud).
      Ketiga, keutamaan salat berjamaah semakin bertambah dengan banyaknya jumlah orang yang ikut salat berjamaah, karena Ubai bin Kaab berkata Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya salat berjamaah dengan satu orang lebih utama daripada salat sendirian, dan salat berjamaah bersama dua orang lebih utama daripada salat bersama satu orang, serta salat berjamaah bersama lebih banyak orang, maka lebih dicintai Allah.” (HR. Abu Daud).
     Keempat, orang yang melaksanakan salat berjamaah selama 40 hari tanpa ketinggalan “takbiratul ihram” bersama imam akan dijauhkan dari azab neraka dan dari dijauhkan sifat munafik.
     Anas bin Malik berkata Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat 40 hari berjamaah karena Allah dengan mendapatkan takbiratul ihram, maka mereka dijauhkan dari dari neraka dan dijauhkan dari kemunafikan.” (HR. Tirmidzi).
     Hadis ini menjelaskan keutamaan salat dengan ikhlas, karena Rasulullah  bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat karena Allah dengan hati tulus ikhlas hanya karena Allah semata, maka ia dijauhkan dari kemunafikan, artinya selama hidup di dunia ia diberikan jaminan tidak melakukan perbuatan orang munafik dan selalu diberikan taufik oleh Allah untuk selalu berbuat ikhlas karena Allah.”
    Sedangkan di akhirat kelak ia dijauhkan dari azab yang menimpa orang munafik, dan Rasulullah akan memberikan kesaksian bahwa ia bukan orang munafik, karena  orang munafik merasa berat ketika melaksanakan salat.
      Kelima, orang yang melaksanakan salat Subuh berjamaah akan berada dalam lindungan Allah sejak Subuh sampai hingga petang hari, berdasarkan hadis riwayat Jundub bin Abdillah, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, maka ia berada dalam lindungan Allah.” (HR. Muslim).
      Keenam, mendapatkan balasan pahala seperti ibadah haji dan umrah, berdasarkan hadis riwayat Anas bin Malik, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, lalu ia duduk berzikir hingga terbit matahari, kemudian ia melaksanakan salat dua rakaat, maka ia mendapatkan balasan pahala seperti haji dan umrah”. Kemudian Rasulullah bersabda,”Sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tirmidzi).
      Ketujuh, balasan salat Isya’ dan salat Subuh berjamaah seperti salat malam , berdasarkan hadis riwayat Utsman bin ‘Affan, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Isya’ berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan “qiyamullail” setengah malam, dan siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan “qiyamullail” sepanjang malam.” (HR. Muslim).
      Kedelapan, para malaikat berkumpul pada salat Subuh dan salat Asar, berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Malaikat malam dan malaikat siang saling bergantian berkumpul pada salat Subuh dan salat ‘Asar. Kemudian malaikat yang bertugas di waktu malam naik, lalu Allah Yang Maha mengetahui bertanya kepada mereka, “Bagaimana kamu meninggalkan hamba -hamba-Ku?”. Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka ketika mereka sedang melaksanakan salat dan kami datang kepada mereka ketika mereka sedang melaksanakan salat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
     Kesembilan, Allah mengagumi orang-orang yang mengerjakan salat berjamaah karena Nabi bersabda,”Sesungguhnya Allah mengagumi salat yang dilaksanakan secara berjamaah.” (HR. Ahmad bin Hanbal).
     Kesepuluh, menanti salat berjamaah dosanya diampuni dan diberikan rahmat, menurut hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Seorang hamba yang melaksanakan salat, kemudian ia tetap berada di tempat salatnya menantikan pelaksanaan salat, maka malaikat berkata,”Ya Allah, ampunilah ia, curahkanlah rahmat-Mu kepadanya”, sampai ia beranjak atau berhadas. (HR. Muslim).
     Kesebelas, keutamaan salat di saf pertama, berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Seandainya manusia mengetahui apa yang ada dalam seruan azan dan saf pertama, niscaya mereka akan merebutnya dengan melakukan undian.” (HR. Al-Bukhari).
     Kedua belas, ampunan dosa dan cinta Allah bagi orang yang mengucapkan “amin” yang diucapkan bersamaan dengan ucapan “amin” para malaikat, berdasarkan hadis Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Apabila imam mengucapkan ‘amin’, maka ucapkanlah ‘amin’. Sesungguhnya siapa yang ucapannya sesuai dengan ucapan ‘amin’ yang diucapkan para malaikat, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
      Ketiga belas, seandainya manusia mengetahui manfaat salat berjamaah, pastilah mereka akan datang meskipun dengan merangkak, Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda,”Seandainya manusia mengetahui hikmah yang ada dalam seruan azan dan saf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya melainkan dengan cara diundi, mereka pasti akan melakukan undian. Seandainya mereka mengetahui manfaat yang ada di dalam takbiratul-Ihram, pastilah mereka akan berlomba untuk mendapatkannya. Seandainya mereka mengetahui manfaat yang ada dalam salat Isya’ dan salat Subuh pastilah mereka akan datang meskipun dengan cara merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

589. HIKMAH

KEUTAMAAN SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang keutamaan salat berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya
      Menurut hadis Nabi banyak keutamaan yang diperoleh orang-orang yang mengerjakan salat berjamaah.
      Pertama, pahala salat berjamaah berlipat ganda, karena Ibnu Umar berkata,” Sesungguhnya Rasulullah bersabda,’Salat berjamaah lebih baik daripada salat sendirian sebanyak 27 tingkatan’.” (HR.Muslim).
      Kedua, Allah menjaga orang yang melaksanakan salat berjamaah dari setan, karena Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya setan terhadap manusia seperti serigala terhadap kambing, yaitu serigala akan menangkap kambing yang menyendiri dan  memisahkan diri dari gerombolannya, maka janganlah kamu memisahkan diri dari jamaah, hendaklah kamu berjamaah bersama banyak orang dan senantiasa memakmurkan masjid.” (HR. Ahmad bin Hanbal).
      Abu Darda’ menyebutkan Rasul bersabda,”Apabila terdapat tiga orang yang berada di suatu kampung atau perkampungan badui, dan tidak dilaksanakan salat berjamaah, maka sungguh setan telah menguasai mereka, maka laksanakan salat berjamaah, karena sesungguhnya serigala hanya memakan kambing yang memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Abu Daud).
      Ketiga, keutamaan salat berjamaah semakin bertambah dengan banyaknya jumlah orang yang ikut salat berjamaah, karena Ubai bin Kaab berkata Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya salat berjamaah dengan satu orang lebih utama daripada salat sendirian, dan salat berjamaah bersama dua orang lebih utama daripada salat bersama satu orang, serta salat berjamaah bersama lebih banyak orang, maka lebih dicintai Allah.” (HR. Abu Daud).
     Keempat, orang yang melaksanakan salat berjamaah selama 40 hari tanpa ketinggalan “takbiratul ihram” bersama imam akan dijauhkan dari azab neraka dan dari dijauhkan sifat munafik.
     Anas bin Malik berkata Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat 40 hari berjamaah karena Allah dengan mendapatkan takbiratul ihram, maka mereka dijauhkan dari dari neraka dan dijauhkan dari kemunafikan.” (HR. Tirmidzi).
     Hadis ini menjelaskan keutamaan salat dengan ikhlas, karena Rasulullah  bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat karena Allah dengan hati tulus ikhlas hanya karena Allah semata, maka ia dijauhkan dari kemunafikan, artinya selama hidup di dunia ia diberikan jaminan tidak melakukan perbuatan orang munafik dan selalu diberikan taufik oleh Allah untuk selalu berbuat ikhlas karena Allah.”
    Sedangkan di akhirat kelak ia dijauhkan dari azab yang menimpa orang munafik, dan Rasulullah akan memberikan kesaksian bahwa ia bukan orang munafik, karena  orang munafik merasa berat ketika melaksanakan salat.
      Kelima, orang yang melaksanakan salat Subuh berjamaah akan berada dalam lindungan Allah sejak Subuh sampai hingga petang hari, berdasarkan hadis riwayat Jundub bin Abdillah, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, maka ia berada dalam lindungan Allah.” (HR. Muslim).
      Keenam, mendapatkan balasan pahala seperti ibadah haji dan umrah, berdasarkan hadis riwayat Anas bin Malik, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, lalu ia duduk berzikir hingga terbit matahari, kemudian ia melaksanakan salat dua rakaat, maka ia mendapatkan balasan pahala seperti haji dan umrah”. Kemudian Rasulullah bersabda,”Sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tirmidzi).
      Ketujuh, balasan salat Isya’ dan salat Subuh berjamaah seperti salat malam , berdasarkan hadis riwayat Utsman bin ‘Affan, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Isya’ berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan “qiyamullail” setengah malam, dan siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan “qiyamullail” sepanjang malam.” (HR. Muslim).
      Kedelapan, para malaikat berkumpul pada salat Subuh dan salat Asar, berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Malaikat malam dan malaikat siang saling bergantian berkumpul pada salat Subuh dan salat ‘Asar. Kemudian malaikat yang bertugas di waktu malam naik, lalu Allah Yang Maha mengetahui bertanya kepada mereka, “Bagaimana kamu meninggalkan hamba -hamba-Ku?”. Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka ketika mereka sedang melaksanakan salat dan kami datang kepada mereka ketika mereka sedang melaksanakan salat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
     Kesembilan, Allah mengagumi orang-orang yang mengerjakan salat berjamaah karena Nabi bersabda,”Sesungguhnya Allah mengagumi salat yang dilaksanakan secara berjamaah.” (HR. Ahmad bin Hanbal).
     Kesepuluh, menanti salat berjamaah dosanya diampuni dan diberikan rahmat, menurut hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Seorang hamba yang melaksanakan salat, kemudian ia tetap berada di tempat salatnya menantikan pelaksanaan salat, maka malaikat berkata,”Ya Allah, ampunilah ia, curahkanlah rahmat-Mu kepadanya”, sampai ia beranjak atau berhadas. (HR. Muslim).
     Kesebelas, keutamaan salat di saf pertama, berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Seandainya manusia mengetahui apa yang ada dalam seruan azan dan saf pertama, niscaya mereka akan merebutnya dengan melakukan undian.” (HR. Al-Bukhari).
     Kedua belas, ampunan dosa dan cinta Allah bagi orang yang mengucapkan “amin” yang diucapkan bersamaan dengan ucapan “amin” para malaikat, berdasarkan hadis Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Apabila imam mengucapkan ‘amin’, maka ucapkanlah ‘amin’. Sesungguhnya siapa yang ucapannya sesuai dengan ucapan ‘amin’ yang diucapkan para malaikat, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
      Ketiga belas, seandainya manusia mengetahui manfaat salat berjamaah, pastilah mereka akan datang meskipun dengan merangkak, Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda,”Seandainya manusia mengetahui hikmah yang ada dalam seruan azan dan saf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya melainkan dengan cara diundi, mereka pasti akan melakukan undian. Seandainya mereka mengetahui manfaat yang ada di dalam takbiratul-Ihram, pastilah mereka akan berlomba untuk mendapatkannya. Seandainya mereka mengetahui manfaat yang ada dalam salat Isya’ dan salat Subuh pastilah mereka akan datang meskipun dengan cara merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

589. HIKMAH

KEUTAMAAN SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang keutamaan salat berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya
      Menurut hadis Nabi banyak keutamaan yang diperoleh orang-orang yang mengerjakan salat berjamaah.
      Pertama, pahala salat berjamaah berlipat ganda, karena Ibnu Umar berkata,” Sesungguhnya Rasulullah bersabda,’Salat berjamaah lebih baik daripada salat sendirian sebanyak 27 tingkatan’.” (HR.Muslim).
      Kedua, Allah menjaga orang yang melaksanakan salat berjamaah dari setan, karena Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya setan terhadap manusia seperti serigala terhadap kambing, yaitu serigala akan menangkap kambing yang menyendiri dan  memisahkan diri dari gerombolannya, maka janganlah kamu memisahkan diri dari jamaah, hendaklah kamu berjamaah bersama banyak orang dan senantiasa memakmurkan masjid.” (HR. Ahmad bin Hanbal).
      Abu Darda’ menyebutkan Rasul bersabda,”Apabila terdapat tiga orang yang berada di suatu kampung atau perkampungan badui, dan tidak dilaksanakan salat berjamaah, maka sungguh setan telah menguasai mereka, maka laksanakan salat berjamaah, karena sesungguhnya serigala hanya memakan kambing yang memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Abu Daud).
      Ketiga, keutamaan salat berjamaah semakin bertambah dengan banyaknya jumlah orang yang ikut salat berjamaah, karena Ubai bin Kaab berkata Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya salat berjamaah dengan satu orang lebih utama daripada salat sendirian, dan salat berjamaah bersama dua orang lebih utama daripada salat bersama satu orang, serta salat berjamaah bersama lebih banyak orang, maka lebih dicintai Allah.” (HR. Abu Daud).
     Keempat, orang yang melaksanakan salat berjamaah selama 40 hari tanpa ketinggalan “takbiratul ihram” bersama imam akan dijauhkan dari azab neraka dan dari dijauhkan sifat munafik.
     Anas bin Malik berkata Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat 40 hari berjamaah karena Allah dengan mendapatkan takbiratul ihram, maka mereka dijauhkan dari dari neraka dan dijauhkan dari kemunafikan.” (HR. Tirmidzi).
     Hadis ini menjelaskan keutamaan salat dengan ikhlas, karena Rasulullah  bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat karena Allah dengan hati tulus ikhlas hanya karena Allah semata, maka ia dijauhkan dari kemunafikan, artinya selama hidup di dunia ia diberikan jaminan tidak melakukan perbuatan orang munafik dan selalu diberikan taufik oleh Allah untuk selalu berbuat ikhlas karena Allah.”
    Sedangkan di akhirat kelak ia dijauhkan dari azab yang menimpa orang munafik, dan Rasulullah akan memberikan kesaksian bahwa ia bukan orang munafik, karena  orang munafik merasa berat ketika melaksanakan salat.
      Kelima, orang yang melaksanakan salat Subuh berjamaah akan berada dalam lindungan Allah sejak Subuh sampai hingga petang hari, berdasarkan hadis riwayat Jundub bin Abdillah, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, maka ia berada dalam lindungan Allah.” (HR. Muslim).
      Keenam, mendapatkan balasan pahala seperti ibadah haji dan umrah, berdasarkan hadis riwayat Anas bin Malik, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, lalu ia duduk berzikir hingga terbit matahari, kemudian ia melaksanakan salat dua rakaat, maka ia mendapatkan balasan pahala seperti haji dan umrah”. Kemudian Rasulullah bersabda,”Sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tirmidzi).
      Ketujuh, balasan salat Isya’ dan salat Subuh berjamaah seperti salat malam , berdasarkan hadis riwayat Utsman bin ‘Affan, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Isya’ berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan “qiyamullail” setengah malam, dan siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan “qiyamullail” sepanjang malam.” (HR. Muslim).
      Kedelapan, para malaikat berkumpul pada salat Subuh dan salat Asar, berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Malaikat malam dan malaikat siang saling bergantian berkumpul pada salat Subuh dan salat ‘Asar. Kemudian malaikat yang bertugas di waktu malam naik, lalu Allah Yang Maha mengetahui bertanya kepada mereka, “Bagaimana kamu meninggalkan hamba -hamba-Ku?”. Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka ketika mereka sedang melaksanakan salat dan kami datang kepada mereka ketika mereka sedang melaksanakan salat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
     Kesembilan, Allah mengagumi orang-orang yang mengerjakan salat berjamaah karena Nabi bersabda,”Sesungguhnya Allah mengagumi salat yang dilaksanakan secara berjamaah.” (HR. Ahmad bin Hanbal).
     Kesepuluh, menanti salat berjamaah dosanya diampuni dan diberikan rahmat, menurut hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Seorang hamba yang melaksanakan salat, kemudian ia tetap berada di tempat salatnya menantikan pelaksanaan salat, maka malaikat berkata,”Ya Allah, ampunilah ia, curahkanlah rahmat-Mu kepadanya”, sampai ia beranjak atau berhadas. (HR. Muslim).
     Kesebelas, keutamaan salat di saf pertama, berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Seandainya manusia mengetahui apa yang ada dalam seruan azan dan saf pertama, niscaya mereka akan merebutnya dengan melakukan undian.” (HR. Al-Bukhari).
     Kedua belas, ampunan dosa dan cinta Allah bagi orang yang mengucapkan “amin” yang diucapkan bersamaan dengan ucapan “amin” para malaikat, berdasarkan hadis Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Apabila imam mengucapkan ‘amin’, maka ucapkanlah ‘amin’. Sesungguhnya siapa yang ucapannya sesuai dengan ucapan ‘amin’ yang diucapkan para malaikat, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
      Ketiga belas, seandainya manusia mengetahui manfaat salat berjamaah, pastilah mereka akan datang meskipun dengan merangkak, Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda,”Seandainya manusia mengetahui hikmah yang ada dalam seruan azan dan saf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya melainkan dengan cara diundi, mereka pasti akan melakukan undian. Seandainya mereka mengetahui manfaat yang ada di dalam takbiratul-Ihram, pastilah mereka akan berlomba untuk mendapatkannya. Seandainya mereka mengetahui manfaat yang ada dalam salat Isya’ dan salat Subuh pastilah mereka akan datang meskipun dengan cara merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

589. HIKMAH

KEUTAMAAN SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang keutamaan salat berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya
      Menurut hadis Nabi banyak keutamaan yang diperoleh orang-orang yang mengerjakan salat berjamaah.
      Pertama, pahala salat berjamaah berlipat ganda, karena Ibnu Umar berkata,” Sesungguhnya Rasulullah bersabda,’Salat berjamaah lebih baik daripada salat sendirian sebanyak 27 tingkatan’.” (HR.Muslim).
      Kedua, Allah menjaga orang yang melaksanakan salat berjamaah dari setan, karena Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya setan terhadap manusia seperti serigala terhadap kambing, yaitu serigala akan menangkap kambing yang menyendiri dan  memisahkan diri dari gerombolannya, maka janganlah kamu memisahkan diri dari jamaah, hendaklah kamu berjamaah bersama banyak orang dan senantiasa memakmurkan masjid.” (HR. Ahmad bin Hanbal).
      Abu Darda’ menyebutkan Rasul bersabda,”Apabila terdapat tiga orang yang berada di suatu kampung atau perkampungan badui, dan tidak dilaksanakan salat berjamaah, maka sungguh setan telah menguasai mereka, maka laksanakan salat berjamaah, karena sesungguhnya serigala hanya memakan kambing yang memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Abu Daud).
      Ketiga, keutamaan salat berjamaah semakin bertambah dengan banyaknya jumlah orang yang ikut salat berjamaah, karena Ubai bin Kaab berkata Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya salat berjamaah dengan satu orang lebih utama daripada salat sendirian, dan salat berjamaah bersama dua orang lebih utama daripada salat bersama satu orang, serta salat berjamaah bersama lebih banyak orang, maka lebih dicintai Allah.” (HR. Abu Daud).
     Keempat, orang yang melaksanakan salat berjamaah selama 40 hari tanpa ketinggalan “takbiratul ihram” bersama imam akan dijauhkan dari azab neraka dan dari dijauhkan sifat munafik.
     Anas bin Malik berkata Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat 40 hari berjamaah karena Allah dengan mendapatkan takbiratul ihram, maka mereka dijauhkan dari dari neraka dan dijauhkan dari kemunafikan.” (HR. Tirmidzi).
     Hadis ini menjelaskan keutamaan salat dengan ikhlas, karena Rasulullah  bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat karena Allah dengan hati tulus ikhlas hanya karena Allah semata, maka ia dijauhkan dari kemunafikan, artinya selama hidup di dunia ia diberikan jaminan tidak melakukan perbuatan orang munafik dan selalu diberikan taufik oleh Allah untuk selalu berbuat ikhlas karena Allah.”
    Sedangkan di akhirat kelak ia dijauhkan dari azab yang menimpa orang munafik, dan Rasulullah akan memberikan kesaksian bahwa ia bukan orang munafik, karena  orang munafik merasa berat ketika melaksanakan salat.
      Kelima, orang yang melaksanakan salat Subuh berjamaah akan berada dalam lindungan Allah sejak Subuh sampai hingga petang hari, berdasarkan hadis riwayat Jundub bin Abdillah, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, maka ia berada dalam lindungan Allah.” (HR. Muslim).
      Keenam, mendapatkan balasan pahala seperti ibadah haji dan umrah, berdasarkan hadis riwayat Anas bin Malik, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, lalu ia duduk berzikir hingga terbit matahari, kemudian ia melaksanakan salat dua rakaat, maka ia mendapatkan balasan pahala seperti haji dan umrah”. Kemudian Rasulullah bersabda,”Sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tirmidzi).
      Ketujuh, balasan salat Isya’ dan salat Subuh berjamaah seperti salat malam , berdasarkan hadis riwayat Utsman bin ‘Affan, Rasulullah bersabda,”Siapa yang melaksanakan salat Isya’ berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan “qiyamullail” setengah malam, dan siapa yang melaksanakan salat Subuh berjamaah, maka seakan-akan ia telah melaksanakan “qiyamullail” sepanjang malam.” (HR. Muslim).
      Kedelapan, para malaikat berkumpul pada salat Subuh dan salat Asar, berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Malaikat malam dan malaikat siang saling bergantian berkumpul pada salat Subuh dan salat ‘Asar. Kemudian malaikat yang bertugas di waktu malam naik, lalu Allah Yang Maha mengetahui bertanya kepada mereka, “Bagaimana kamu meninggalkan hamba -hamba-Ku?”. Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka ketika mereka sedang melaksanakan salat dan kami datang kepada mereka ketika mereka sedang melaksanakan salat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
     Kesembilan, Allah mengagumi orang-orang yang mengerjakan salat berjamaah karena Nabi bersabda,”Sesungguhnya Allah mengagumi salat yang dilaksanakan secara berjamaah.” (HR. Ahmad bin Hanbal).
     Kesepuluh, menanti salat berjamaah dosanya diampuni dan diberikan rahmat, menurut hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Seorang hamba yang melaksanakan salat, kemudian ia tetap berada di tempat salatnya menantikan pelaksanaan salat, maka malaikat berkata,”Ya Allah, ampunilah ia, curahkanlah rahmat-Mu kepadanya”, sampai ia beranjak atau berhadas. (HR. Muslim).
     Kesebelas, keutamaan salat di saf pertama, berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Seandainya manusia mengetahui apa yang ada dalam seruan azan dan saf pertama, niscaya mereka akan merebutnya dengan melakukan undian.” (HR. Al-Bukhari).
     Kedua belas, ampunan dosa dan cinta Allah bagi orang yang mengucapkan “amin” yang diucapkan bersamaan dengan ucapan “amin” para malaikat, berdasarkan hadis Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,”Apabila imam mengucapkan ‘amin’, maka ucapkanlah ‘amin’. Sesungguhnya siapa yang ucapannya sesuai dengan ucapan ‘amin’ yang diucapkan para malaikat, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
      Ketiga belas, seandainya manusia mengetahui manfaat salat berjamaah, pastilah mereka akan datang meskipun dengan merangkak, Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda,”Seandainya manusia mengetahui hikmah yang ada dalam seruan azan dan saf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya melainkan dengan cara diundi, mereka pasti akan melakukan undian. Seandainya mereka mengetahui manfaat yang ada di dalam takbiratul-Ihram, pastilah mereka akan berlomba untuk mendapatkannya. Seandainya mereka mengetahui manfaat yang ada dalam salat Isya’ dan salat Subuh pastilah mereka akan datang meskipun dengan cara merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

Tuesday, December 26, 2017

588. WAJIB

WAJIB SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kewajiban untuk mengerjakan salat secara berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Berdasarkan Al-Quran dan hadis Nabi, maka salat berjamaah hukumnya adalah wajib bagi setiap lelaki Muslim.
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

      “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
     Allah tetap memerintahkan mengerjakan salat berjamaah ketika saat berperang dan berjihad di jalan Allah, karena pada saat berperang tidak menggugurkan salat berjamaah, maka tentunya pada saat aman lebih utama, karena seandainya salat berjamaah bukan suatu kewajiban, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
     Rasulullah mendidik para sahabat untuk mengerjakan salat berjamaah secara bertahap, diawali dengan memberikan motivasi.
     Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,”Salat berjamaah lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari).

     Kemudian Rasulullah melanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi.
     Ubai bin Kaab berkata,”Suatu hari Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami. Rasulullah bertanya,”Apakah si fulan ikut salat berjamaah?”. Mereka menjawab,”Tidak”.
     Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dua rakaat salat ini lebih berat bagi orang-orang munafik. Andai kamu mengetahui apa yang ada dalam dua rakaat salat ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun kamu merangkak dengan lutut. Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para malaikat. Seandainya kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya salat satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian. Salat satu orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu orang. Mengerjakan salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah”. (HR. Abu Daud).
     Selanjutkan Rasulullah memberikan ancaman bagi orang yang menyepelekan salat berjamaah.
     Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya, maka Rasulullah bersabda,”Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin salat berjamaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat berjamaah, aku perintahkan agar rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan menghadirinya”. (HR. Muslim).
     Dalam hadis Nabi yang lain disebutkan, dari Usamah bin Zaid, ia berkata,” Rasulullah bersabda,”Hendaklah mereka mengikuti salat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

588. WAJIB

WAJIB SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kewajiban untuk mengerjakan salat secara berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Berdasarkan Al-Quran dan hadis Nabi, maka salat berjamaah hukumnya adalah wajib bagi setiap lelaki Muslim.
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

      “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
     Allah tetap memerintahkan mengerjakan salat berjamaah ketika saat berperang dan berjihad di jalan Allah, karena pada saat berperang tidak menggugurkan salat berjamaah, maka tentunya pada saat aman lebih utama, karena seandainya salat berjamaah bukan suatu kewajiban, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
     Rasulullah mendidik para sahabat untuk mengerjakan salat berjamaah secara bertahap, diawali dengan memberikan motivasi.
     Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,”Salat berjamaah lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari).

     Kemudian Rasulullah melanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi.
     Ubai bin Kaab berkata,”Suatu hari Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami. Rasulullah bertanya,”Apakah si fulan ikut salat berjamaah?”. Mereka menjawab,”Tidak”.
     Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dua rakaat salat ini lebih berat bagi orang-orang munafik. Andai kamu mengetahui apa yang ada dalam dua rakaat salat ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun kamu merangkak dengan lutut. Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para malaikat. Seandainya kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya salat satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian. Salat satu orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu orang. Mengerjakan salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah”. (HR. Abu Daud).
     Selanjutkan Rasulullah memberikan ancaman bagi orang yang menyepelekan salat berjamaah.
     Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya, maka Rasulullah bersabda,”Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin salat berjamaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat berjamaah, aku perintahkan agar rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan menghadirinya”. (HR. Muslim).
     Dalam hadis Nabi yang lain disebutkan, dari Usamah bin Zaid, ia berkata,” Rasulullah bersabda,”Hendaklah mereka mengikuti salat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

588. WAJIB

WAJIB SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kewajiban untuk mengerjakan salat secara berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Berdasarkan Al-Quran dan hadis Nabi, maka salat berjamaah hukumnya adalah wajib bagi setiap lelaki Muslim.
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

      “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
     Allah tetap memerintahkan mengerjakan salat berjamaah ketika saat berperang dan berjihad di jalan Allah, karena pada saat berperang tidak menggugurkan salat berjamaah, maka tentunya pada saat aman lebih utama, karena seandainya salat berjamaah bukan suatu kewajiban, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
     Rasulullah mendidik para sahabat untuk mengerjakan salat berjamaah secara bertahap, diawali dengan memberikan motivasi.
     Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,”Salat berjamaah lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari).

     Kemudian Rasulullah melanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi.
     Ubai bin Kaab berkata,”Suatu hari Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami. Rasulullah bertanya,”Apakah si fulan ikut salat berjamaah?”. Mereka menjawab,”Tidak”.
     Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dua rakaat salat ini lebih berat bagi orang-orang munafik. Andai kamu mengetahui apa yang ada dalam dua rakaat salat ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun kamu merangkak dengan lutut. Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para malaikat. Seandainya kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya salat satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian. Salat satu orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu orang. Mengerjakan salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah”. (HR. Abu Daud).
     Selanjutkan Rasulullah memberikan ancaman bagi orang yang menyepelekan salat berjamaah.
     Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya, maka Rasulullah bersabda,”Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin salat berjamaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat berjamaah, aku perintahkan agar rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan menghadirinya”. (HR. Muslim).
     Dalam hadis Nabi yang lain disebutkan, dari Usamah bin Zaid, ia berkata,” Rasulullah bersabda,”Hendaklah mereka mengikuti salat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

588. WAJIB

WAJIB SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kewajiban untuk mengerjakan salat secara berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Berdasarkan Al-Quran dan hadis Nabi, maka salat berjamaah hukumnya adalah wajib bagi setiap lelaki Muslim.
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

      “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
     Allah tetap memerintahkan mengerjakan salat berjamaah ketika saat berperang dan berjihad di jalan Allah, karena pada saat berperang tidak menggugurkan salat berjamaah, maka tentunya pada saat aman lebih utama, karena seandainya salat berjamaah bukan suatu kewajiban, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
     Rasulullah mendidik para sahabat untuk mengerjakan salat berjamaah secara bertahap, diawali dengan memberikan motivasi.
     Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,”Salat berjamaah lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari).

     Kemudian Rasulullah melanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi.
     Ubai bin Kaab berkata,”Suatu hari Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami. Rasulullah bertanya,”Apakah si fulan ikut salat berjamaah?”. Mereka menjawab,”Tidak”.
     Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dua rakaat salat ini lebih berat bagi orang-orang munafik. Andai kamu mengetahui apa yang ada dalam dua rakaat salat ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun kamu merangkak dengan lutut. Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para malaikat. Seandainya kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya salat satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian. Salat satu orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu orang. Mengerjakan salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah”. (HR. Abu Daud).
     Selanjutkan Rasulullah memberikan ancaman bagi orang yang menyepelekan salat berjamaah.
     Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya, maka Rasulullah bersabda,”Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin salat berjamaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat berjamaah, aku perintahkan agar rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan menghadirinya”. (HR. Muslim).
     Dalam hadis Nabi yang lain disebutkan, dari Usamah bin Zaid, ia berkata,” Rasulullah bersabda,”Hendaklah mereka mengikuti salat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

588. WAJIB

WAJIB SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kewajiban untuk mengerjakan salat secara berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Berdasarkan Al-Quran dan hadis Nabi, maka salat berjamaah hukumnya adalah wajib bagi setiap lelaki Muslim.
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

      “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
     Allah tetap memerintahkan mengerjakan salat berjamaah ketika saat berperang dan berjihad di jalan Allah, karena pada saat berperang tidak menggugurkan salat berjamaah, maka tentunya pada saat aman lebih utama, karena seandainya salat berjamaah bukan suatu kewajiban, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
     Rasulullah mendidik para sahabat untuk mengerjakan salat berjamaah secara bertahap, diawali dengan memberikan motivasi.
     Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,”Salat berjamaah lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari).

     Kemudian Rasulullah melanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi.
     Ubai bin Kaab berkata,”Suatu hari Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami. Rasulullah bertanya,”Apakah si fulan ikut salat berjamaah?”. Mereka menjawab,”Tidak”.
     Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dua rakaat salat ini lebih berat bagi orang-orang munafik. Andai kamu mengetahui apa yang ada dalam dua rakaat salat ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun kamu merangkak dengan lutut. Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para malaikat. Seandainya kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya salat satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian. Salat satu orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu orang. Mengerjakan salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah”. (HR. Abu Daud).
     Selanjutkan Rasulullah memberikan ancaman bagi orang yang menyepelekan salat berjamaah.
     Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya, maka Rasulullah bersabda,”Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin salat berjamaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat berjamaah, aku perintahkan agar rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan menghadirinya”. (HR. Muslim).
     Dalam hadis Nabi yang lain disebutkan, dari Usamah bin Zaid, ia berkata,” Rasulullah bersabda,”Hendaklah mereka mengikuti salat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

588. WAJIB

WAJIB SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kewajiban untuk mengerjakan salat secara berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Berdasarkan Al-Quran dan hadis Nabi, maka salat berjamaah hukumnya adalah wajib bagi setiap lelaki Muslim.
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

      “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
     Allah tetap memerintahkan mengerjakan salat berjamaah ketika saat berperang dan berjihad di jalan Allah, karena pada saat berperang tidak menggugurkan salat berjamaah, maka tentunya pada saat aman lebih utama, karena seandainya salat berjamaah bukan suatu kewajiban, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
     Rasulullah mendidik para sahabat untuk mengerjakan salat berjamaah secara bertahap, diawali dengan memberikan motivasi.
     Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,”Salat berjamaah lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari).

     Kemudian Rasulullah melanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi.
     Ubai bin Kaab berkata,”Suatu hari Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami. Rasulullah bertanya,”Apakah si fulan ikut salat berjamaah?”. Mereka menjawab,”Tidak”.
     Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dua rakaat salat ini lebih berat bagi orang-orang munafik. Andai kamu mengetahui apa yang ada dalam dua rakaat salat ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun kamu merangkak dengan lutut. Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para malaikat. Seandainya kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya salat satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian. Salat satu orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu orang. Mengerjakan salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah”. (HR. Abu Daud).
     Selanjutkan Rasulullah memberikan ancaman bagi orang yang menyepelekan salat berjamaah.
     Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya, maka Rasulullah bersabda,”Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin salat berjamaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat berjamaah, aku perintahkan agar rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan menghadirinya”. (HR. Muslim).
     Dalam hadis Nabi yang lain disebutkan, dari Usamah bin Zaid, ia berkata,” Rasulullah bersabda,”Hendaklah mereka mengikuti salat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

588. WAJIB

WAJIB SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kewajiban untuk mengerjakan salat secara berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Berdasarkan Al-Quran dan hadis Nabi, maka salat berjamaah hukumnya adalah wajib bagi setiap lelaki Muslim.
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

      “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
     Allah tetap memerintahkan mengerjakan salat berjamaah ketika saat berperang dan berjihad di jalan Allah, karena pada saat berperang tidak menggugurkan salat berjamaah, maka tentunya pada saat aman lebih utama, karena seandainya salat berjamaah bukan suatu kewajiban, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
     Rasulullah mendidik para sahabat untuk mengerjakan salat berjamaah secara bertahap, diawali dengan memberikan motivasi.
     Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,”Salat berjamaah lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari).

     Kemudian Rasulullah melanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi.
     Ubai bin Kaab berkata,”Suatu hari Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami. Rasulullah bertanya,”Apakah si fulan ikut salat berjamaah?”. Mereka menjawab,”Tidak”.
     Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dua rakaat salat ini lebih berat bagi orang-orang munafik. Andai kamu mengetahui apa yang ada dalam dua rakaat salat ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun kamu merangkak dengan lutut. Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para malaikat. Seandainya kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya salat satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian. Salat satu orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu orang. Mengerjakan salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah”. (HR. Abu Daud).
     Selanjutkan Rasulullah memberikan ancaman bagi orang yang menyepelekan salat berjamaah.
     Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya, maka Rasulullah bersabda,”Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin salat berjamaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat berjamaah, aku perintahkan agar rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan menghadirinya”. (HR. Muslim).
     Dalam hadis Nabi yang lain disebutkan, dari Usamah bin Zaid, ia berkata,” Rasulullah bersabda,”Hendaklah mereka mengikuti salat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

588. WAJIB

WAJIB SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kewajiban untuk mengerjakan salat secara berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Berdasarkan Al-Quran dan hadis Nabi, maka salat berjamaah hukumnya adalah wajib bagi setiap lelaki Muslim.
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

      “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
     Allah tetap memerintahkan mengerjakan salat berjamaah ketika saat berperang dan berjihad di jalan Allah, karena pada saat berperang tidak menggugurkan salat berjamaah, maka tentunya pada saat aman lebih utama, karena seandainya salat berjamaah bukan suatu kewajiban, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
     Rasulullah mendidik para sahabat untuk mengerjakan salat berjamaah secara bertahap, diawali dengan memberikan motivasi.
     Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,”Salat berjamaah lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari).

     Kemudian Rasulullah melanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi.
     Ubai bin Kaab berkata,”Suatu hari Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami. Rasulullah bertanya,”Apakah si fulan ikut salat berjamaah?”. Mereka menjawab,”Tidak”.
     Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dua rakaat salat ini lebih berat bagi orang-orang munafik. Andai kamu mengetahui apa yang ada dalam dua rakaat salat ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun kamu merangkak dengan lutut. Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para malaikat. Seandainya kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya salat satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian. Salat satu orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu orang. Mengerjakan salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah”. (HR. Abu Daud).
     Selanjutkan Rasulullah memberikan ancaman bagi orang yang menyepelekan salat berjamaah.
     Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya, maka Rasulullah bersabda,”Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin salat berjamaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat berjamaah, aku perintahkan agar rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan menghadirinya”. (HR. Muslim).
     Dalam hadis Nabi yang lain disebutkan, dari Usamah bin Zaid, ia berkata,” Rasulullah bersabda,”Hendaklah mereka mengikuti salat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

588. WAJIB

WAJIB SALAT BERJAMAAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kewajiban untuk mengerjakan salat secara berjamaah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
      Berdasarkan Al-Quran dan hadis Nabi, maka salat berjamaah hukumnya adalah wajib bagi setiap lelaki Muslim.
     Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 102.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

      “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersalat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan adzab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”
     Allah tetap memerintahkan mengerjakan salat berjamaah ketika saat berperang dan berjihad di jalan Allah, karena pada saat berperang tidak menggugurkan salat berjamaah, maka tentunya pada saat aman lebih utama, karena seandainya salat berjamaah bukan suatu kewajiban, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
     Rasulullah mendidik para sahabat untuk mengerjakan salat berjamaah secara bertahap, diawali dengan memberikan motivasi.
     Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda,”Salat berjamaah lebih utama 27 tingkatan daripada salat sendirian.” (HR. Bukhari).

     Kemudian Rasulullah melanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi.
     Ubai bin Kaab berkata,”Suatu hari Rasulullah melaksanakan salat Subuh bersama kami. Rasulullah bertanya,”Apakah si fulan ikut salat berjamaah?”. Mereka menjawab,”Tidak”.
     Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya dua rakaat salat ini lebih berat bagi orang-orang munafik. Andai kamu mengetahui apa yang ada dalam dua rakaat salat ini, pastilah kamu menghadirinya, meskipun kamu merangkak dengan lutut. Sesungguhnya saf pertama seperti safnya para malaikat. Seandainya kamu mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya salat satu orang bersama satu orang lebih baik daripada salat sendirian. Salat satu orang bersama dua orang lebih baik daripada salat satu orang bersama satu orang. Mengerjakan salat dengan lebih banyak orang, maka lebih dicintai oleh Allah”. (HR. Abu Daud).
     Selanjutkan Rasulullah memberikan ancaman bagi orang yang menyepelekan salat berjamaah.
     Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah kehilangan beberapa orang pada sebagian salat Isya, maka Rasulullah bersabda,”Aku ingin memerintahkan seseorang memimpin salat berjamaah, kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan salat berjamaah, aku perintahkan agar rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan tulang yang gemuk (daging), pastilah ia akan menghadirinya”. (HR. Muslim).
     Dalam hadis Nabi yang lain disebutkan, dari Usamah bin Zaid, ia berkata,” Rasulullah bersabda,”Hendaklah mereka mengikuti salat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka”. (HR. Ibnu Majah).
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online