BIASAKAN BERKATA INSYA ALLAH SAYA KERJAKAN BESOK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Target adalah “sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai”.
Kehendak adalah “kemauan” atau “keinginan dan harapan yang
keras”.
Tiap umat Islam wajib menyusun rencana.
Dan punya target masa depan hidupnya.
Serta berusaha sekuat tenaga.
Untuk mencapainya.
Tetapi, pada saat sama.
Manusia harus ingat.
Bahwa sistem kerja alam semesta saling terkait.
Artinya seorang manusia tidak dapat hidup sendiri.
Karena yang direncanakan.
Dan dikehendakinya.
Belum tentu dikehendaki pihak lain.
Dan di atas semuanya.
Ada Tuhan Allah Yang Maha Kuasa.
Yang memelihara alam semesta.
Allah Maha Bijaksana.
Mengatur kepentingan semua makhluk.
Diharapkan kita dapat mengaitkan.
Semua target hidup.
Dengan kehendak Allah.
Dalam kenyataannya.
Manusia sering berhitung di atas kertas.
Tentang sukses yang akan dicapai.
Tetapi tiba saatnya.
Terkadang terjadi sesuatu
di luar perhitungan.
Sehingga hilang segala impian.
Mari kita
kaitkan target kita.
Dengan
kehendak Allah Yang Maha Kuasa.
Janganlah berkata,
”Aku pasti akan mengerjakannya esok hari”.
Tapi harus dengan menyebutkan,
”Insya Allah.
Jika Allah menghendaki.
Saya akan mengerjakannya esok hari.”
Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 24.
إِلَّا أَنْ
يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ
رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا
Dan jangan
sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu,”Sesungguhnya aku akan mengerjakan
besok pagi, kecuali (dengan menyebut), Insya Allah". Dan ingatlah kepada
Tuhanmu jika kamu lupa dan katakan:”Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku
petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.”
Jangan banyak melamun.
Dengan berandai-andai.
Yang tidak bermanfaat.
Jangan berkata,
“Seandainya saya tinggal di sana.
Dan tidak tinggal di sini.
Pasti saya akan berumur panjang”.
Jangan berkata,
”Seandainya aku melewati jalan yang di sana.
Dan tidak melewati jalan ini.
Pasti saya akan selamat”.
Jangan suka mengeluh.
Dengan berkata,
”Seandainya aku menjadi seorang dokter.
Dan tidak menjadi seorang guru.
Saya akan kaya raya.”
Tapi yakinlah.
Bahwa yang kita terima sekarang.
Adalah yang terbaik.
Sesuai dengan kondisi dan situasi kita.
Jika kita terkena musibah.
Janganlah suka mengeluh.
Dan jangan berputus asa dari rahmat Allah.
Tapi anggaplah musibah itu.
Adalah paling ringan yang menimpa kita.
Musibah lebih hebat dapat terjadi.
Menimpa kita kapan pun.
Sehingga kita selalu bersyukur kepada Allah.
Dalam segala keadaan.
Kesimpulannya.
Saat merencanakan.
Dan menargetkan mengerjakan sesuatu.
Marilah kita biasakan berkata,
”Insya Allah.
Saya akan mengerjakannya esok.
Semoga Allah mengizinkan.
Dan meridai”.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online