Sunday, July 30, 2017

155. MEKAH

KOTA MEKAH YANG ISTIMEWA
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

           Kota Mekah terletak di sebelah barat Arab Saudi. Di daerah Hijaz. Berada sekitar 300 meter di atas permukaan laut. Luasnya 1.200 km persegi. Koordinat geografi kota Mekah 21°25′ LU 39°49′ BT. Mekah dikelilingi gunung. Terutama di sekitar Kakbah. Dataran rendah di sekitar Mekah disebut “Bathak”. Makla berada di sebelah timur Masjidil-Haram. Daerah di sebelah barat daya Masjidil-Haram disebut Misfalah.
        Nabi Muhammad adalah penduduk Makla. Nabi lahir dan tinggal di Makla. Ketika penaklukan Mekah. Tanpa pertumpahan darah. Nabi dan pasukannya masuk lewat Makla.
         Terdapat tiga pintu utama masuk kota Mekah. Yaitu Makla, Misfalah, dan Syubaikah. Di Makla terdapat kuburan para sahabat dan syuhada. Yaitu orang yang mati syahid. Meninggal karena membela agama Allah.
KEISTIMEWAAN MEKAH
      Tempat dibangunnya Baitullah, “rumah Allah”. Kota kelahiran Nabi Muhammad, rasul akhir zaman. Tempat kiblat  beribadah umat Islam seluruh dunia. Semua umat Islam yang mampu wajib mengunjunginya..
      Tanah suci yang aman. Tidak boleh terjadi pertumpahan darah. Bisa menghapuskan dosa yang lalu.  Tempat disyariatkan melakukan tawaf mengelilingi Kakbah. Tidak ada tempat lain, yang diwajibkan mengunjunginya, bagi yang mampu, selain Mekah. 
     Tak ada lokasi lain, yang diwajibkan menghadap dan melambaikan tangan. Selain Kakbah, Hajar Aswad, dan Rukun Yamani. Salat di Masjidil-Haram, Mekah berpahala 100 ribu kali masjid lain. Selain salat di Masjid Nabawi, Madinah berpahala 1.000 kali.
      Dilarang menghadap atau membelakangi Mekah, ketika buang hajat. Dilarang membawa senjata. Orang yang berniat jahat, langsung mendapatkan balasannya. Meskipun belum melakukan kejahatan. Berbuat jahat di Mekah, dosanya berlipat ganda. Semua orang kafir dilarang masuk kota Mekah. 
      Terdapat tempat “Mustajab”. Semua doa pasti akan dikabulkan Allah. Mekah dijaga para malaikat. “Dajjal” tidak bisa masuk kedalamnya.
BATAS TANAH SUCI MEKAH
      Luas tanah suci Mekah sekitar 1.200 km persegi. Keliling kota Mekah 127 km.       Batas arah utara. Yaitu Masjid Tanim atau Masjid Syayidah Aisyah, istri Nabi.  Sekitar 8 km dari Masjidil-Haram. Berada di tepi jalan raya antara Mekah dengan Madinah. Batas tanah suci paling dekat.
      Batas arah timur laut. Yaitu Masjid Jikronah. Berada di perkampungan Wadi Saraf. Berjarak 24 km dari Masjidil-Haram. Batas arah timur. Yaitu Wadi Nakhlah. Sejauh 13 km dari Masjidil-Haram.
      Batas arah tenggara. Yaitu bukit Arafah. Berjarak 22 km dari Masjidil-Haram. Batas arah selatan.  Yaitu Adlat Laban, berupa bukit berwarna putih susu. Berjarak 16 km dari Masjidil-Haram. Batas arah barat. Masjid Hudaibiyah. Sejauh 22 km dari Masjidil-Haram.
BATAS MIKAT IHRAM HAJI DAN UMRAH
      Mikat makani ialah batas tempat mulai berihram haji maupun umrah. Terdapat lima lokasi batas mikat makani. Pertama, Zulhulaifah atau Bir Ali, untuk Jemaah berasal dari arah Madinah. Berjarak sekitar 410 km dari Mekah, dan 10 km dari Masjid Nabawi, Madinah.
      Kedua, Juhfah, dari arah Syam atau Siria. Berjarak 187 km dari Mekah. Ketiga, Qarnul Manazil, dari arah Najad. Sekitar 80 km dari Mekah. Kempat, Yalamlam, dari arah Yaman. Berjarak 130 km dari Mekh. Kelima, Zatu Irqin, dari arah Irak. Sejauh 90 km dari Mekah. 
      Miqat zamani adalah batas waktu ihram haji. Menurut sebagian besar ulama, batas waktu ihram haji sejak 1 Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijah.
BANGUNAN MASJIDIL-HARAM
      Masjidil-Haram merupakan sebuah masjid di pusat kota Mekah. Masjid terbesar di dunia. Merupakan tujuan utama dalam ibadah haji maupun umrah.  Masjidil-Haram dibangun mengelilingi Kakbah. Yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam seluruh dunia. Ketika mengerjakan ibadah salat.
      Bangunan Masjidil-Haram berlantai tiga. Memiliki sembilan menara. Delapan menara berada di pintu masuk utama. Satu menara terletak di bukit Safa, tempat memulai perjalanan sai. Masjidil-Haram berada di dataran rendah.
      Pendingin udara dan tangga berjalan elektronik. Dipasang di semua lantai. Ruangan bawah tanah untuk tempat wudu dan toilet. Terowongan bawah tanah untuk saluran air, penampungan air hujan dan  tempat kendaraan.
      Luas Masjidil-Haram sekitar 400 ribu meter persegi. Mampu menampung jemaah 900 ribu orang. Pada musim haji, menampung Jemaah sampai 4 juta orang. Lantai Masjidil-Haram diberi tanda garis melingkar. Memudahkan Jemaah membuat saf menghadap Kakbah. 
      Di dalam Masjidil-Haram terdapat Kakbah, sumur air zam-zam, Makam Ibrahim, dan Hijir Ismail. Di pojok selatan terdapat bukit Safa. Di pojok utara terdapat bukit Marwa.
      Bangunan tempat perjalanan sai memanjang dari selatan ke utara. Di sisi bagian timur Masjidil-Haram. Berada di lantai 1, 2, dan 3. Juga, disiapkan tempat khusus untuk Jemaah yang menggunakan kursi roda. Di lantai 2 dan 3.
BANGUNAN KAKBAH
      Kakbah berupa bangunan tembok berbentuk “balok”. Tinggi temboknya 14 meter. Jarak tembok sebelah timur, dari Hajar Aswad ke Hijir Ismail 12,84 meter. Panjang tembok utara, sisi Hijir Ismail 11,28 meter.
      Panjang tembok di sebelah barat, dari sisi Hijir Ismail ke Rukun Yamani 12,11 meter. Tembok antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad 11,52 meter.
HAJAR ASWAD
      Hajar Aswad atau “Batu Hitam” tertanam di pojok Kakbah. Berada di sudut tenggara Kakbah. Posisi Hajar Aswad 1,1 meter dari lantai. Panjangnya  25 cm, dan lebar 17 cm. Awalnya, Hajar Aswad berupa  satu bongkah batu. Sekarang menjadi 8 gugusan batu kecil, karena pernah pecah. Hajar Aswad dilapisi dengan perak.
HIJIR ISMAIL
      Hijir Ismail merupakan bangunan terbuka. Berbentuk setengah lingkaran. Berada di sisi utara Kakbah. Hijir Ismail tempat Nabi Ismail dan Hajar, ibunya, bertempat tinggal.
      Kaum Quraisy merenovasi Kakbah. Menggunakan sumbangan dana yang “halal”. Tidak menerima dana yang “haram”. Kaum Quraisy kekurangan dana yang “baik”. Sehingga Kakbah “terpotong”. Hijir Ismail termasuk bagian dalam Kakbah. Ketika melakukan tawaf, harus di luar Hijir Ismail. Salat di Hijir Ismail bernilai sama dengan salat di dalam Kakbah.
MAKAM IBRAHIM
      Makam Ibrahim merupakan tempat kaki Nabi Ibrahim berpijak. Sebuah batu yang dibawa Nabi Ismail. Digunakan untuk membangun Kakbah. Setiap kali bangunan Kakbah bertambah tinggi, Makam Ibrahim juga ikut naik.
AIR ZAMZAM
      Sumur air zamzam terletak 21 meter di sebelah tenggara Kakbah. Dulu sumur zamzam dapat dilihat dari luar. Ditutupi pagar kaca tebal. Dapat diambil airnya dengan timba atau gayung. Kedalaman air zamzam dari bibir sumur sekitar 4 meter. Kedalaman air zamzam dari bibir sumur sampai dasar sumur sekitar 30 meter. Sekarang sumur air zamzam ditutup untuk memperluas daerah tawaf.
PINTU, KUNCI, DAN GEMBOK KAKBAH
      Pintu Kakbah berada 2,25 meter dari lantai. Tinggi pintunya 3,1 meter, dan lebarnya 1,9 meter. Diberi tulisan kaligrafi ayat-ayat Alquran. Panjang kunci Kakbah 40 cm. Ukuran gembok pintu Kakbah. Panjangnya 34 cm, lebar setiap sisinya 6 cm. 
ATAP DAN TANGGA KAKBAH
      Atap Kakbah dua lapis. Lapisan atas dilapisi marmer putih. Dikelilingi tembok setinggi 80 cm. Di atasnya ditancapkan kayu. Untuk mengikat tali kiswah.
      Di bagian atap Kakbah terdapat lubang pintu untuk naik ke atas.  Yang ditutup pintu baja. Ukuran lubang pintu atap, panjangnya 1,27 m, dan lebarnya 1,04 m.
       Naik ke atas Kakbah. Melalui tangga di dalam Kakbah. Jumlah anak tangga 35 buah. Tinggi setiap anak tangga 35 cm, lebarnya 75 cm. 
KAIN KISWAH KAKBAH 
      Kain kiswah dibuat dari sutera hitam. Diberi rajutan ayat Alquran. Kain kiswah dibuat 5 lembar, 4 lembar dipasang di sisi Kakbah, dan 1 lembar menutupi pintu. Sepertiga bagian atas pintu diberi sabuk kiswah. Kain kiswah diganti setiap tahun. Setiap hari raya Iduladha, Kakbah dibungkus kain kiswah baru.
MULTAZAM
     Multazam ialah daerah antara Hajar Aswad dengan pintu Kakbah. Lebarnya sekitar 2 meter. Termasuk tempat yang mustajab.
TALANG AIR KAKBAH
      Talang air berada di atas Kakbah sisi utara. Di atas Hijir Ismail. Tempat saluran air hujan dan air cucian Kakbah. 
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.

0 comments:

Post a Comment