Friday, February 2, 2018

679. SAHWI

SUJUD SAHWI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tata cara sujud sahwi menurut  agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
      Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 103.

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

       “Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikan salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
    Kata “sujud” (menurut KBBI V) dapat diartikan “berlutut serta meletakkan dahi ke lantai (misalnya pada waktu salat) sambil membaca tabih”, atau “pernyataan hormat dengan berlutut serta menundukkan kepala sampai ke tanah”.
    Gerakan sujud adalah salah satu bagian posisi ibadah dalam agama Islam. Terdapat  empat macam sujud, yaitu sujud dalam salat, sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah.
     “Sujud sahwi” adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu jumlah bilangan rakaat dalam salatnya. “Sujud syukur” adalah sujud ketika memperoleh kenikmatan, keberhasilan, kegembiraan, atau terlepas dari kesulitan atau musibah.
      Penyebab sujud sahwi adalah berikut ini.
      Pertama, orang yang melaksanakan salat, tetapi lupa tidak mengerjakan sunah “muakkad” yaitu tidak mengerjakan tasyahud awal atau tidak membaca kunut pada salat Subuh, maka hendaklah ia sujud sahwi sebelum salam.
      Kedua, orang yang mengerjakan salat, tetapi ragu-ragu tentang jumlah rakaatnya, misalnya ia merasa telah mengerjakan salat Zuhur tiga rakaat atau empat rakaat, hendaknya dianggap rakaat yang diyakininya yaitu tiga rakaat, maka ia menambah satu rakaat lagi, lalu sujud sahwi sebelum salam.
      Ketiga, orang yang salat tetapi kelebihan jumlah rakaatnya, misalnya salat Magrib dikerjakan empat rakaat, maka ia sujud sahwi sebelum salam.
      Keempat, orang yang salat tetapi kekurangan jumlah rakaatnya, misalnya salat Isya dikerjakan tiga rakaat, maka ia sujud sahwi sebelum salam.
      Sebagaian ulama berpendapat bahwa cara sujud sahwi adalah berikut ini: pada posisi duduk tahiyat akhir, sebelum mengucapkan salam, maka sujud lagi dengan membaca doa sujud seperti biasa, lalu duduk di antara dua sujud berdoa seperti biasa, sujud kedua berdoa seperti biasa, dan duduk akhir mengucapkan salam.
      Dalam sujud sahwi dianjurkan membaca “subhana manla yanamu wala yanhu”.

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو “
 
   “Maha Suci Allah Yang tidak tidur dan tidak lupa.”
       Sujud sahwi hukumnya sunah, makmum mengikuti gerakan imam. Jika imam sujud sahwi maka makmun mengikutinya, jika imam tidak sujud sahwi maka makmum dilarang mengerjakan sujud sahwi sendirian.

Daftar Pustaka.
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment