Tuesday, February 27, 2018

717. UNTA

NISAB DAN ZAKAT UNTA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang nisab dan zakat unta menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
      Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
      Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat.  Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya “fardu ain” (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
      Kata “nisab” adalah jumlah harta benda minimal yang dikenakan zakat, sedangkan “haul” adalah jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak.
     Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya menurut ijmak ulama adalah: unta, sapi, kerbau, dan kambing, sedangkan “haulnya” adalah setelah satu tahun.
      Syarat bagi pemilik binatang yang wajib mengeluarkan zakatnya adalah berikut ini.
      Ke-1, orang Islam. Orang yang bukan Islam meskipun mempunyai unta, sapi, kerbau, dan kambing tidak wajib mengeluarkan zakatnya. Ke-2, orang yang merdeka. Seorang budak tidak wajib berzakat.
      Ke-3, hewan tersebut menjadi milik yang sempurna. Binatang yang belum menjadi milik secara sempurna tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Ke-4, hewan tersebut cukup nisabnya, yaitu mencapai jumlah harta benda yang dikenakan zakatnya.
     Ke-5, hewan tersebut dimiliki selama setahun penuh. Ke-6, hewan tersebut digembalakan di rerumputan bebas, sedangkan hewan yang diberi makanan tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
      Binatang ternak yang digunakan untuk membajak sawah, menarik gerobak, atau hewan yang dipakai untuk membantu bekerja tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
      Para ulama menjelaskan bahwa batas nisab ternak unta adalah 5 ekor, artinya jika jumlah untanya kurang dari 5 ekor, maka peternak tidak wajib mengeluarkan zakat untuk untanya.
      Besarnya zakat yang harus dikeluarkan untuk ternak unta adalah berikut ini.
      Ke-1, unta sebanyak 5 sampai 9 ekor, zakatnya berupa 1 ekor kambing berumur 2 tahun lebih. Ke-2,  unta sebanyak 10 sampai 14 ekor, zakatnya berupa 2 ekor kambing berumur 2 tahun lebih.
      Ke-3, unta sebanyak 15 sampai 19 ekor, zakatnya berupa 3 ekor kambing berumur 2 tahun lebih. Ke-4, unta sebanyak 20 sampai 24 ekor, zakatnya berupa 4 ekor kambing berumur 2 tahun lebih.
      Ke-5, unta sebanyak 25 sampai 35 ekor, zakatnya berupa 1 ekor anak unta berumur 1 tahun lebih. Ke-6, unta sebanyak 36 sampai 45 ekor, zakatnya berupa 1 ekor anak unta berumur 2 tahun lebih.
      Ke-7, unta sebanyak 46 sampai 60 ekor, zakatnya berupa 1 ekor anak unta berumur 3 tahun lebih. Ke-8, unta sebanyak 61 samapi 75 ekor, zakatnya berupa 1  ekor anak unta berumur 4 tahun lebih.
      Ke-9, unta sebanyak 76 sampai 90 ekor, zakatnya berupa 2 ekor anak unta berumur 2 tahun lebih. Ke-10, unta sebanyak 91 sampai 120 ekor, zakatnya berupa 2 ekor anak unta berumur 3 tahun lebih.
      Ke-11, unta sebanyak 121 ekor lebih, zakatnya berupa 3 ekor anak una berumur 3 tahun lebih. Ke-12, jumlah unta yang lebih dari 121 ekor dihitung setiap 40 ekor zakatnya berupa 1 ekor anak unta berumur 2 tahun lebih.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment