Wednesday, May 6, 2020

4353. TERLALU BANYAK CETAK UANG


RISIKO PEMERINTAH BANYAK CETAK UANG
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A.   Semua penduduk suatu negara pasti ingin menjadi kaya dan banyak uang.
B.   Mengapa pemerintah tidak mencetak banyak uang?
C.   Risiko pemerintah mencetak banyak uang.
1)    Harga barang semakin mahal.
2)    Biaya membuat uang menguras keuangan pemerintah.
3)    Harga emas melonjak tinggi.
4)    Nilai tukar uang asing anjlok.
5)    Utang pemerintah tambah tinggi.

D.   Penjelasan.
1.    Terjadi inflasi, seharga barang semakin mahal.
1)    Pada dasarnya perlu keseimbangan antara mata uang yang beredar dengan barang yang ada.
2)    Jika uang yang beredar di Indonesia diperbanyak, maka harga-harga barang akan meningkat.
3)    Misalnya, tiap penduduk mendapat 10 juta rupiah dan harga 1 sepeda motor 10 juta rupiah.
4)    Penjual sepeda motor merasa rugi jika tetap dijual dengan harga 10 juta rupiah, maka penjual akan menaikkan harganya.
5)    Hal itu berlaku terhadap semua barang yang diperjualbelikan.
6)    sehingga semua barang akan naik harganya.

2.    Biaya pembuatan menguras keuangan pemerintah.
1)    Pembuatan uang perlu bahan khusus.
2)    Biaya membuat uang menguras dana pemerintah.

3.    Harga emas akan melonjak tinggi.
1)    Dalam mencetak uang perlu benda berharga sebagai jaminannya.
2)    Biasanya jaminan berupa emas di simpan di Bank BRI.
3)    Logam mulia emas dipilih karena tidak berkarat, tidak terpengaruh suhu, dan tetap stabil dalam segala kondisi.
4)    jika terlalu banyak mencetak uang, maka harga emas akan melonjak.
5)    Harga 1 grma emas bisa senilai 12 juta rupiah.
4.    Nilai tukar mata uang asing anjlok.
1)    Jika uang beredar terlalu banyak, maka nilai uangnya akan turun.
2)    Contohnya, di Zimbabwe sepotong roti harganya jutaan rupiah.

5.    Utang negara semakin bertambah.
1)    Jika 1 dolar setara degan 10.000 rupiah, melonjak menjadi 1 dolar setara dengan 1 juta rupiah, maka utangnya semakin besar.

(sumber: internet)



0 comments:

Post a Comment