PARTAI DEMOKRAT REAKTIF TAPI PKS BERMAIN CANTIK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Pakar politik.
Universitas Bengkulu
Panji Suminar menilai .
1)
Politik tak
hitam putih.
2)
Partai Demokrat terlalu
reaktif.
3)
PKS main cantik.
Hadapi dinamika pilpres.
Pemilu 2024.
Ia menilai.
Sikap reaktif
Bisa merugikan Demokrat.
"Demokrat terlalu reaktif.
Dalam politik tak ada hitam putih.
Tapi wilayah abu-abu.
Saya menilai ini.
Jadi kerugian bagi Demokrat," kata Panji, Jumat
(8/9/2023).
Seharusnya.
Demokrat ikut pola PKS.
Hadapi arah politik.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Tak langsung frontal .
Tak langsung reaksi keras.
"Harusnya tetap tenang.
Seperti PKS .
Belum setuju atau menolak.
Dipikirkan matang-matang.
Baru tentukan pilihan.
Manis mainnya PKS," kata Panji.
Partai Demokrat terlalu reaktif.
Dalam dinamika politik.
Jika ikut Prabowo Subianto.
Atau Ganjar Pranowo.
Partai Demokrat.
Tak punya posisi tawar kuat.
Hanya jadi ekor saja.
Dalam koalisi
Pendukung Anies Baswedan.
Partai Demokrat.
Punya posisi tawar tinggi.
Meskipun tak dapat cawapres.
Misalnya.
Porsi kabinet lebih banyak.
"Sayangnya.
Partai Demokrat .
Kunci posisi cawapres.
Dalam politik tak bisa model itu.
Ada dinamika dan penyesuaian.
Dengan bergabungnya PKB.
Tambah kekuatan kemenangan.
Tambah potensi menang.
Partai Demokrat
Punya posisi tawar.
Sejak awal usung Anies Baswedan.
Soal efek ekor jas.
Anies Baswedan.
Sebagai capres.
Untungkan Demokrat.
Loyalis Anies Baswedan.
Beri suara pada Demokrat.
Pemilu legislatif 2024.
Partai Demokrat.
Gabung Ganjar Pranowo.
Atau Prabowo Subianto.
Tak punya posisi tawar.
Jadi cawapres.
"Jika Prabowo atau Ganjar.
Jadi presiden.
Partai Demokrat
Tak punya kekuatan.
Soal kursi kabinet.
Karena barisan belakang.
Maka sikap reaktif.
Merugikan Demokrat sendiri," ucapnya.
Sikap reaktif Partai Demokrat.
Mungkin pengurus partai.
Masih muda umur
Dan jam terbang politik.
"Dalam politik.
Tak ada hitam atau putih.
Tapi wilayah abu-abu.
(sumber republika)
0 comments:
Post a Comment