Friday, March 15, 2024

33132. KOMNAS HAM SUKU ADAT IKN JANGAN DIUSIR

 


KOMNAS HAM SUKU ADAT IKN JANGAN DIUSIR

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

KOMISIONER Komnas HAM.

 Saurlin Siagian

Minta Pemerintah.

 

1)        Tak gusur  warga local.

2)        Di IKN Nusantara.

 

3)        Mayoritas warga adat.

4)        Tak boleh terpinggirkan.

 

5)        Justru banyak pendatang.

6)        Tinggal di IKN.

 

"Otorita IKN harus punya mitigasi.

Mereka digusur kemana?  

 

Pemerintah minta.

Banyak orang datang ke IKN .

 

Untuk investasi.

Tapi orang dalam tergusur.

 

Warga adat digusur.

Orang asli disuruh pindah.

 

Kamis (14/3/2024).

 

Pada 4 Maret 2024.

 Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

 

Surat Nomor 179/DPP/OIKN/III/2024.

Tindak lanjut bangunan tidak berizin.

 

Tak sesuai tata ruang IKN.

Saurlin pastikan.

 

Sekitar 200 warga  RT 05.

 Pemaluan.

 

Kalimantan Timur.

Terancam digusur.

 

Mayoritas suku adat Balik.

Atau Paser Balik.

 

 Mereka tinggal di wilayah itu.

Jauh sebelum IKN.

 

"Dia minta pendekatan.

1)                Berbeda.

2)                Pada warga adat.

 

3)                Kultural.

4)                Sosial.

5)                Jangan asal gusur," kata dia.

 

Dia usul.

Mereka dikembangkan.

Kawasan budaya.

 

"Jadi orang datang.

Melihat tradisi adat Balik.

 

Lihat budayanya.

Jangan hanya lihat gedung tinggi pemerintah.

 

Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

 

Rukka Sombolinggi katakan.

Warga adat suku Paser Balik.

 

Sebelum dibangun IKN.

Terancam punah.

 

Jika mereka tergusur.

Pemerintah yang memusnahkan.

Warga adat di sana.

 

Ruka jelaskan.

Wacana penggusuran.

 

Sudah lama terjadi.

Tapi ditolak warga.

 

Untuk saat ini.

Dia dapat kabar.

 

Penggusuran tidak ditunda.

Belum ada kepastian hukum.

 

Warga waswas.

Penggusuran paksa dieksekusi.

 

"Belum ada kepastian hukum.

 Mereka tak punya pilihan.

 

Hanya bertahan.

Jumlahnya sedikit.

 

Kecil wilayahnya.

Jangan dikorbankan," kata Rukka.

 

(Sumber media)

0 comments:

Post a Comment