PERBEDAAN KALBU DAN NAFSU
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kata “kalbu” (menurut KBBI V).
Artinya:
1)
Pangkal
perasaan batin.
2)
Hati
yang suci (murni).
3)
Hati.
Kata “qalb”.
Terambil dari akar kata.
Artinya “membalik”.
Sebab sering berbolak-balik.
Terkadang senang terkadang susah.
Terkadang setuju dan terkadang menolak.
Maka “qalb” potensi tak konsisten.
Al-Quran gambarkan “qalb” juga demikian.
, ada yang baik, ada pula yang sebaliknya.
Al-Quran surah Qaf (surah ke-50) ayat
37.
إِنَّ
فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ
شَهِيدٌ
Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar ada peringatan bagi orang-yang
punya hati atau pakai pendengarannya, sedangkan dia menyaksikannya.
Al-Quran surah Al-Hadid (surah ke-57)
ayat 27.
ثُمَّ
قَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ
وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ
رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ
إِلَّا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۖ
فَآتَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ
فَاسِقُونَ
Kemudian Kami iringkan di belakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami
iringkan (pula) Isa putra Maryam, dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami
jadikan dalam hati orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan
mereka mengadakan “rahbaniyyah”, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka
tapi (mereka sendiri yang mengadakannya) untuk mencari rida Allah, lalu mereka
tak menjganya dengan penjagaan semestinya. Maka Kami berikan kepada orang beriman
di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang fasik.
Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3)
ayat 151.
سَنُلْقِي
فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ
يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا ۖ وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ ۚ وَبِئْسَ مَثْوَى
الظَّالِمِينَ
Akan Kami masukkan dalam hati orang-kafir rasa takut, sebab mereka menyekutukan
Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
itu. Tempat kembali mereka adalah neraka, dan itu seburuk-buruk tempat tinggal
orang-orang zalim.
Al-Quran surah Al- Hujurat (surah ke-49)
ayat 7.
وَاعْلَمُوا
أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ
لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي
قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ
أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dan ketahui olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau dia
menuruti (kemauan) mu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat
kesusahan tapi Allah menjadikanmu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman indah
dalam hatimu serta menjadikanmu benci kepada kekafiran, kefasikan dan
kedurhakaan. Mereka itu orang yang mengikuti jalan lurus.
Al-Quran jelaskan.
Bahwa “qalbu” (kalbu).
Yaitu wadah pengajaran, kasih sayang, takut, dan iman.
Kalbu menampung hal yang disadari pemiliknya.
Hal ini salah satu perbedaan.
Antara “kalbu” dengan “nafsu”.
Nafsu menampung sesuatu.
Di bawah alam sadar.
Tapi kalbu menampung hal yang disadari
oleh pemiliknya.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 225.
لَا
يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ
بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Allah tak menghukummu sebab sumpahmu yang tak dimaksud (untuk
bersumpah), tapi Allah menghukummu sebab (sumpahmu) yang sengaja (untuk
bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Para ulama jelaskan.
Bahwa
yang tanggung jawab.
Yaitu “isi kalbu”.
Bukan “isi nafsu”.
Allah tuntut tanggung jawab.
Yang dilakukan “kalbumu”.
Allah lebih tahu nafsumu atau dirimu.
Al-Quran surah Al-Isra, surah ke-17 ayat
25.
رَبُّكُمْ
أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ ۚ إِنْ تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ
لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا
Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang baik,
maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertobat.
Al-Quran menyatakan.
Bahwa “nafsu” dan “kalbu”.
Bagian “sisi dalam” tubuh manusia.
Tapi “kalbu” dalam kotak tersendiri.
Dalam kotak besar nafsu.
Artinya “kalbu” adalah “himpunan bagian
dari nafsu”.
Al-Quran surah Al-Hijr (surah ke-15)
ayat 47.
Bahwa “kotak” kalbu dapat diambil
isinya.
وَنَزَعْنَا
مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ
Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang dalam hati mereka, sedangkan
mereka merasa bersaudara duduk berhadapan di atas dipan-dipan.
Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49)
ayat 14.
۞ قَالَتِ
الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا
وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ
وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
Orang-orang Arab Badui berkata: “Kami telah beriman”. Katakan (kepada mereka),
“Kamu belum beriman, tapi katakan: “Kami telah tunduk, karena iman belum masuk dalam
hatimu dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi
sedikit pun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 7.
Ada kalbu disegel.
Allah mengunci mati kalbu mereka.
خَتَمَ
اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ
غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan
mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
Al-Quran surah Muhammad (surah ke-47)
ayat 24.
Ada kunci penutup kalbu.
أَفَلَا
يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran atau hati mereka
terkunci?
Para ulama jelaskan.
Wadah kalbu dapat diperbesar dan dipersempit.
Kalbu dapat diperlebar.
Dengan amal kebajikan dan olah jiwa.
Dipeluas untuk menampung takwa.
Al-Quran surah Al-Hujurat, surah ke-49
ayat 3.
إِنَّ
الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ
امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ ۚ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah
mereka itu orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa.
Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
Al-Quran surah Alam Nasyrah (surah ke-94)
ayat 1.
أَلَمْ
نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
Al-Quran surah Al-An'am (surah ke-6)
ayat 125.
فَمَنْ
يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ
أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي
السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا
يُؤْمِنُونَ
Barang siapa Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,
niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa dikehendaki
Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seolah-olah dia sedang mendaki ke langit. Begitu Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang tidak beriman.
Al-Quran
surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 46.
أَفَلَمْ
يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ
يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى
الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai
hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau punya telinga yang dengan itu
mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukan mata yang buta, tapi yang
buta, ialah hati di dalam dada.
Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat
179.
وَلَقَدْ
ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا
يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا
يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ
هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka punya hati, tapi tidak dipapaki untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka punya mata (tapi) tidak dipakai untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka punya telinga (tapi) tidak dipakai untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Mereka itu orang yang lalai.
Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat
24.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ
لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ
وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Hai orang-orang beriman, penuhi seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyerumu kepada suatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahui bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya
kamu akan dikumpulkan.
Al-Quran surah Ar-Ra'd (surah ke-13)
ayat 28.
الَّذِينَ
آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ
تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Yaitu orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingat, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Daftar Pustaka
1.Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.Tafsirq.com
online.

0 comments:
Post a Comment