BAYI MANUSIA DAN HEWAN VERSI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Kita bahas.
1)
Bayi manusia.
2)
Bayi hewan.
Dari 2 sudut:
1)
Biologi modern.
2)
Al-Qur’an.
A.
Bayi Hewan dalam Biologi
1)
Dalam biologi.
2)
Bayi hewan cepat mandiri.
3)
Mengikuti naluri (insting).
Ciri utama:
1)
Banyak hewan lahir sudah bisa berjalan.
2)
Seperti anak kambing, kuda, sapi.
3)
Otaknya tak dirancang belajar kompleks.
4)
Tapi untuk bertahan hidup cepat.
5)
Perilaku sudah “terprogram”:
a.
Menyusu.
b.
Lari dari bahaya.
c.
Mencari makan.
1)
Intinya:
2)
Hewan kuat di awal.
3)
Tapi perkembangan terbatas.
B.
Bayi Manusia dalam Biologi
1)
Bayi manusia paling lemah saat lahir.
2)
Paling berkembang di masa depan.
Ciri utama:
1)
Lahir tak bisa berjalan, tak bicara, tak
makan sendiri.
2)
Otak belum matang, tapi sangat plastis.
3)
Mudah belajar.
4)
Butuh waktu lama, pendidikan, dan
kasih sayang.
5)
Intinya:
6)
Manusia lemah di awal.
7)
Tapi potensi paling tinggi.
C.
Perbandingan Singkat Biologi
1)
Hewan:
a.
Cepat mandiri.
b.
Sedikit belajar.
c.
Hidup stabil
2)
Manusia:
a.
Lama mandiri.
b.
Banyak belajar.
c.
Peradaban maju
D.
Bayi dalam Al-Qur’an (Manusia)
1.
Bayi lahir lemah dan tidak tahu
apa-apa
QS An-Nahl (16:78)
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا
وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak tahu sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur.
Catatan.
1)
“Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa pun, lalu Dia memberi pendengaran,
penglihatan, dan hati…”
2)
Qur’an sejalan dengan biologi:
3)
Bayi manusia belum punya pengetahuan.
4)
Tapi diberi alat belajar.
2.
Manusia diciptakan melalui tahapan
QS Al-Haj (22:5)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا
خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ
مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِي
الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا
ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ وَمِنْكُمْ مَنْ
يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا
ۚ وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ
وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Hai manusia, jika kamu ragu
tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahui) sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging sempurna kejadiannya dan tidak sempurna,
agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu
sebagai bayi, kemudian (berangsur) kamu sampai dewasa, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya dia tidak tahu lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hidup bumi itu dan subur dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan
indah.
Catatan
1)
Manusia diciptakan:
2)
Dari nuthfah → ‘alaqah → mudhghah →
bayi → dewasa → tua
3)
Artinya:
4)
Manusia tidak instan.
5)
Tapi bertahap.
6)
Berbeda dari hewan.
7)
Yang cepat matang.
3.
Bayi butuh perlindungan dan kasih sayang
QS Al-Isra’(17:31)
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ
وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
Dan jangan kamu membunuh
anak-anakmu karena takut miskin. Kami yang akan memberi rezeki kepada mereka
dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa besar.
Catatan.
1)
Larangan membunuh anak
2)
Karena takut miskin.
3)
Menunjukkan:
4)
Bayi manusia sangat bergantung pada
orang dewasa.
4.
Bayi Hewan dalam Al-Qur’an
1)
Al-Qur’an tak merinci fase bayi hewan.
2)
Seperti manusia.
3)
Karena:
a.
Hewan hidup dengan fitrah/insting.
b.
Tak dibebani tanggung jawab moral.
QS An-Nahl (16:68-69) (lebah)
وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا
وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
68. Dan Tuhanmu
mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ
فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ
أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ
يَتَفَكَّرُونَ
69. kemudian makan dari tiap
(macam) buah-buahan dan tempuh jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Dari perut lebah ke luar minuman (madu) yang bermacam warnanya, di dalamnya ada obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar ada tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang yang memikirkan.
Catatan.
1)
Lebah langsung “diilhamkan” cara
hidupnya.
2)
Sejak awal.
3)
Artinya:
4)
Hewan langsung diarahkan.
5)
Manusia diajari bertahap.
5.
Hikmah Besar (Biologi + Qur’an)
1)
Hewan lahir kuat.
2)
Tapi tidak membangun peradaban.
3)
Manusia lahir lemah.
4)
Tapi:
a.
bisa berpikir
b.
bisa belajar
c.
bisa beriman
d.
bisa membangun ilmu & teknologi
QS At-Tin (95:4)
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Sesungguhnya Kami menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Catatan.
1)
“Sungguh Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.”
2)
“Terbaik” tak karena kuat fisik sejak
bayi.
3)
Tapi karena potensi akal dan ruh.
Kesimpulan
1)
Biologi:
a.
Bayi manusia lemah.
b.
Otak fleksibel .
c.
Kecerdasan tinggi
2)
Al-Qur’an:
a.
Bayi manusia kosong pengetahuan.
b.
Diberi alat belajar.
c.
Diuji & dimuliakan
3)
Hewan:
a.
Kuat sejak lahir.
b.
Hidup dengan insting .
c.
Tak diuji iman
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI



.jpg)

