Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label NEGERA SUPER POWER GILIRAN. Show all posts
Showing posts with label NEGERA SUPER POWER GILIRAN. Show all posts

Wednesday, June 18, 2025

40985. NEGARA SUPER POWER GILIRAN DI QURAN

 


NEGARA SUPER POWER GILIRAN VERSI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Al-Qur’an jelaskan.

Bahwa kejayaan dan kekuasaan di dunia.

 

1)        Bergantian.

2)        Bergiliran.

 

3)        Tak abadi pada 1 bangsa.

4)        Tak tetap pada 1 golongan.

 

Al-Quran surah Ali ‘Imran (surah ke-3) ayat 140.


إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

 

Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang  beriman (dengan orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang yang zalim.

 

Catatan.

 

1)        “Kami pergilirkan” (نُدَاوِلُهَا).

 

2)        Artinya kejayaan, kemenangan, kekuasaan, dan kekalahan.

 

3)        Tak tetap selamanya pada 1 pihak.

 

4)        Hal itu sunatullah (aturan Allah) dalam sejarah.

 

5)        Siapa beriman, beramal saleh, dan kuat secara peradaban akan naik.

 

6)        Jika lalai dan zalim, maka ia akan turun.

 

Pelajaran.

1)        Tak sombong ketika menang.

Karena itu ujian.

 

2)        Tak putus asa saat kalah.

Karena itu juga ujian.

 

3)        Kemenangan bukan hak tetap 1 bangsa, partai, atau kelompok.

 

4)        Kemenangan datang bersama syarat iman, ilmu, dan amal.

 

Al-Quran surah  Al-A’raf (surah ke-7) ayat 129.


قَالُوا أُوذِينَا مِنْ قَبْلِ أَنْ تَأْتِيَنَا وَمِنْ بَعْدِ مَا جِئْتَنَا ۚ قَالَ عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ

 

Kaum Musa berkata: "Kami ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Semoga Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu.

 

Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 55.


وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

 

Dan Allah berjanji kepada orang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, seperti Dia menjadikan orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang  diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa  (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itu orang  fasik.

 

Catatan.

Sehebat apa pun suatu bangsa, perusahaan, atau individu, kejayaan.

Semua hanya titipan sementara.

 

Sejarah Fir‘aun, ‘Âd, Tsamûd, Romawi, hingga kekhalifahan besar.

 

Semua bukti hukum pergiliran ini.

 

Contoh Sejarah

 

A.       Mesir Kuno

 

Puncak kejayaan:

Kerajaan Lama, Tengah, dan Baru

Sekitar 2686 SM – 1077 SM.

 

Lama kejayaan: ±1.600 tahun

 

Ciri kejayaan:

 

1)        Pembangunan piramida.

2)        Sistem pemerintahan terpusat.

 

3)        Kemajuan ilmu matematika dan astronomi, agama politeistik kuat.

 

B.       Kerajaan Babilonia (Babylon)

 

Puncak kejayaan:

Masa Raja Hammurabi.

Sekitar 1792–1750 SM)

 

Raja Nebukadnezar II

Sekitar 605–562 SM

 

Lama kejayaan:

Dua periode besar

Masing-masing ±50–70 tahun

 

Ciri kejayaan:

 

1)        Kode Hammurabi (hukum tertulis tertua).

2)        Menara Babel.

3)        Taman Gantung Babilonia.

 

C.       Kerajaan Persia (Achaemenid Empire)

 

Puncak kejayaan:

Masa Raja Cyrus Agung dan Darius I (550–330 SM)

 

Lama kejayaan: ±220 tahun

 

Ciri kejayaan:

Wilayah luas dari India hingga Yunani, sistem pemerintahan efisien, toleransi agama, jalan raya kerajaan.

D.       Yunani Kuno

 

Puncak kejayaan:

Masa Klasik (sekitar 500–323 SM)

 

Lama kejayaan: ±180 tahun

 

Ciri kejayaan:

Filsafat (Socrates, Plato, Aristoteles), demokrasi Athena, seni dan arsitektur.

 

E.       Kekaisaran Romawi

 

Puncak kejayaan:

27 SM – 476 M (Romawi Barat);

Romawi Timur (Bizantium) hingga 1453 M

 

Lama kejayaan:

Romawi Barat ±500 tahun,

 Romawi Timur ±1.000 tahun

 

Ciri kejayaan:

Hukum Romawi, militer kuat, infrastruktur jalan, akueduk, kota besar.

 

F.        Dinasti Tang (Tiongkok)

 

Puncak kejayaan: 618–907 M

Lama kejayaan: ±289 tahun

 

Ciri kejayaan:

Kemajuan seni, puisi, perdagangan Jalur Sutra, stabilitas politik.

 

G.      Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah

 

Umayyah: 661–750 M (±89 tahun)

 

Abbasiyah: 750–1258 M (fase pertama ±500 tahun)

 

Ciri kejayaan:

Penyebaran Islam, kemajuan ilmu pengetahuan, budaya, ekonomi dan arsitektur Islam (terutama di Baghdad dan Andalusia).

 

H.       Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman Empire)

 

Puncak kejayaan: 1299–1683 M (terus hingga runtuh 1924 M)

 

Lama kejayaan: ±600 tahun

 

Ciri kejayaan:

Militer kuat, toleransi beragama, pemerintahan luas di Eropa, Asia, dan Afrika.

Contoh Nusantara.

 

A.        Kerajaan Sriwijaya

 

Puncak kejayaan:

abad ke-7 hingga ke-13 M

 

Lama kejayaan: ±600 tahun

 

Ciri kejayaan:

Pusat perdagangan dan agama Buddha di Asia Tenggara, kekuatan maritim.

 

B.       Kerajaan Majapahit

 

Puncak kejayaan: 1293–1478 M

Lama kejayaan: ±185 tahun

Ciri kejayaan:

Nusantara hampir bersatu, kekuatan militer dan perdagangan, warisan budaya besar.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.