RUKUN IMAN SAMA TAPI BEDA FIKIH BUKAN
KAFIR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Orang yang sama-sama beriman.
Kepada 6 rukun iman.
Tapi berbeda dalam fikih.
Tak menjadi kafir.
A.
Rukun iman adalah pokok akidah
Ada 6 rukun iman.,
Yaitu beriman pada:
1)
Allah
2)
Malaikat
3)
Kitab-kitab
4)
Rasul-rasul
5)
Hari akhir
6)
Takdir baik dan buruk
Selama orang masih yakin.
Pada 6 rukun iman ini.
Maka dia berstatus Muslim.
Meskipun berbeda pendapat
Dalam hal fikih.
B.
Fikih adalah cabang.
Bukan pokok agama
Fikih membahas masalah.
Seperti:
1)
Cara wudu.
2)
Jumlah rakaat salat tarawih.
3)
Qunut Subuh.
4)
Zakat profesi.
5)
Hukum music.
6)
Dan lainnya.
Perbedaan ini disebut:
1)
ikhtilaf furu‘iyah
2)
Perbedaan cabang.
3)
Bukan perbedaan akidah.
7)
Para sahabat pun berbeda dalam fikih.
8)
Tapi tetap saling menghormati.
9)
Tak saling mengafirkan.
Rasulullah bersabda,
“Jika seorang hakim ijtihad dan benar.
Maka ia dapat 2 pahala.
Jika salah, dapat 1 pahala.”
(HR. Bukhari & Muslim)
1)
Perbedaan hasil ijtihad dalam fikih.
2)
Tak membuat kafir.
3)
Sebab masing-masing mencari kebenaran.
4)
Berdasarkan dalil.
Kesimpulan:
1)
Berbeda fikih tak berarti beda iman.
2)
Selama akidah dan rukun iman sama.
3)
Semua tetap saudara seiman.
Suni dan Syiah Sama Rukun Iman.
Tetap Saudara Seiman
Dalam umat Islam.
Kita kenal berbagai:
1)
Mazhab.
2)
Kelompok
3)
Suni.
4)
Syiah.
Terkadang perbedaan ini.
Menimbulkan jarak.
Bahkan permusuhan.
Padahal dalam:
1)
Pokok iman.
2)
Suni dan Syiah.
3)
Mengakui 6 rukun iman.
4)
Fondasi dasar Islam.
C.
Rukun Iman Fondasi Bersama
Suni dan Syiah.
Sama-sama meyakini:
1)
Iman kepada Allah
2)
Iman kepada malaikat
3)
Iman kepada kitab-kitab Allah
4)
Iman kepada para rasul
5)
Iman kepada hari akhir
6)
Iman kepada takdir baik dan buruk
Ini fondasi keislaman.
Menyatukan umat Nabi Muhammad ﷺ.
A.
Perbedaan Fikih dan Pandangan Tidak
Membatalkan Iman
Perbedaan pandangan.
Dalam masalah:
1)
Fikih.
2)
Sejarah.
3)
Politik.
Tak membuat seseorang.
Menjadi kafir.
Selama ia masih:
1)
Mengucap kalimat syahadat,
2)
Menunaikan salat,
3)
Beriman pada Allah dan Rasul-Nya,
Maka dia tetap Muslim.
1)
Allah tak perintah menghakimi iman
orang lain.
2)
Tapi memperbaiki diri sendiri.
B.
Sikap yang Diajarkan Al-Qur’an
QS. Al-Anbiyā (21:92)
إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً
وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
Sesungguhnya (agama
Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu,
maka sembahlah Aku.
1)
Ayat ini menegaskan.
2)
Bahwa Islam adalah satu.
3)
Perbedaan yang lahir dalam umat.
4)
Hanya soal cabang.
5)
Bukan masalah akar.
C.
Teladan Rasulullah ﷺ
1)
Rasulullah ajarkan ukhuwah dan kasih sayang.
2)
Tak memecah-belah umat.
Rasulullah bersabda,
“Seorang Muslim adalah saudara bagi
Muslim lainnya; tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Penutup
1)
Mari kita menjaga ukhuwah Islamiah.
2)
Kita boleh berbeda pandangan.
3)
Tapi tak bercerai dalam hati.
4)
Kita semua sujud kepada Tuhan yang
sama.
5)
Yaitu Allah SWT.
6)
Menghadap kiblat yang sama.
7)
Yaitu Kakbah.
8)
Membaca kitab suci yang sama.
9)
Yaitu Al-Qur’an.
10) Selama rukun iman sama.
11) Kita tetap saudara seiman.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.





