
Organisasi Profesi Guru
Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.
Tema Gambar Slide 2
Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.
Tema Gambar Slide 3
Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.
Tuesday, June 13, 2017
95. STOP KEZALIMAN

95. STOP KEZALIMAN

95. STOP KEZALIMAN

Monday, June 12, 2017
95. ZALIM
HARUS ADA ORANG YANG BERANI,
MENGHENTIKAN KEZALIMAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
Dikisahkan tentang tiga orang saleh. Tiga orang berbudi baik sedang berada di masjid. Orang yang taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah. Mereka sedang berzikir. Membaca Al-Quran. Duduk agak berjauhan.
Pak Joko, duduk paling kiri. Pak Toni, duduk di tengah. Pak Sanusi, duduk paling kanan. Pak Joko orang saleh. Pak Toni lebih saleh. Pak Sanusi sangat saleh.
Ali Baba datang menghampiri. Dia mendekati dari arah depan. Ingin menguji orang yang paling saleh. Ali Baba mendekati orang paling kiri. Menghampiri Pak Joko. “Assalamu alaikum,” kata Ali Baba. Tak terdengar jawaban. Pak Joko khusuk berzikir memuji Allah.
Ali Baba menampar Pak Joko. “Plak,” Pak Joko tak bereaksi. Dia diam saja. Pak Joko orang baik. Dia tak merasa disakiti orang lain. Pak Joko tak ingin membalas orang yang menyakiti. Ali Baba Bergumam,”Dia orang baik.”
Ali Baba menghampiri orang kedua, Pak Toni. “Assalamu alaikum,“ kata Ali Baba. Tak terdengar jawaban. Pak Toni khusuk berzikir memuji Allah. Ali Baba menampar Pak Toni, “Plak,” Pak Toni berkata, “Maaf, apakah tanganmu tidak sakit?”
Pak Toni tak merasa tersakiti. Tak mau membalas orang yang menyakiti. Malah memikirkan kesehatan orang lain. “Dia orang lebih baik,” kata Ali Baba.
Ali Baba menghampiri orang ketiga, Pak Sanusi. Ingin menguji kebaikan Pak Sanusi. “Katanya dia orang sangat baik,“ gumam Ali Baba. Kira-kira bagaimana reaksinya. Ali Baba berkata, “Assalamu alaikum.” Tak terdengar jawaban. Pak Sanusi khusuk berzikir memuji Allah.
Ali Baba menampar Pak Sanusi. “Plak,” Dia menunggu reaksi. Ternyata, reaksinya sungguh mengagetkan. Pak Sanusi membalas menampar Ali Baba, “ Plak, Plak, “ Dia membalas dua kali tamparan.
Ali Baba kaget. “Kata orang-orang, Bapak orang amat baik.“ “Memang benar, tetapi harus ada orang yang berani menghentikan kezalimanmu!“ jawab Pak Sanusi.
Pak Sanusi melanjutkan, “Sebelum Allah menimpakan hukuman kepada semua orang. Karena ada orang berbuat zalim, tetapi TAK ADA yang BERANI menegurnya.
Demikian kisah tentang Pak Jo, Pak To, dan Pak San. Semuanya orang saleh. Semuanya orang baik. Tetapi, anehnya, atau memang tak aneh. Jika mereka berkumpul bisa Jo-To-San.
95. ZALIM
HARUS ADA ORANG YANG BERANI,
MENGHENTIKAN KEZALIMAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
Dikisahkan tentang tiga orang saleh. Tiga orang berbudi baik sedang berada di masjid. Orang yang taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah. Mereka sedang berzikir. Membaca Al-Quran. Duduk agak berjauhan.
Pak Joko, duduk paling kiri. Pak Toni, duduk di tengah. Pak Sanusi, duduk paling kanan. Pak Joko orang saleh. Pak Toni lebih saleh. Pak Sanusi sangat saleh.
Ali Baba datang menghampiri. Dia mendekati dari arah depan. Ingin menguji orang yang paling saleh. Ali Baba mendekati orang paling kiri. Menghampiri Pak Joko. “Assalamu alaikum,” kata Ali Baba. Tak terdengar jawaban. Pak Joko khusuk berzikir memuji Allah.
Ali Baba menampar Pak Joko. “Plak,” Pak Joko tak bereaksi. Dia diam saja. Pak Joko orang baik. Dia tak merasa disakiti orang lain. Pak Joko tak ingin membalas orang yang menyakiti. Ali Baba Bergumam,”Dia orang baik.”
Ali Baba menghampiri orang kedua, Pak Toni. “Assalamu alaikum,“ kata Ali Baba. Tak terdengar jawaban. Pak Toni khusuk berzikir memuji Allah. Ali Baba menampar Pak Toni, “Plak,” Pak Toni berkata, “Maaf, apakah tanganmu tidak sakit?”
Pak Toni tak merasa tersakiti. Tak mau membalas orang yang menyakiti. Malah memikirkan kesehatan orang lain. “Dia orang lebih baik,” kata Ali Baba.
Ali Baba menghampiri orang ketiga, Pak Sanusi. Ingin menguji kebaikan Pak Sanusi. “Katanya dia orang sangat baik,“ gumam Ali Baba. Kira-kira bagaimana reaksinya. Ali Baba berkata, “Assalamu alaikum.” Tak terdengar jawaban. Pak Sanusi khusuk berzikir memuji Allah.
Ali Baba menampar Pak Sanusi. “Plak,” Dia menunggu reaksi. Ternyata, reaksinya sungguh mengagetkan. Pak Sanusi membalas menampar Ali Baba, “ Plak, Plak, “ Dia membalas dua kali tamparan.
Ali Baba kaget. “Kata orang-orang, Bapak orang amat baik.“ “Memang benar, tetapi harus ada orang yang berani menghentikan kezalimanmu!“ jawab Pak Sanusi.
Pak Sanusi melanjutkan, “Sebelum Allah menimpakan hukuman kepada semua orang. Karena ada orang berbuat zalim, tetapi TAK ADA yang BERANI menegurnya.
Demikian kisah tentang Pak Jo, Pak To, dan Pak San. Semuanya orang saleh. Semuanya orang baik. Tetapi, anehnya, atau memang tak aneh. Jika mereka berkumpul bisa Jo-To-San.
Sunday, June 11, 2017
94. ALQURAN
ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian. Setiap surah terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Saba.
Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
Kedelapan, Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.
Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara.
Bahasa Arab memiliki 28 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal. Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat mengingat dan melafalkan ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa.
Daftar Pustaka
1. Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007
94. ALQURAN
ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian. Setiap surah terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Saba.
Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
Kedelapan, Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.
Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara.
Bahasa Arab memiliki 28 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal. Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat mengingat dan melafalkan ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa.
Daftar Pustaka
1. Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007
94. ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM

94. ALQURAN. KITAB SUCI UMAT ISLAM

94. ALQURAN
ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian. Setiap surah terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Saba.
Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
Kedelapan, Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.
Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara.
Bahasa Arab memiliki 27 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal. Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat membaca ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa.
Daftar Pustaka
1. Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007
94. ALQURAN
ALQURAN, KITAB SUCI UMAT ISLAM
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
Al-Quran secara harfiah bermakna “bacaan”. Al-Quran merupakan kitab suci utama umat Islam. Semua umat Islam meyakini Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
Al-Quran, rahmat terbesar Allah kepada manusia. Merupakan “Kitab Ibadah” dan “Kitab Hidayah”. Sebagai “Kitab Ibadah” umat Islam dapat membaca dan mempelajarinya. Akan mendapatkan pahala berlimpah.
Sebagai “Kitab Hidayah”, dipakai sumber petunjuk paling utama. Sebagai “Buku Manual”, untuk menjawab semua persoalan hidup. Agar dapat mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
Al-Quran dikenal luas dan dihormati sebagai karya seni sastra bahasa Arab. Yang paling baik di dunia. Al-Quran terbagi dalam beberapa “Bab”. Yang disebut “Surah”. Setiap surah terbagi ke dalam beberapa “Sajak”. Yang disebut “Ayat”.
Al-Quran diturunkan Allah. Melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dibulatkan selama 23 tahun. Diawali 17 Ramadan, Nabi berusia 40 tahun. Sampai Nabi wafat tahun 632 Masehi.
Al-Quran mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Salah satu bukti tanda kenabian. Merupakan puncak dan penutup wahyu. Pesan suci yang diturunkan Allah. Sejak Nabi Adam. Diakhiri Nabi Muhammad.
Al-Quran terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat. Al-Quran terbagi menjadi 30 bagian. Yang dikenal dengan nama “Juz”. Memudahkan mengkhatamkan Al-Quran selama 30 hari. “Manzil”membagi Al-Quran menjadi 7 bagian. Setiap surah terbagi dalam subbagian. Yang disebut “Rukuk”.
Kata “Bismillahi arrrahmanirrahim” muncul 114 kali. Sama dengan jumlah 114 surah Al-Quran. Surah ke-9, surah At-Taubah, tidak diawali kata“ “Bismillahi arrahmanirrahim”. Lafaz ini muncul dua kali dalam surah ke-27, surah An-Naml. Pada awal surah dan ayat ke-30. Surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Saba.
Sepuluh inti ajaran agama Islam. Pertama, Tuhan itu Esa. Tuhan itu Tunggal. Dia bernama Allah. Tak beranak. Tak diperanakkan. Tidak dilahirkan. Tidak melahirkan. Allah Zat Yang Maha Tinggi.
Kedua, Al-Quran merupakan kalam Allah. Diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Untuk disampaikan kepada umat manusia.
Ketiga, Mengikuti Al-Quran dan Sunah Nabi merupakan perintah. Keduanya ajaran yang membentuk Islam. Sunah Nabi disebut juga “Hadis”. Merupakan ajaran agama Islam. Berdasarkan perbuatan, perkataan, sikap, dan kebiasaan Nabi.
Keempat, Allah menjaga kemurnian Al-Quran. Dari segala perubahan dan penyimpangan.
Kelima, Alam semesta dan segala isinya. Merupakan ciptaan Allah. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang kasatmata, yang nyata, dan yang gaib. Yang kelihatan maupun yang tersembunyi.
Keenam, Adam manusia pertama diciptakan dari unsur tanah. Hawa diciptakan dari Adam. Umat manusia sebagai “Khalifah” Allah di bumi. Sebagai penguasa dan pengelola bumi.
Ketujuh, Alam semesta dan segala isinya akan berakhir. Kiamat pasti terjadi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
Kedelapan, Semua sikap dan perilaku manusia pasti tercatat. Keimanan kepada Allah dan segala amal perbuatan. Akan dipertanggunggjawabkan di akhirat. Memperoleh pahala di surga. Atau menerima siksaan di neraka.
Kesembilan, Al-Quran mewajibkan umat Islam. Beriman kepada semua nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad.
Kesepuluh, Al-Quran melarang membuat permusuhan dan dendam. Tetapi, diwajibkan untuk mempertahankan keimanan, hak milik, keluarga, dan negara.
Bahasa Arab memiliki 27 macam huruf. Bahasa Inggris mempunyai 26 huruf. Beberapa orang non-Arab sulit melafazkan beberapa huruf Arab. Orang Arab mudah mengucapkan lafaz bahasa Inggris.
Agar mampu menyentuh perasaan. Al-Quran perlu dibaca dalam bahasa aslinya. Terjemahan Al-Quran hanya menjelaskan maksudnya. Bukan kata-kata sesungguhnya.
Bahasa Arab amat kaya makna. Tak dapat diterjemahkan kata perkata. Ke dalam bahasa apa pun. Terjemahan Al-Quran dapat menghilangkan banyak ketegasan dan keindahan bahasa Arab aslinya.
Membaca Al-Quran perlu mengatur posisi tubuh. Menunjukkan penghormatan. Menurut ajaran Islam. Duduk bersila di lantai. Membaca Al-Quran beralaskan bantal. Merupakan posisi yang layak.Tetapi, membaca Al-Quran dengan melonjorkan kaki di atas meja. Sikap yang tidak patas.
Membaca Al-Quran harus berpakaian sopan. Pikiran dan hati harus bersih. Terpusat dan tak tergoda pikiran lain. Jasad harus disucikan lebih dahulu. Memperlakukan Al-Quran dengan takzim. Perasaan hormat yang tinggi.
Al-Quran surah Al-Waqiah. Surah ke-56 ayat 77-80. “Sesungguhnya Al-Quran ini bacaan sangat mulia. Kitab yang terjaga. Tidak menyentuhnya, kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam.”
Umat Islam mempelajari Al-Quran secara teratur. Tak pernah bosan. Berkali-kali membacanya. Selalu menemukan hal baru. Yang dapat diambil hikmahnya.
Membaca Al-Quran dalam bahasa aslinya. Membuat hati tenang dan tenteram. Al-Quran sebagai pedoman hidup. Akan memberikan solusi dan jalan keluar setiap masalah yang terjadi.
Membaca dan menghafal berbeda. Semua hafalan Al-Quran wajib benar “tajwidnya”. Cara membaca Al-Quran dengan lafal dan ucapan yang benar. Harus dalam bahasa aslinya. Tak boleh ada kesalahan sedikit pun. Setiap kata harus diucapkan dengan lafaz yang benar. Termasuk panjang dan pendeknya. Tak boleh ada satu huruf pun yang hilang.
Hafiz dan hafizah, merupakan orang yang hafal Al-Quran. Sebuah prestasi yang hebat. Zaman sekarang ini, kita bisa menemukan ribuan penghafal Al-Quran. Mereka mampu menghafal lebih dari 600 halaman Al-Quran di luar kepala. Dapat membaca ayat mana saja dalam Al-Quran. Hampir tanpa perlu waktu. Sungguh luar biasa.
Daftar Pustaka
1. Anwar, Duaa. Memahami Segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma Publishing Group. Batam, 2007
93. PArenting
*```Untuk segenap orang tua Bijak```*
*Refleksi Luar Biasa* ```Sdr Agus Purwanto, DSc```.(dosen fisika ITS penulis buku Ayat Semesta dan Nalar Ayat Semesta,...Penggagas Trensains→ Sragen, →Jombang--Tebu Ireng-- dan →Yogja sekaligus pemilik Hak Cipta-nya). ____________________________
Bagi para orang tua maupun dosen/guru yang untuk sementara waktu berprofesi sebagai pengganti orang tua di rumah. Selamat menghayati dan mengamalkan 👇
*Urutan logika...siklus nakalnya anak dengan tidak bijaknya orang tua itu begini*:
*Karena anaknya nakal...maka orang tuanya murka.*
*Karena orang tuanya murka.. maka Allah juga murka.*
*Karena Allah murka...maka tidak turun rahmat di rumah itu.*
*Karena tidak turun rahmat di rumah itu...maka keluarga itu akan banyak masalah.*
*Karena keluarga itu banyak masalah...maka anaknya...tidak merasakan kebahagiaan dan tidak nyaman...sehingga akan makin nakal.*
*Prinsip inti siklusnya* sebenarnya masih pada orang tua...yakni: 👇
*Ridla Allah...berada pada ridlanya orang tua.*
*Murka Allah...berada pada murkanya orang tua.*
Maka *strategi* paling *efisien* untuk memutus rangkaian siklus itu...Insya Allah ada *pada bagian awal*...yakni *mencegah orang tua murka*... *Bila orang tua segera menghadapi anaknya...dengan kasih sayang dan tidak dengan kemurkaan* ...maka *orang tua itu...menunjukkan kepada Allah...bahwa mereka berdua ridla kepada anaknya...Tentu bukan ridla terhadap kenakalannya.. melainkan ridla kepada diri anaknya.*
Dengan memastikan ridla kepada anak..maka orang tua akan dapat melakukan 3 tahap ini:
*1. Segera memaafkan anaknya...tidak memarahinya sama sekali...dan segera berusaha memahami situasi apa yang sedang dihadapi anaknya.*
*2. Segera menemui...berdialog dan turut mendiskusikan...solusi terbaik apa yang harus diambil oleh anak...orang tua atau pihak lainnya...sambil terus mendoakannya.*
*3. Segera melupakan segala kesalahan anaknya tadi...dan tidak mengungkit-ungkitnya kembali.*
وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
*"Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.* (QS 64:14).
Dengan *konversi murka* menjadi *ridla*...maka sekarang siklusnya jadi begini 👉 *Suatu hari anak itu nakal...Orang tuanya...segera melakukan 3 tahap itu...dengan penuh kasih sayang...sebagai wujud keridlaan mereka kepada anaknya.*
*Karena orang tua anak itu ridla...maka Allah meridlainya.*
*Karena Allah meridlainya...maka rumah yang penuh ridla itu...dirahmati Allah.*
*Karena rumah itu penuh rahmat Allah...maka keluarga itu penuh kasih sayang...sehingga jadi makin bahagia.*
*Karena keluarga itu bahagia...maka anak tidak akan sempat lagi nakal...sebab setiap masalah hidupnya selalu segera mendapat solusi.*
*Jadi...pada setiap kenakalan anak (mohon maaf)...lokasi perbaikannya...sesungguhnya bukan pada anak...melainkan pada orang tuanya si anak...*
Copas dibagikan oleh KOB (Komunitas Orang tua Bijak) Salimah kota Samarinda
Saturday, June 10, 2017
92. MASJID DHIRAR
MASJID DHIRAR, DIBANGUN KAUM MUNAFIK.
NABI MENYURUH MEMBAKARNYA.
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
Ibnu Katsir meriwayatkan. Zaman jahiliah. Abu Amir, seorang pendeta Nasrani di Madinah. Berasal dari suku Khazraj. Dia memiliki kedudukan tinggi. Di kalangan kabilah Khazraj.
Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah. Bani Aus dan Bani Khazraj masuk Islam. Mereka menjadi kaum Ansar. Islam menyebar luas. Penduduk Madinah berkerumun di sekitar Nabi. Abu Amir, si pendeta tersingkir. Dia merasa sakit hati.
Abu Amir pergi ke Mekah. Menjumpai kaum Quraisy. Meminta dukungan orang-orang Quraisy. Agar memusuhi Nabi. Melawan umat Islam.
Agama Islam semakin menyebar. Abu Amir pergi menghadap Heraclius, Raja Romawi. Dia meminta bantuan. Untuk melawan umat Islam. Heraclius, Raja Romawi bersedia membantunya.
Abu Amir tinggal di Romawi. Dia menulis surat kepada kaum munafik Madinah. Mengabarkan janji Heraclius. Yang bersedia membantu kaum munafik. Abu Amir memerintahkan membangun sebuah markas. Tempat berkumpul dan berkoordinasi melawan umat Islam.
Tahun ke-9 Hijiriah. Nabi berumur 62 tahun. Kaum munafik membangun Masjid Dhirar. Tak jauh dari lokasi Masjid Quba. Masjid Dhirar sudah rampung. Mereka menghadap Nabi,”Wahai Nabi, kami membangun sebuah masjid. Untuk menampung orang-orang, ketika udara amat dingin.”
Mereka melanjutkan,”Kami mohon agar Nabi berkenan melakukan salat di dalamnya.” Nabi menjawab,”Kami akan berangkat berperang. Setelah kembali dari perang. Insya Allah, kami akan salat di masjidmu.” Kaum munafik gembira.
Pasukan Islam berangkat menuju Perang Tabuk. Pasukan Islam menang. Nabi kembali dari Perang Tabuk. Perang Tabuk, perang terakhir yang diikuti Nabi. Turun malaikat Jibril. Menyampaikan wahyu.
Al-Quran surah At-Taubah. Surah ke-9 ayat 107-108. “Di antara orang-orang munafik, ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran, dan untuk memecah belah orang-orang mukmin. Serta menunggu kedatangan orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka bersumpah,"Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Allah menjadi saksi, sesungguhnya mereka itu pendusta.”
“Jangan kamu salat dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba). Sejak hari pertama, lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
Nabi Muhammad menyuruh para sahabat. Menghancurkan Masjid Dhirar. Sebelum pasukan Islam sampai di Madinah. Para sahabat berhasil melaksanakan perintah Nabi. Masjid Dhirar yang dibangun kaum munafik rata dengan tanah.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Al-Buthy, Muhammad Said Ramadhan. Sirah Nabwiyah. Robbani Press. Jakarta, 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah, 2004.
4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah, 2004
5. Kisah Para Sahabat.


