Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tuesday, September 1, 2020

5268. AL-QURAN TANTANG TEMBUS LANGIT


AL-QURAN TANTANG TEMBUS LANGIT
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
A.   Umat lslam mendapat tantangan.
1.    Sejak pertengahan abad ke-19, umat Islam menghadapi tantangan hebat.
2.    Bukan hanya terbatas bidang politik atau militer, tetapi meluas hingga meliputi bidang sosial dan budaya.
3.    Tantangan ini berpengaruh terhadap pemikiran sebagian besar umat Islam.
4.    Umat Islam melihat kekuatan Barat, kemajuan sains, dan teknologi.
5.    Pihak umat Islam merasa lemah dan mundur dalam kehidupan dan sains.
6.    Hal ini menimbulkan perasaan “rendah diri” (inferiority complex) pada sebagian besar umat Islam.
7.    Sebagian besar umat Islam merasa minder dan rendah diri menghadapi kemajuan Barat.
8.    Para cendekiawan Islam berusaha memberi reaksi dengan berbagai cara.
9.    Sebagian cendekiawan Islam bersikap apatis, acuh tak acuh terhadap kemajuan itu.
10. Sebagian intelek Islam menyerah kalah dengan mengikuti segala sesuatu yang bercorak Barat.
11. Termasuk sikap, perilaku, kepribadian, dan adat kebiasaan.      
12. Sebagian cendekiawan mengajak umat Islam menerima dan mempelajari ilmu pengetahuan dan sistem  yang dipakai Barat dalam mencapai kemjuan.
13. Tanpa meninggalkan kepribadian dan prinsip ajaran agama Islam.
14. Sebagian besar umat Islam sejak pertengahan abad ke-19 diliputi perasaan rendah diri dan minder.
15. Umat lslam berusaha membuat kompensasi dengan bermacam cara.
16. Salah satunya dengan cara mengingat kejayaan Islam dan peninggalan nenek moyang masa lampau.
17. Kemudian melahirkan “sastra kebanggaan dan kejayaan Islam”.
18. Hal ini, berpengaruh besar terhadap perkembangan pemikiran umat Islam dalam menafsirkan Al-Quran.
19. Setiap ada penemuan baru, para cendekiawan Islam berkata,”Al-Quran sejak lama telah menyatakan hal itu. Al-Quran mendahului ilmu pengetahuan dalam penemuannya”.
20. Semua itu terjadi karena kompensasi perasaan minder dan rendah diri.
21. Para penemu sains dan teknologi modern tersenyum sinis mengejek umat Islam.
22. Terkadang disertai dengan “satire”, yang bersifat memandang bodoh dan rendah umat Islam.
23. Para ahli Barat berkata,“Jika demikian, mengapa tuan-tuan tidak menyampaikan hal ini sebelum kami menghabiskan waktu dan biaya sangat besar dalam penelitian dan penyelidikan?”
24. Mengingat kejayaan umat Islam masa silam itu “obat bius” yang dapat meredakan rasa sakit sementara, tetapi bukan menyembuhkannya.
25. Hal itu hanya sekadar memberi jawaban sementara terhadap tantangan Barat.
26. Mengingat kemajuan umat Islam zaman dahulu terkadang dapat menjadi pendorong untuk maju ke depan.
27. Atau minimal dapat menjaga kepribadian umat Islam.
28. Tetapi, kita harus waspada terhadap pengaruh negatifnya.
29.  Cara demikian, jika berlarut-larut dapat membekukan pemikiran.
30.  Membanggakan kejayaan lama dapat membangkitkan emosi dan memberi kepuasan.
31. Tetapi juga dapat menimbulkan sikap jumud dan mandek.
32. Yang dapat memunculkan sikap dan perilaku tidak sejalan dengan perkembangan sains yang dinamis dan progresif.

B.   Para ulama takut mengulangi sikap gereja terhadap ilmuwan.
1.    Faktor lain menjadikan sebagian cendekiawan Islam membenarkan teori ilmiah, akibat pertentangan hebat antara gereja dan ilmuwan sejak abad ke-18 di Eropa.
2.    Para ilmuwan membuat penelitian dan penyelidikan ilmiah.
3.    Tetapi hasilnya bertentangan dengan kepercayaan gereja.
4.    Pertentangan memuncak dengan lahirnya teori Charles Darwin (1859) tentang “The Origin of Man” dan teori-teori lainnya.
5.    Yang semuanya dihadapi gereja dengan penindasan dan kekejaman.
6.    Banyak ilmuwan menjadi korban hasil penemuannya.
7.    Seperti Galileo, Arius, Bruno Bauer, George van Paris, dan lainnya.
8.    Hal ini menimbulkan keyakinan sains bertentangan dengan agama.
9.    Pertentangan antara agama dengan sains zaman itu memberi pengaruh kepada cendekiawan Islam.
10. Mereka khawatir penyakit tersebut menular dalam dunia Islam.
11. Sehingga mereka berusaha membuktikan hubungan sangat erat antara sains dengan Al-Quran.  
12. Sejarah menjadi saksi  para ahli falak, kedokteran, kimia, ilmu pasti, dan cabang ilmu lainnya mencapai hasil mengagumkan pada zaman kejayaan Islam.
13. Para ilmuwan Islam menjalankan ajaran Islam dengan baik.
14. Tidak ada pertentangan antara kepercayaan yang mereka anut dengan hasil penemuan mereka.
15. Para ilmuwan Indonesia sering mengutip Al-Quran untuk membuktikan Al-Quran bicara masalah angkasa luar sejak 1400 tahun lalu.

C.   Al-Quran menantang manusia untuk menembus langit.

1.    Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 33.
يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ إِنِ ٱسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ فَٱنفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَٰنٍ

         Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.



Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

5268. AL-QURAN TANTANG TEMBUS LANGIT


AL-QURAN TANTANG TEMBUS LANGIT
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
A.   Umat lslam mendapat tantangan.
1.    Sejak pertengahan abad ke-19, umat Islam menghadapi tantangan hebat.
2.    Bukan hanya terbatas bidang politik atau militer, tetapi meluas hingga meliputi bidang sosial dan budaya.
3.    Tantangan ini berpengaruh terhadap pemikiran sebagian besar umat Islam.
4.    Umat Islam melihat kekuatan Barat, kemajuan sains, dan teknologi.
5.    Pihak umat Islam merasa lemah dan mundur dalam kehidupan dan sains.
6.    Hal ini menimbulkan perasaan “rendah diri” (inferiority complex) pada sebagian besar umat Islam.
7.    Sebagian besar umat Islam merasa minder dan rendah diri menghadapi kemajuan Barat.
8.    Para cendekiawan Islam berusaha memberi reaksi dengan berbagai cara.
9.    Sebagian cendekiawan Islam bersikap apatis, acuh tak acuh terhadap kemajuan itu.
10. Sebagian intelek Islam menyerah kalah dengan mengikuti segala sesuatu yang bercorak Barat.
11. Termasuk sikap, perilaku, kepribadian, dan adat kebiasaan.      
12. Sebagian cendekiawan mengajak umat Islam menerima dan mempelajari ilmu pengetahuan dan sistem  yang dipakai Barat dalam mencapai kemjuan.
13. Tanpa meninggalkan kepribadian dan prinsip ajaran agama Islam.
14. Sebagian besar umat Islam sejak pertengahan abad ke-19 diliputi perasaan rendah diri dan minder.
15. Umat lslam berusaha membuat kompensasi dengan bermacam cara.
16. Salah satunya dengan cara mengingat kejayaan Islam dan peninggalan nenek moyang masa lampau.
17. Kemudian melahirkan “sastra kebanggaan dan kejayaan Islam”.
18. Hal ini, berpengaruh besar terhadap perkembangan pemikiran umat Islam dalam menafsirkan Al-Quran.
19. Setiap ada penemuan baru, para cendekiawan Islam berkata,”Al-Quran sejak lama telah menyatakan hal itu. Al-Quran mendahului ilmu pengetahuan dalam penemuannya”.
20. Semua itu terjadi karena kompensasi perasaan minder dan rendah diri.
21. Para penemu sains dan teknologi modern tersenyum sinis mengejek umat Islam.
22. Terkadang disertai dengan “satire”, yang bersifat memandang bodoh dan rendah umat Islam.
23. Para ahli Barat berkata,“Jika demikian, mengapa tuan-tuan tidak menyampaikan hal ini sebelum kami menghabiskan waktu dan biaya sangat besar dalam penelitian dan penyelidikan?”
24. Mengingat kejayaan umat Islam masa silam itu “obat bius” yang dapat meredakan rasa sakit sementara, tetapi bukan menyembuhkannya.
25. Hal itu hanya sekadar memberi jawaban sementara terhadap tantangan Barat.
26. Mengingat kemajuan umat Islam zaman dahulu terkadang dapat menjadi pendorong untuk maju ke depan.
27. Atau minimal dapat menjaga kepribadian umat Islam.
28. Tetapi, kita harus waspada terhadap pengaruh negatifnya.
29.  Cara demikian, jika berlarut-larut dapat membekukan pemikiran.
30.  Membanggakan kejayaan lama dapat membangkitkan emosi dan memberi kepuasan.
31. Tetapi juga dapat menimbulkan sikap jumud dan mandek.
32. Yang dapat memunculkan sikap dan perilaku tidak sejalan dengan perkembangan sains yang dinamis dan progresif.

B.   Para ulama takut mengulangi sikap gereja terhadap ilmuwan.
1.    Faktor lain menjadikan sebagian cendekiawan Islam membenarkan teori ilmiah, akibat pertentangan hebat antara gereja dan ilmuwan sejak abad ke-18 di Eropa.
2.    Para ilmuwan membuat penelitian dan penyelidikan ilmiah.
3.    Tetapi hasilnya bertentangan dengan kepercayaan gereja.
4.    Pertentangan memuncak dengan lahirnya teori Charles Darwin (1859) tentang “The Origin of Man” dan teori-teori lainnya.
5.    Yang semuanya dihadapi gereja dengan penindasan dan kekejaman.
6.    Banyak ilmuwan menjadi korban hasil penemuannya.
7.    Seperti Galileo, Arius, Bruno Bauer, George van Paris, dan lainnya.
8.    Hal ini menimbulkan keyakinan sains bertentangan dengan agama.
9.    Pertentangan antara agama dengan sains zaman itu memberi pengaruh kepada cendekiawan Islam.
10. Mereka khawatir penyakit tersebut menular dalam dunia Islam.
11. Sehingga mereka berusaha membuktikan hubungan sangat erat antara sains dengan Al-Quran.  
12. Sejarah menjadi saksi  para ahli falak, kedokteran, kimia, ilmu pasti, dan cabang ilmu lainnya mencapai hasil mengagumkan pada zaman kejayaan Islam.
13. Para ilmuwan Islam menjalankan ajaran Islam dengan baik.
14. Tidak ada pertentangan antara kepercayaan yang mereka anut dengan hasil penemuan mereka.
15. Para ilmuwan Indonesia sering mengutip Al-Quran untuk membuktikan Al-Quran bicara masalah angkasa luar sejak 1400 tahun lalu.

C.   Al-Quran menantang manusia untuk menembus langit.

1.    Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 33.
يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ إِنِ ٱسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ فَٱنفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَٰنٍ

         Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.



Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

5267. HIKMAH AYAT ILMIAH AL-QURAN


HIKMAH AYAT ILMIAH AL-QURAN
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
A.   Hikmah ayat ilmiah dalam Al-Quran.
 
1.    Manfaat (dalam KBBI V) merupakan guna atau faedah atau sesuatu yang mengutungkan.
2.    Hikmah adalah arti atau makna yang dalam.
3.    Hikmah adalah manfaat atau makna yang terkandung di balik suatu peristiwa.
4.    Ilmiah ialah bersifat ilmu atau secara ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat kaidah ilmu pengetahuan.
5.    Kebenaran adalah keadaan sesuai dengan kondisi sesungguhnya.
6.    Kebenaran adalah sesuatu yang sungguh-sungguh dan benar-benar ada.
7.    Kebenaran ilmiah adalah sesuatu benar-benar ada yang sesuai dengan    kaidah ilmu sains modern.
8.    Sains adalah pengetahuan sistematis yang diperoleh dari suatu observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, dan dipelajari.
9.    Terdapat kebenaran ilmiah yang dipaparkan oleh Al-Quran.
10. Tetapi tujuan pemaparan ayat-ayat itu untuk menunjukkan kebesaran Allah dan mendorong manusia mengadakan observasi dan penelitian agar lebih menguatkan iman dan keyainan kepada Allah.
11. Sahabat bertanya,”Ya rasulullah, mengapa bulan kelihatan kecil bagai benang, kemudian membesar sampai menjadi bulan purnama?”
12. Nabi menjawab dengan membaca ayat Al-Quran.

13. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 189.
۞ يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِىَ مَوَٰقِيتُ لِلنَّاسِ وَٱلْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ ٱلْبِرُّ بِأَن تَأْتُوا۟ ٱلْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا۟ ٱلْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَٰبِهَا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

     Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakan:”Bulan sabit adalah tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji. Bukanlah kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke dalam rumah lewat pintunya. Bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”

14. Jawaban Al-Quran ini bukan jawaban ilmiah.
15. Tetapi jawabannya sesuai dengan tujuan pokoknya.
16. Para sahabat bertanya tentang roh.
17. Roh adalah nyawa atau sesuatu unsur yang ada dalam jasad yang diciptakan Allah sebagai penyebab adanya hidup atau kehidupan.
18. Nabi membacakan ayat Al-Quran.
19. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 85.

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

     Mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakan:”Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.”

20. Al-Quran tidak menerangkan hakikat roh.
21. Tujuan pokok Al-Quran bukan menjelaskan masalah ilmiah.
22. Tujuan Al-Quran memberi pedoman dan petunjuk manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
23. Tujuan utama Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia yang menjelaskan masalah akidah, syariah dan akhlak.
24. Al-Quran bukan menjelaskan segala macam ilmu pengetahuan. 
25. Hikmah ayat ilmiah dalam Al-Quran untuk menunjukkan kebesaran Allah dan mendorong manusia melakukan pengamatan dan penelitian agar lebih menguatkan keimanan dan keyakinan kepada Allah.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
4.    Tafsirq.com online