Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, November 6, 2020

6381. KIAT MERAIH SAKINAH MAWADAH RAHMAH



KIAT MERAIH SAKINAH MAWADAH RAHMAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Berpasangan adalah  ketetapan Allah atas segala makhluk, karena berulang-ulang  ditegaskan dalam Al-Quran.

 

 

Al-Quran surah Adz-Dzariyat (surah ke-51) ayat 49. 

 

 

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

 

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasangan agar kamu mengingat  kebesaran Allah.

 

 

Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 36.

 

 

سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

 

 

Maha Suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasangan, baik dari apa yang tumbuh di bumi dan jenis mereka (manusia) maupun dari (makhluk )yang tidak mereka ketahui.

 

 

Islam mensyariatkan adanya pertemuan pria dan wanita dalam pernikahan untuk memperoleh ketenteraman  atau  sakinah  dalam  istilah Al-Quran.

 

 

Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 21.

 

 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

 

 

 

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian  benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

 

 

Sakinah dalam pernikahan adalah ketenangan yang dinamis dan aktif.

 

Dalam pernikahan diperlukan kesiapan fisik, mental, dan ekonomi bagi yang ingin menikah.

 

Kata “sakinah” (dalam KBBI V) diartikan “kedamaian, ketenteraman, ketenangan, dan kebahagiaan”.

 

 

Mawadah bermakna kasih sayang.

 

Rahmah artinya belas kasih.

 

Rahmat bermakna belah kasih, kerahiman, karunia, dan berkah.

 

 

Kiat mencapai rumah tangga samara:

 

Sakinah.

 

Bisa dicapai jika suami dan istri tidak saling menghina kekurangan pasangannya, karena tidak ada manusia yang sempurna.

 

 

Mawadah.

 

Bisa dicapai jika suami dan istri memusatkan perhatian kepada kebaikan pasangannya, karena setiap manusia pasti punya kelebihan.

 

Rahmah (rahmat).

 

Bisa diperoleh jika suami dan istri mampu memaafkan kelemahan pasangannya dan menganggapnya sebagai ladang amal.

 

 

Semoga kita semua dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, dan rahmah (rahmat).

 

 

 

Daftar Pustaka

1.               Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.               Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.               Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.               Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.               Tafsirq.com online.     

 


6380. LONTARKAN HUMOR YANG TAK MENGHINA SIAPA PUN

 


LONTARKAN HUMOR YANG TAK MENGHINA SIAPA PUN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Tertawa adalah salah satu nikmat di surga.

 

AYO TERTAWA YANG WAJAR

 

Tertawa yang wajar itu bagaikan obat bagi kesedihan, dan laksana pil kuat untuk kegalauan. 

 

Pengaruh tertawa yang wajar amat kuat, akan membuat hati bergembira dan berbahagia, serta lingkungan menjadi menyenangkan.

 

Sahabat berkata, ”Nabi Muhammad kadang kala tertawa, sehingga tampak gigi gerahamnya.”

 

Tertawa adalah puncak kegembiraan, titik tertinggi keceriaan, dan ujung perasaan kesenangan.

 

Nabi bersabda, “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.”

 

Bahkan Nabi Sulaiman tertawa.

 

Al-Quran surah An-Naml (surah ke-27) ayat 19.

 

Maka Sulaiman tertawa karena mendengarkan perkataan semut.

 

 

     فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

 

 

 

Maka Sulaiman  tersenyum dan tertawa karena (mendengarkan) perkataan semut itu, dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, beri aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai, dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-Mu yang saleh”.

 

 

Salah satu nikmat Allah untuk penghuni surga adalah tertawa.

 

Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 34.

 

Maka pada hari ini, orang-orang beriman menertawakan orang-orang kafir.

 

 

   فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ

 

 

Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir.

 

Namun, jangan tertawa berlebihan.

 

Nabi bersabda,“Jangan engkau banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.”

 

 

Oleh karena itu, mari kita tertawa yang wajar saja.

 

Jangan tertawa sinis dan penuh kesombongan, seperti dilakukan orang-orang kafir.

 

Al-Quran surah Azzukruf (surah ke-43) ayat 47.

 

 

Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat Kami, dengan serta merta mereka menertawakannya.

 

   فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ

 

 

Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat Kami, dengan serta merta mereka mentertawakannya.

 

Pada umumnya, semua orang senang wajah yang murah senyum, dan suka dengan wajah yang selalu tampak ceria.

 

Hal itu cermin kemurahan hati dan kelapangan dada, serta kedermawanan.

 

Pada dasarnya, Islam dibangun berdasarkan prinsip keseimbangan, serta moderat dalam hal akidah, ibadah, budi pekerti, dan perilaku.

 

 

Islam mengajarkan pertengahan dalam bersikap, tidak mengenal kemuraman yang menakutkan, maupun tertawa lepas tidak beraturan.

 

 

Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan penuh wibawa dan ringan langkah yang terarah, serta menganjurkan perbuatan yang bermanfaat untuk diri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.

 

 

Imam Gazali melontarkan humor, “Benda apakah yang paling tajam di dunia ini?

 

Muridnya menjawab dengan berbagai jawaban, ada yang menjwab: pisau, silet, pedang dan semacamnya.

 

 

Imam Gazali menjawab, “Betul, semua benda yang kalian sebutkan itu tajam, tetapi ada yang lebih tajam dari itu semua, yaitu lidah”.

 

 

Abu Hurairah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau pernah bersenda gurau?”

 

Nabi menjawab,” Benar, hanya saya selalu berkata benar.”

 

Nabi bergurau, “Naikkan barang-barangmu ke punggung anak unta di sebelah sana!”

 

 

Sahabat bingung, “Ya Rasulullah, bagaimana anak unta mampu memikul beban berat?”

 

Nabi menjawab,”Saya tidak bilang anak unta itu kecil, karena semua unta pasti lahir dari ibu unta.”

 

Seorang wanita tua bertanya, “Ya Nabi, apakah wanita tua seperti saya layak masuk surga?”

 

Rasulullah bersabda,“Maaf, Bu, di surga tidak ada wanita tua”.

 

Wanita tua itu langsung menangis.

 

Nabi bersabda,”Semua orang yang masuk surga, akan menjadi muda lagi.”

 

Mendengar penjelasan Nabi, maka wanita tua itu tersenyum.

 

Sungguh, manusia membutuhkan senyuman, dan memerlukan humor yang menghibur yang tidak menghina siapa pun, tidak merendahkan apa pun.

 

Semua orang senang dengan wajah yang selalu berseri-seri, hati yang lapang dalam menerima perbedaan, budi pekerti yang luhur, dan perilaku yang lembut, serta pembawaan yang tidak kasar.

 

Jadi, janganlah kita bersedih, mari kita lontarkan humor yang cedas, yaitu humor yang tidak menyinggung siapa pun, dan tidak menghina apa pun.

 

 

Mari kita tersenyum dan tertawa yang wajar, maka kehidupan akan terasa lebih indah, ceria, dan mempesona.

 

 

Semoga.

 

Daftar Pustaka

1.  Al-Qarni, Aidh. La Tahzan. Jangan Bersedih. Penerbit Qisthi Press. Jakarta 2007.



 

6379. ORANG MUNAFIK MEMBELI KESESATAN



 ORANG MUNAFIK MEMBELI KESESATAN

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 



 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 16.

 

 

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُوا۟ مُهْتَدِينَ





 



Mereka itu orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.









 

 Daftar Pustaka

1.     Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

3.     Tafsirq.com online.

 

 

 

 

6378. MUNAFIK ANGGAP ORANG BERIMAN BODOH

 


MUNAFIK ANGGAP ORANG BERIMAN BODOH

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 



 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 13.

 




 



وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا۟ كَمَآ ءَامَنَ ٱلنَّاسُ قَالُوٓا۟ أَنُؤْمِنُ كَمَآ ءَامَنَ ٱلسُّفَهَآءُ ۗ أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلسُّفَهَآءُ وَلَٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ



 

 

 

Jika dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu seperti orang-orang yang telah beriman". Mereka menjawab: "Akankah kami beriman seperti orang-orang bodoh yang  beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka orang-orang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.







 

 Daftar Pustaka

1.     Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

3.     Tafsirq.com online.

 

 

 

 

6377. ORANG MUNAFIK MERUSAK TAPI MENGAKU MEMPERBAIKI



 ORANG MUNAFIK MERUSAK TAPI MENGAKU MEMPERBAIKI

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 



 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 11.

 

 

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ قَالُوٓا۟ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ


 

Dan jika dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan".



 







 

 Daftar Pustaka

1.     Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

3.     Tafsirq.com online.