Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tuesday, May 4, 2021

9463. BERAGAMA YANG MODERAT

 


BERAGAMA YANG MODERAT

Oleh:Drs. HM. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Ada gejala meningkatnya perilaku ekstrem.

 

Misalnya, cenderung mengkafirkan pihak lain (takfiri). 

 

Ada kelompok suka menghakimi, dan menanamkan kebencian.

 

 

Serta melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok lain.

 

 

Dengan tuduhan sesat, kafir, dan liberal.

 

 

Kecenderungan takfiri berlawanandengan watak Islam.

 

 

Yang menekankan kasih sayang, kesantunan, tawasuth, dan toleran.

 

 

Sikap mudah mengkafirkan pihak lain disebabkan banyak faktor.

 

 

1.      Cara pandang agama yang sempit.

 

2.      Miskin wawasan.

 

 

3.      Kurangnya interaksi keagamaan.

 

4.      Pendidikan agama yang eksklusif.

 

 

5.      Politisasi agama.

 

6.      Pengaruh konflik politik luar negeri.

 

 

CARA MENGURANGI SIKAP TAKFIRI.

 

1.      Pendekatan dialog.

 

2.      Dakwah terbuka, mencerahkan, dan mencerdaskan.

 

 

3.      Interaksi sosial yang santun. 

 

 

MANFAAT PERBEDAAN DAN KERAGAMAN

 

1.      Sunatullah.

 

2.      Rahmat Allah.

3.      Khazanah intelektual  memperkaya pemikiran.

 

4.      Memperluas wawasan.

 

 

5.      Mendorong kemajuan.

 

 

MANFAAT PERSATUAN

 

1.      Persatuan bukan kesatuan dan penyeragaman.

 

2.      Tetapi sinergi dan saling menghormati.

 

3.      Bekerja sama dengan ikatan iman.

 

4.      Semangat ukhuwah dan tasamuh.

 

5.      Berlomba dalam kebaikan.

 

 

 

 

SIKAP PERTENGAHAN

 

1.      Umat Islam diajak  mengembangkan sikap beragama pertengahan.

 

2.      Moderat dan wasithiyah.

 

 

3.      Saling mendukung dan memperkuat.

 

4.      Tidak saling memperlemah dan meniadakan kelompok lain yang berbeda.

 

 

SIKAP BERAGAM YANG TOLERAN

 

 

Bangsa Indonesia adalah bangsa religius.

 

Dengan ketaatan beribadah dan toleransi tinggi.

 

Tradisi toleransi mengakar kuat dalam sikap dan perilaku.

 

Saling menghormati dan bekerja sama pemeluk agama berbeda.

 

 

PENYEBAB LEMAHNYA TOLERANSI

 

 

1.      Penegakan hukum yang lemah.

 

2.      Kondisi sosial yang rawan.

 

3.      Tumbuhnya ekstrem agama.

 

 

4.      Memudarnya budaya toleransi.

 

 

CARA MENGATASI LEMAHNYA TOLERANSI

 

1.              Memperkuat budaya toleransi dengan aturan.

 

2.              Menyemai dan menumbuhkan kembali nilai toleransi.

 

 

3.              Memperkuat  Bhinneka Tunggal Ika dan agama  berbasis keluarga, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga pendidikan formal.

 

4.              Teladan yang baik dari para tokoh agama dan pemimpin bangsa.

 

 

Dakwah Islam dan amar makruf nahi mungkar untuk 2 kelompok, yaitu:

 

1.      Perorangan.

2.      Masyarakat .

 

 

AMAR MAKRUF KEPADA PERORANGAN

 

1)             Kepada orang Islam.

Bersifat pembaharuan (tajdid).

 

Yaitu kembali kepada ajaran Islam asli dan murni.

 

 

2)             Kepada orang belum Islam.

 

Bersifat seruan dan ajakan memeluk agama Islam dengan cara santun.

 

 

AMAR MAKRUF KEPADA MASYARAKAT

 

1.      Bersifat kebaikan, bimbingan, dan peringatan.

 

2.      Semua dilakukan atas dasar takwa dan mengharap rida Allah.

 

ADA 10 SIFAT MUHAMMADIYAH.

 

1.      Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.

 

2.      Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiah.

 

 

3.      Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.

 

4.      Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

 

5.      Mengikuti segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah.

 

6.      Amar makruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.

 

 

7.      Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan, sesuai ajaran Islam.

 

8.      Kerja sama dengan golongan Islam lain dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

 

9.      Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridai Allah SWT.

 

10.               Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

 

 

Jika 10 sifat Muhammadiyah benar-benar dipahami dan dijadikan rujukan.

 

 

Maka tidak akan terjebak pada sikap ekstrem.

 

 

Termasuk dalam menyikapi pemerintah dan pihak lain yang berbeda pandangan dengan Muhammadiyah.

 

Muhammadiyah tidak menjadi oposisi menghadapi pemerintah.

 

 

Juga tidak apriori terhadap kelompok lain.

 

 

Posisi dan peran sebagai organisasi keagamaan dan dakwah.

 

 

Yang berwatak pertengahan  selalu menunjukkan keseimbangan.

 

 

Dalam relasi dengan pemerintah dan pihak lain juga tidak pilih-pilih secara apriori.

 

 

Tetap mengalir bagaikan air.

 

 

Namun, tetap jernih dan membawa misi dakwah.

 

 

 

Khittah Denpasar tahun 2002 pada poin 9.

 

 

“Muhammadiyah senantiasa bekerja sama dengan pihak atau golongan mana pun.

 

 

Berdasar prinsip kebajikan dan maslahat.

 

 

Menjauhi mudarat, dan bertujuan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik, maju, demokratis dan berkeadaban.”.

 

 

 

(Sumber: Suara Muhammadiyah).

 

9462. APAKAH TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM ITU

 



  APAKAH TAQBBALALLAHU MINNA WA MINKUM ITU

Oleh:Drs. HM. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Mudik (menurut KBBI V) bisa diartikan:

 

1.      Berlayar atau pergi ke udik (hulu sungai, pedalaman).

 

2.      Pulang ke kampung halaman.

 

 

Mudik bersama adalah “mudik yang dilakukan secara bersama-sama”.

 

 

Di Indonesia, mudik adalah kegiatan pulang ke kampung halaman yang dilakukan setiap tahun.

 

 

Biasanya dilakukan seminggu sebelum hari raya Idul Fitri.

 

 

Mendekati hari raya Idul Fitri arus mudik amat besar.

 

 

Karena banyak penduduk kota pulang ke desanya.

 

 

Dan kembali ke kampung halamannya.

 

 

Orang-orang saling bersilaturahmi untuk menyambung tali persaudaraan.

 

 

Berlibur, dan bernostalgia mengenang masa lampau.

 

 

 

Mungkin sebagian orang yang ingin memamerkan keberhasilan.

 

 

Dan menunjukkan hasil kesuksesan yang diraih di kota.

 

 

Mudik terkait dengan silaturahmi adalah ajaran yang dianjurkan oleh agama Islam.

 

 

Silaturahmi berasal dari kata “shilat” dan “rahim”.

 

 

 

Kata “shilat” artinya “menyambung dan menghimpun”.

 

 

 

Kata “rahim” artinya “kasih sayang, peranakan, atau kandungan”.

Karena anak yang dikandung mendapat curahan kasih sayang.

 

 

Hubungan yang renggang dan  terputus bisa terjadi antara orang di kota dengan orang di kampung halaman.

 

 

Karena berbagai alas an.

 

 

Diharapkan akan tersambung dengan silaturahmi.

 

 

 

Menyambung tali yang putus adalah hakikat silaturahmi.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

“Bukan silaturahmi namanya, orang yang membalas kunjungan atau pemberian.

 

 

Tetapi yang disebut silaturahmi adalah menyambung yang putus.”

 

 

 

Minal Aidin artinya “semoga kita termasuk orang yang kembali”.

Yang dimaksud “kembali” adalah “kembali kepada fitrah, asal kejadian, kesucian, atau agama yang benar.”

 

 

Al-faizin bermakna “keberuntungan”

 

 

Kata “fawz” bermakna “pengampunan dan keridaan Tuhan serta kebahagiaan surga.”

 

 

Wal faidzin berarti “semoga kita termasuk orang yang mendapat ampunan dan rida Allah.

 

 

Minal aidin wal faizin.

 

 

 

Artinya “semoga kita termasuk orang yang kembali menjadi suci, mendapat ampunan dan rida Allah.

 

 

Sehingga kita bisa mendapat kenikmatan surga.”

 

 

 

Dalam kegiatan mudik lebaran, orang-orang berjumpa dengan keluarga dan bersalaman dengan handai taulan.

 

 

Bertemu teman dan kenalan lainnya.

 

 

 

Biasanya disertai ucapan “mohon maaf lahir batin”.

 

 

 

Kata ”maaf” berasal dari kata “afwu”.

 

Afwu artinya “kelebihan”.

 

 

 

Kelebihan atau kekurangan adalah sesuatu yang tidak normal.

 

 

 

Orang yang telah berbuat kesalahan punya kekurangan yang tidak wajar.

 

 

 Dan orang yang menyimpan kesalahan orang lain punya kelebihan tidak normal.

 

 

Semua orang yang punya kelebihan atau kekurangan adalah orang-orang yang tidak normal.

 

 

Sebaiknya mereka bertemu untuk saling memaafkan.

 

 

Agar hubungan menjadi normal kembali.

 

 

 

Menurut ajaran Islam, saling memaafkan tidak perlu menunggu hari raya Idul Fitri.

 

 

Tetapi lebih cepat lebih baik.

 

 

Manusia tidak tahu berapa panjang umurnya.

 

 

 Dan mudik lebaran adalah kesempatan amat baik untuk menghimpun sanak saudara yang terserak.

 

 

 

Ucapan “taqabbalallahu minna waminkum”.

 

 

Artinya “semoga Allah menerima amal ibadah kami dan ibadah kalian semua”.

 

 

 

Saling mendoakan dalam kebaikan adalah ajaran Islam yang sangat indah dan mulia.

 

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 133-134.

 

۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

 

 

Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan sebagian hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

3.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

4.    Tafsirq.com online