BERAGAMA YANG MODERAT
Oleh:Drs. HM. Yusron Hadi, M.M
Ada gejala
meningkatnya perilaku ekstrem.
Misalnya, cenderung
mengkafirkan pihak lain (takfiri).
Ada kelompok suka
menghakimi, dan menanamkan kebencian.
Serta melakukan
tindakan kekerasan terhadap kelompok lain.
Dengan tuduhan sesat,
kafir, dan liberal.
Kecenderungan takfiri berlawanandengan
watak Islam.
Yang menekankan kasih
sayang, kesantunan, tawasuth, dan toleran.
Sikap mudah
mengkafirkan pihak lain disebabkan banyak faktor.
1. Cara
pandang agama yang sempit.
2. Miskin
wawasan.
3. Kurangnya
interaksi keagamaan.
4. Pendidikan
agama yang eksklusif.
5. Politisasi
agama.
6. Pengaruh
konflik politik luar negeri.
CARA MENGURANGI SIKAP TAKFIRI.
1. Pendekatan
dialog.
2. Dakwah
terbuka, mencerahkan, dan mencerdaskan.
3. Interaksi
sosial yang santun.
MANFAAT PERBEDAAN DAN KERAGAMAN
1. Sunatullah.
2. Rahmat
Allah.
3. Khazanah
intelektual memperkaya pemikiran.
4. Memperluas
wawasan.
5. Mendorong
kemajuan.
MANFAAT PERSATUAN
1. Persatuan
bukan kesatuan dan penyeragaman.
2. Tetapi
sinergi dan saling menghormati.
3. Bekerja
sama dengan ikatan iman.
4. Semangat ukhuwah
dan tasamuh.
5. Berlomba
dalam kebaikan.
SIKAP PERTENGAHAN
1. Umat
Islam diajak mengembangkan sikap
beragama pertengahan.
2. Moderat
dan wasithiyah.
3. Saling
mendukung dan memperkuat.
4. Tidak
saling memperlemah dan meniadakan kelompok lain yang berbeda.
SIKAP BERAGAM YANG
TOLERAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa religius.
Dengan ketaatan beribadah dan toleransi tinggi.
Tradisi toleransi mengakar kuat dalam sikap dan perilaku.
Saling menghormati dan bekerja sama pemeluk agama berbeda.
PENYEBAB LEMAHNYA TOLERANSI
1. Penegakan
hukum yang lemah.
2. Kondisi
sosial yang rawan.
3. Tumbuhnya
ekstrem agama.
4. Memudarnya
budaya toleransi.
CARA MENGATASI LEMAHNYA TOLERANSI
1.
Memperkuat budaya
toleransi dengan aturan.
2.
Menyemai dan
menumbuhkan kembali nilai toleransi.
3.
Memperkuat Bhinneka Tunggal Ika dan agama berbasis
keluarga, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga pendidikan formal.
4.
Teladan yang baik dari
para tokoh agama dan pemimpin bangsa.
Dakwah Islam dan amar makruf nahi mungkar untuk 2 kelompok, yaitu:
1. Perorangan.
2. Masyarakat
.
AMAR MAKRUF KEPADA PERORANGAN
1)
Kepada orang Islam.
Bersifat pembaharuan (tajdid).
Yaitu kembali kepada ajaran Islam asli dan murni.
2)
Kepada orang belum
Islam.
Bersifat seruan dan ajakan memeluk agama Islam dengan cara
santun.
AMAR MAKRUF KEPADA MASYARAKAT
1. Bersifat
kebaikan, bimbingan, dan peringatan.
2. Semua
dilakukan atas dasar takwa dan mengharap rida Allah.
ADA 10 SIFAT MUHAMMADIYAH.
1. Beramal
dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak
kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiah.
3. Lapang
dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
4. Bersifat
keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengikuti
segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang
sah.
6. Amar
makruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
7. Aktif
dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan, sesuai ajaran
Islam.
8. Kerja
sama dengan golongan Islam lain dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama
Islam serta membela kepentingannya.
9. Membantu
pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan
membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridai Allah
SWT.
10.
Bersifat adil serta
korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
Jika 10 sifat Muhammadiyah benar-benar dipahami dan dijadikan
rujukan.
Maka tidak akan terjebak pada sikap ekstrem.
Termasuk dalam menyikapi pemerintah dan pihak lain yang berbeda pandangan
dengan Muhammadiyah.
Muhammadiyah tidak menjadi oposisi menghadapi pemerintah.
Juga tidak apriori terhadap kelompok lain.
Posisi dan peran sebagai organisasi keagamaan dan dakwah.
Yang berwatak pertengahan selalu menunjukkan keseimbangan.
Dalam relasi dengan pemerintah dan pihak lain juga tidak
pilih-pilih secara apriori.
Tetap mengalir bagaikan air.
Namun, tetap jernih dan membawa misi dakwah.
Khittah Denpasar tahun 2002 pada poin 9.
“Muhammadiyah senantiasa bekerja sama dengan pihak atau golongan
mana pun.
Berdasar prinsip kebajikan dan maslahat.
Menjauhi mudarat, dan bertujuan membangun kehidupan berbangsa
dan bernegara ke arah yang lebih baik, maju, demokratis dan berkeadaban.”.
(Sumber: Suara Muhammadiyah).
0 comments:
Post a Comment