URUTAN SALAT GERHANA BULAN DAN MATAHARI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Tata
Cara Salat Gerhana Bulan dan Matahari
Oleh Ustaz Muhammad Hidayatulloh.
Hadis
riwayat Bukhari dan Muslim
Dari Abu Mas’ud Anshari ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhya
matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah, yang dengan keduanya
Allah hendak menakut-nakuti hamba-Nya.
Dan
tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian seseorang atau pun
kelahirannya.
Jika kalian melihat gerhana, maka salat dan
berdoalah kepada Allah sampai matahari kembali normal (seperti sedia kala).”
(HR Bukhari, Muslim)
Bedanya
Kusuf dan Khusuf
Kusuf dari
kata “kasafa yaksifu”.
Yang
berarti “menutupi”.
“Kasafatisy”
syams berarti “gerhana Matahari”.
“Khusuf” dari
kata “khasafa yakhsifu”.
Yerarti “lenyap
atau hilang”.
Khasafal
qamar berarti “gerhana bulan”.
Mulai salat gerhana boleh diseru: ‘ashshalatu jami’ah’
Salat
gerhana hukumnya sunah muakkad.
Dari Aisyah Radliyallahu anha
berkata:
“Pernah terjadi gerhana matahari
pada zaman Rasulullah SAW.
Maka beliau berdiri melaksanakan
salat bersama banyak orang.
Beliau memanjangkan bacaan, lalu
rukuk dengan memanjangkan rukuk.
Kemudian mengangkat kepalanya,
lalu membaca lagi dengan memanjangkan bacaannya.
Tapi tidak seperti panjang bacaan
pertama.
Kemudian beliau rukuk lagi dengan
memanjangkan rukuk.
Tapi tidak selam rukuk pertama,
lalu mengangkat kepalanya kemudian sujud 2 kali.
Beliau kemudian berdiri kembali
dan mengerjakan seperti pada rakaat pertama.
Setelah itu beliau bangkit dan
bersabda:
“Sesungguhnya matahari dan bulan
tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang.
Tetapi keduanya adalah tanda-tanda
kebesaran Allah, yang Dia perlihatkan kepada hamba-hambaNya.
Jika kalian melihat gerhana
keduanya, maka segeralah mendirikan salat.”
(HR Bukhari)
URUTAN SALAT GERHANA
RAKAAT
KE-1
1.
Takbiratul
ikhram.
1)
Membaca
doa iftitah.
2)
Membaca
surah Fatihah.
3)
Membaca
surah Al-Quran agak panjang.
2.
Rukuk
agak lama.
3.
Bangkit
dari rukuk.
1)
Membaca
surah Fatihah.
2)
Membaca
surah Al-Quran agak pendek.
4.
Rukuk
lagi, lebih singkat dibanding rukuk awal.
5.
Berdiri
iktidal.
6.
Sujud
ke-1, agak lama.
7.
Duduk
di antara 2 sujud.
8.
Sujud
ke-2, agak lama.
9.
Berdiri
tegak, melanjutkan rakaat ke-2.
RAKAAT KE-2.
1.
Berdiri
tegak.
1)
Membaca
surah Fatihah.
2)
Membaca
surah Al-Quran agak panjang.
2.
Rukuk
agak lama.
3.
Bangkit
dari rukuk.
1)
Membaca
surah Fatihah.
2)
Membaca
surah Al-Quran agak pendek.
4.
Rukuk
lagi, lebih singkat dibanding rukuk awal.
5.
Berdiri
iktidal.
6.
Sujud
ke-1, agak lama.
7.
Duduk
di antar 2 sujud.
8.
Sujud
ke-2, agak lama.
9.
Duduk
tasyahud akhir.
10.
Mengucapkan
salam ke kanan dan kiri.
Setelah
salat gerhana ada khotbah.
Berisi
nasihat:
1)
Banyak
sedekah.
2)
Banyak
beristigfar mohon ampun kepada Allah.
3)
Banyak
berzikir.
Bedanya salat gerhana dengan
salat biasanya.
Yaitu salat gerhana:
1)
Tiap
rakaatnya dilakukan 2 kali berdiri, 2 kali rukuk, dan 2 kali sujud.
2)
Dengan
memanjangkan bacaan surahnya, rukuk, dan sujudnya.
WAKTU SALAT GERHANA
1.
Mulai
terjadi gerhana sampai selesai.
2.
Tak
masalah jika bertepatan dengan waktu terlarang untuk salat.
(Sumber suara.muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment