DALAM BISNIS JANGAN DIGANGGU DAN
JANGAN DIBANTU
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Berbincang
ekonomi dan bisnis internal umat Islam, tidak
terlalu enak.
Keadaan
umat lslam masih terpuruk dibanding umat lain.
Menurut
Dahlan Iskan, menjalankan bisnis harus berani menantang aturan.
Jika
tidak dilakukan, maka bisnis tidak akan berkembang.
Dalam acara Halal Bi Halal
Virtual Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (21/5).
Mantan CEO Jawa Pos mempertanyakan usaha umat Islam dalam
mengembangkan sektor bisnis berbasis keumatan.
Apakah bisnis yang dilakukan lewat
regulasi organisasi.
Seperti Muhammadiyah dapat
berkembang?
“Rasanya tidak bisa berkembang.
Karena bisnis bersifat sangat
individual.
Organisasi lebih banyak bicara
makna manfaat bagi banyak manusia.
Sejatinya ideologi bisnis cenderung menguntungkan personal.
Artinya ada insentif bersifat
pribadi.
Organisasi menekankan makna
manfaat bagi sesama.
Cara terbaik mengembangkan bisnis
dengan mendorong tiap individu terjun langsung ke dunia bisnis secara total.
Jika Muhammadiyah ingin punya banyak
wirausahawan.
Biarkan tiap individu
mengembangkan naluri bisnisnya.
Jangan dibantu dan jangan
diganggu.
Terutama dalam waktu 10 tahun
pertama.
Karena tiap orang berkecimpung dalam
bisnis punya naluri menentukan arahnya
masing-masing.
Biarkan mereka berkembang.”
Mantan
Menteri BUMN era Presiden SBY itu menambahkan.
Bisnis
harus mulai dari hal kecil dan sederhana.
Jika
telah tiba waktunya.
Saat
para wirausahawan Muhammadiyah berhasil
dalam bisnisnya.
Maka
otomatis tercipta ekosistem bisnis persyarikatan yang mapan.
Tanpa
harus meminggirkan nama besar Muhammadiyah.
(Sumber
suara.muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment