ISLAM MENDORONG PERDAMAIAN DUNIA
Oleh: Drs H.M. Yusron Hadi, MM
Umat manusia masuk era baru
globalisasi.
Hubungan antarmanusia dan
antarbangsa tidak dibatasi sekat batas negara.
Tetapi bersifat membuana secara
lintas.
Melalui teknologi informasi canggih.
Termasuk media sosial digital.
Hubungan makin mencair dan
melintasi.
Tidak ada orang atau golongan bangsa
yang mengisolasi diri hidup ekslusif.
Umat beragama juga tidak mampu
hidup tertutup atau ekslusif.
Semua menuntut relasi kehidupan inklusif
atau terbuka.
Dengan tetap berkomitmen pada
prinsip agamanya.
Umat Islam lebih terbuka untuk
hidup bersama.
Dalam semangat kemanusiaan yang
melintasi.
Untuk mengembangkan hidup damai,
harmoni, dan memajukan peradaban.
Di sini pentingnya memahami dan
mengaktualisasikan Islam.
Sebagai ajaran Ilahi untuk
membangun kehidupan umat manusia.
Islam mengajarkan agar manusia
hidup bersama dalam kebaikan dan perdamaian.
Allah dan para utusan-Nya
mencintai manusia yang mau hidup bersama.
Dalam suasana saling menyayangi,
menghormati, dan bekerja sama.
Untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan di planet ini.
Bumi dan alam semesta dengan
seluruh kekayaan yang terkandung di dalamnya.
Disiapkan bagi semua umat manusia
dan makhluk ciptaan Allah.
Bukan untuk bangsa tertentu.
Islam
tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah.
Yaitu
“hablum minallah” lewat ritual ibadah.
Islam
juga mengatur hubungan antar umat manusia.
Yaitu
“hablum minannas” dalam membangun peradaban hidup di bumi.
Islam
bahkan mengajar agar manusia mencintai makhluk Allah lainnya.
Seperti
tumbuhan, hewan, dan lingkungannya.
Manusia
tidak boleh melakukan fasad fil-ardl.
Yakni
berbuat kerusakan di muka bumi.
Seperti
membunuh, mengekspolitasi alam.
Dan
segala tindakan yang merugikan bersama.
Islam
menjunjung-tinggi nilai kemanusiaan universal.
Aagar
umat manusia hidup bersama secara damai.
Tiap
orang harus berinteraksi dalam suasana saling menghormati.
Bertoleransi
dan bekerja sama menuju keselamatan.
Kemuliaan,
kesejahteraan, kemajuan, dan kebahagiaan hidup semua makhluk Allah di alam semesta.
Islam
member kunci hidup bersama.
Yaitu
spirit “ta’aruf” atau saling mengenal secara mendalam.
Dilandasi
kasih sayang dan kesamaan.
Al-Quran
surah Al-Hujuarat (surah ke-49) ayat 13.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ
وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang pria
dan wanita dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Perbedaan agama, ras, etnik,
bangsa, dan negara tidak boleh menghalangi.
Untuk hidup bersama dalam
kedamaian, keselamatan, dan kebahagiaan sejati.
Kepentingan politik, ekonomi, dan
penguasaan sumber daya alam sebagai kebutuhan hidup setiap bangsa.
Mestinya tetap memperhatikan
kepentingan dan kelangsungan hidup umat manusia.
Tidak boleh saling menjajah,
mengeksploitasi, menzalimi, dan menguasai.
Yang dapat berakibat hancurnya
peradaban dunia milik bersama.
Di sini pentingnya Islam
dihadirkan sebagai agama yang mencerahkan.
Dan memajukan kehidupan bersama
umat manusia.
(Sumber suara.muhammadiyah)

0 comments:
Post a Comment