Saturday, May 22, 2021

9675. KISAH LAHIRNYA NABI ISA (2)

 


KISAH LAHIRNYA NABI ISA (2)

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Kemudian malaikat Jibril menyeru agar Maryam tidak perlu bersedih hati.

 

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 24.

 

فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا

 

Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

 

 

 

Hai Maryam, jangan sedih, Allah tidak akan meninggalkanmu.

 

Lihat di dekatmu, Allah  menjadikan anak sungai yang mengalirkan air jernih.

 

Engkau dapat minum, membersihkan diri dan bayimu di anak sungai itu.  

 

 

Maryam tidak usah khawatir tentang makanan.

 

Malaikat Jibril menyuruh menggoyang pangkal pohon kurma tempat dia bersandar.

 

Niscaya buah kurma yang masak akan jatuh.

 

 

Dan dapat dimakan Maryam.

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 24.

 

فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا


Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 25.

 

وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا

 

 

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,

 

 

 

Begitulah, ada 2 kesulitan Maryam diatasi dengan pertolongan Allah, yaitu:

 

1)             Air.

2)             Makanan.

 

 

 

Apakah anak sungai sudah ada sebelum Maryam sampai di sana.

 

Tapi Maryam tidak menyadarinya.

 

 

Atau memang atas izin Allah anak sungai diciptakan khusus untuk keperluan Maryam.

 

 

 

 

Tentang itu, tidak ada keterangan dalam ayat itu.

 

Mungkin anak sungai sudah ada sebelumnya.

 

 

Tapi Maryam tidak menyadarinya.

 

 

Karena konsentrasinya rasa sakit menjelang melahirkan.

 

 

Maryam baru sadar, setelah malaikat Jibril memberi kabar.

 

Atau memang  anak sungai itu belum ada sebelumnya.

 

 

Lalu Allah mengadakannya untuk keperluan Maryam.

 

Semuanya mudah saja bagi Allah.

 

Buah kurma masak, baru jatuh setelah pangkal pohonnya digoyang Maryam.

 

 

Jika Allah menghendaki, Maryam tidak perlu menggoyang batang kurma.

 

 

Buah kurma bisa saja jatuh sendiri ke hadapan Maryam.

 

 

Tenaga Maryam saat itu sangat lemah.

 

Goyangannya tentu tidak kuat dan tidak mampu menggugurkan buah kurma.

 

 

Tetapi hal itu harus dilakukannya sebagai ikhtiar.

 

Hasilnya Allah yang menentukan.

 

 

Hal ini memberi pelajaran kepada kita tentang pentingnya ikhtiar betapa pun kecilnya.

 

 

Jika manusia berikhtiar, Allah tentu akan menolongnya untuk mencapai hasilnya.

 

 

Malaikat Jibril mempersilahkan Maryam menikmati buah kurma.

 

“Makanlah, minumlah, bersenang hatilah kamu”.

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 26.

 

فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا

 

Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakan: "Sesungguhnya aku bernazar puasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini".

 

 

Maryam tidak bisa selamanya bersembunyi.

 

Lambat laun dia pasti  kembali kepada keluarganya.

 

Dan bergaul dengan masyarakat.

 

Jika Maryam cerita kejadian sebenarnya.

 

Maryam belum bersuami.

 

 

Belum pernah disentuh lelaki mana pun.

 

 

Tetapi hamil dan melahirkan anak.

 

Maryam hamil karena malaikat Jibril meniupkan roh dari Allah ke dalam tubuhnya.

 

Siapa yang percaya dengan ceritanya?

 

 

Apakah Yusuf Najar calon suaminya percaya?

 

 

Mungkin yang percaya hanya Nabi Zakariya yang mengasuh Maryam saat kecil di Baitul Maqdis.

 

 

Nabi Zakariya menyaksikan karunia yang diberikan Allah kepada Maryam.

 

 

Mungkin istrinya Zakariya, Hanah, juga percaya.

 

 

Karena Hanah hamil atas izin Allah.

 

Meskipun sudah tua dan mandul.

 

Tetapi masyarakat, pasti  menuduh Maryam telah berzina.

 

Karena melahirkan seorang bayi.

 

 

Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk menyampaikan kepada Maryam, agar tidak bicara.

 

 

Setelah cukup kuat, Maryam menggendong bayinya.

 

 

Dan membawanya pulang ke rumah orang tuanya.

 

Maryam bertemu tetangga dan kerabatnya.

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 27.

 

 

فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُ ۖ قَالُوا يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا

 

Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.

 

 

Kaumnya menuduh Maryam  telah berzina.

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 28.

 

يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا

 

Hai saudara wanita Harun, ayahmu sekali-kali bukan orang jahat dan ibumu sekali-kali bukan pezina",

 

 

 

 

Maryam disebut saudara perempuan Harun.

 

 

Karena Maryam wanita saleh seperti salehnya Nabi Harun.

 

 

 

Sesuai dengan petunjuk Allah.

 

Maryam diam saja dan tidak menjawab segala macam tuduhan.

 

 

 

Maryam menunjuk bayi yang saat itu diletakkan dalam ayunan.

 

 

Dengan isyarat tangan Maryam mempersilahkan mereka bertanya langsung kepada bayinya itu.

 

 

Tentu saja, kaumnya heran dan jengkel.

 

 

Bagaimana mungkin bayi dalam ayunan  dapat bicara.

 

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 29.

 

 

فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ ۖ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا

 

Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan bicara dengan bayi masih dalam ayunan?"

 

 

Di luar dugaan mereka.

 

 

Nabi Isa dalam ayunan berbicara.

 

 

Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 30.

 

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا

 

Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.

 

 

 

Meka tercengang menyaksikan peristiwa luar biasa itu.

 

Bagaimana mungkin, bayi bisa berbicara.

 

 

Dan bicaranya bukan hanya minta minum karena haus.

 

 

Tetapi menyatakan sesuatu yang sangat serius. 

 

 

“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.” 

 

 

(Sumber suara.muhammadiyah)

 

 

0 comments:

Post a Comment