Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, January 1, 2022

12171. MISTERI PANJANGNYA UMUR MANUSIA

 



MISTERI PANJANGNYA  UMUR MANUSIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Kata “umur” diambil dari akar kata yang sama dengan “makmur”.

 

Kata “umur” dan “makmur”.

 

Keduanya harus menggambarkan makmur, bahagia.

Serta sejahtera jasmani dan rohani.

 

  Aktivitas manusia sangat terkait dengan umurnya.

 

Termasuk panjang dan pendek usianya.

 

 

Makin tambah umur.

Makin lemah tangan manusia untuk menggenggam.

 

Karena Allah mendidik manusia.

Untuk belajar melepaskan cintanya terhadap dunia.

  

Al-Quran surah Hud (surah ke-11) ayat 15-16.

  

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ

       أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

 

      Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.

       Itu orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sia apa yang telah mereka kerjakan?

 

 Makin tambah umur.

Makin kabur pandangan mata manusia.

 

Karena Allah mencerahkan mata hati manusia untuk melihat akhirat.

 

 Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 72.

 

وَمَنْ كَانَ فِي هَٰذِهِ أَعْمَىٰ فَهُوَ فِي الْآخِرَةِ أَعْمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِيلًا

  

Dan barang siapa buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).

 

 Makin tambah umur.

Makin sensitif perasaan manusia.

 

Karena Allah mengajar manusia.

 

 Bahwa tautan hati kepada makhluk akan menghampakan.

 

Tapi tautan kepada Allah tidak mengecewakan.  

  

Al-Quran surah Lukman (surah ke-31) ayat 22.

 

۞ وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

 

 

      Dan barang siapa menyerahkan dirinya kepada Allah, sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah kesudahan segala urusan.

 

 Makin tambah umur.

Makin berguguran gigi manusia.

 

Karena Allah mengingatkan manusia.

 

Bahwa suatu hari dia akan gugur selamanya dalam tanah.

 

 Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 145.

 

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ

      

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

 

 

Makin tambah umur.

Makin lemah kekuatan tulang dan sendi manusia.

 

Karena Allah mengingatkan manusia.

 

Suatu hari nyawanya akan gugur diambil pemilik-Nya. 

 

 Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 78.

 

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا

 

      Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu dalam benteng tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?

 

 

Makin tambah umur.

Makin memutih rambut manusia.

 

Karena Allah mengingatkan manusia.

 

Suatu hari jenazahnya akan dibungkus kain kafan putih. 

  

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 185.

 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

     

 

 Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat saja disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

 

 

Makin tambah umur.

Hati manusia makin sepi dan ingin menyendiri.

 

Karena Allah sedang mendidik manusia.

Untuk melepaskan cinta manusia dan dunia. 

 

  Al-Quran surah Al-An’Am (surah ke-6) ayat 32.

 

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

 

      Dan tidaklah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?

  

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

 

12170. MANUSIA WAJIB BERUSAHA UBAH NASIB DIRINYA

 



MANUSIA WAJIB BERUSAHA UBAH NASIB DIRINYA  

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

  

 

HIKMAH TAHUN BARU

 

Menit berganti jam.

Jam berganti hari.

 

Hari berganti bulan.

Bulan berganti tahun.

Tahun berganti tahun.

  

Waktu terus berlalu sampai ke anak cucu.

  

Demikian seterusnya.

  

Manusia sebagai individu.

Dan anggota masyarakat.

  

Dalam hari-hari yang berlalu.

Senantiasa mengisi lembaran.

 

Yang tiap tahun kita tutup.

  

Kemudian membuka  lembaran baru.

Pada tahun berikutnya.

  

Lembaran itu.

Yaitu daftar laporan (rapor) sejarah hidup kita.

 

Yang isinya sangat terperinci.

  

Dan itulah kelak.

Yang akan disodorkan kepada kita.

 

Sebagai individu dan anggota masyarakat.

Untuk dibaca.

 

Dan tanggung jawab.

Pada hari kiamat.

   

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 14 .

Menjelaskan manusia cukup  menghitung terhadap dirinya sendiri.

  

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

 

Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.

  

 

Al-Quran surah Al-Jatsiyah (surah ke-45) ayat 28.

Menjelaskan tiap umat.

Akan melihat buku catatan amalnya sambil berlutut.

 

وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

  

Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

   

Al-Quran adalah buku pertama yang menegaskan.

 

Bahwa bukan hanya untuk individu.

  

Tetapi bangsa dan masyarakat.

Juga punya hukum dan prinsip.

 

Yang  menentukan keruntuhan.

Dan kebangkitannya.

  

Masyarakat terdiri atas individu-individu.

  

Manusia sebagai individu punya potensi mengarahkan.

Dan diarahkan masyarakat.

  

Manusia sebagai individu.

Dan anggota kelompok masyarakat.

 

Bertanggung jawab atas dirinya.

Dan masyarakatnya.

  

Kemudian muncul dalam hukum Islam.

 

Yaitu “fardhu ain” (kewajiban individu).

Dan “fardhu kifayah” (kewajiban kelompok).

 

Allah tidak mengubah keadaan suatu masyarakat.

 

Sebelum mereka mengubah (terlebih dulu).

Sikap mental mereka sendiri.

  

Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.

  

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

   

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

  

Semua Nabi dan Rasul.

Mulai langkah mereka.

 

Dengan menanamkan kesadaran Dalam jiwa masyarakat.

Untuk memahami.

 

Bahwa semuanya berasal dari Allah.

Dan akan kembali kepada Allah.

  

Hikmah pergantian tahun.

Atau menghadapi tahun baru.

 

Yaitu tiap manusia dan kelompok masyarakat.

 

Dapat menyiapkan diri.

Agar kelak mampu menerima rapor.

 

Dengan hasil nilai  memuaskan. 

 

 

1.      Langkah ke-1:

 

Menyadarkan diri sendiri dan masyarakat.

Bahwa semua manusia beserta alam semesta.

 

Berasal dari Allah.

Dan akan kembali kepada Allah.

 

 

2.      Langkah ke-2:

 

Menyadarkan tentang sifat kemanusiaan.

Dan kehormatan sebagai manusia.

  

Yaitu agar memanusiakan dirinya sendiri.

 

Dan berusaha meniru sifat mulia dari Allah.

 

Untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari.

Sebagai makhluk.

 

 

3.      Langkah ke-3:

  

Menyadarkan diri sendiri.

Dan semua manusia.

 

Terhadap tanggung jawab sosialnya.

Dalam lingkungannya.

  

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 75.

Memerintahkan untuk membela orang lemah dan tertindas.

  

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

  

Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa,”Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau”.

 

 

Jika manusia dan masyarakat .

Mampu berjuang karena Allah.

 

Dan digerakkan oleh niat suci.

 

Maka kelak akan mendapat  bahagia abadi.

  

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 71.

  

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُولَٰئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَابَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا

  

 (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.

   

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.      Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.      Tafsirq.com online