Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Allah berfirman,”Jika dalam kondisi bahaya, maka salatlah sambil
berjalan atau berkendaraan.”
2. Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 239.
فَإِنْ
خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا ۖ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا
لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
Jika kamu dalam keadaan
takut (bahaya), maka salatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian
apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (salatlah), sebagaimana Allah
telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui.
3. Asbabun nuzul
(penyebab turunnya) ayat 239.
1) Anas bin Malik
berkata,”Ayat ini diturunkan sehubungan dengan Perang Khandaq/Parit atau Perang
Ahzab.”
2) Allah menjelaskan
dalam keadaan perang, salat boleh dikerjakan sambil berjalan kaki atau di atas
kendaraan dengan tidak menghadap kiblat.
3) Jika keadaan telah
aman, maka salat dikerjakan seperti perintah syariat.
Daftar Pustaka
1.Hatta, DR. Ahmad.
Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit
Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment