PAK
JOKOWI TAK PERNAH JADI MENTERI GUBERNUR 2 TAHUN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Wakil
Presiden.
1)
Periode
2004-2009.
2)
Periode
2014-2019.
Dukung
Anies Baswedan.
Bukan
faktor dekat.
Tapi
alasan kriteria.
1)
Integritas.
2)
Elektabilitas.
3)
Pengalaman.
4)
Cerdas.
Aies Baswedan.
Pernah
jadi:
1)
Menteri.
2)
Gubernur.
3)
Rektor.
Soal politik
identitas.
Semua
pakai politik identitas.
Saat kampanye.
Pasti
ke pesantren.
Hal
itu politik identitas.
Agar
orang tahu.
Dia dekat
kiai.
Dekat
agama.
Pilkada
Jakarta 2017.
Ahok gol bunuh diri.
Karena dia yang mulai.
Bukan Anies.
Kebetulan lawan Anies.
Politik seperti main badminton.
Smes bagus masuk.
Maka dia
dapat poin.
Tapi smes nyantol net.
Maka lawan dapat poin.
Ahok salah bunuh diri.
Smes nyantol net.
Maka Anies dapat poin .
Yang marah bukan Anies.
Tapi rakyat.
Surah Al-Maidah ayat 51.
Sebelum pilkada.
Dalam pemilu.
Kita harus siap kalah.
Jika ada 3 calon.
Maka yang menang hanya 1 calon.
Saat kalah.
Jangan marah.
Asalkan wasit jujur dan adil.
Harus sportif.
wasit harus jujur.
Kita harus dulukan kepentingan bangsa.
Pemilu cara mencari pemimpin.
Dan yang terpilih.
Harus betul jalankan tugas.
Pak JK lebih dari 6 bulan.
Tak komunikasi.
Saya minta waktu.
Tapi mungkin Presiden sibuk.
Kita berjanji.
Tiap 2 bulan bertemu.
Bantu beri saran.
Sudah bertahun-tahun saya jalani.
Soal Pemilu.
Faktor terpenting.
1)
Dikenal.
2)
Pengalaman.
Tahun 2004.
Ada 5 pasangan.
Prinsip pokok ganti pemimpin.
Atau ganti rezim.
Harus mulus.
Pemerintah atau presiden.
Yaitu wasit pemilu.
Presiden berada di tengah.
Jangan manfaatkan aparat.
Presiden Bu Mega.
Tak mau pakai apparat.
Karena tahu dasarnya.
Presiden SBY juga.
Pak JK dukung Anies Baswedan.
Karena:
1)
Peuhi kriteria.
2)
Bukan sebab
teman.
Kriteria;
1)
Integritas.
2)
Pengalaman.
3)
Cerdas.
4)
Rekam jejak.
Pak Jokowi.
1)
Tak pernah
jadi menteri.
2)
Gubernur
hanya 2 tahun.
Biaya pilpres 2014.
1)
Kampanye Rp2
triliun.
2)
Saksi sekitar
Rp1 triliun.
Total sekitar Rp3 triliun.
(Sumber tribun)
0 comments:
Post a Comment