ORANG RAKUS HIDUP 1.000 TAHUN AGAR CATATAN DOSA HILANG
Drs. HM. Yusron Hadi,
M.M.
Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 96.
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ
عَلَىٰ حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ
أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ ۗ
وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
Dan sungguh kamu akan
mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan
(lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Mereka ingin agar diberi umur 1.000 tahun, padahal umur panjang
sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Ayat di atas bisa dipahami.
Manusia rakus ingin hidup 1.000 tahun.
Agar tak diadili di akhirat.
Sebab dia anggap.
Catatan dosanya telah hilang.
HARTA, takhta, wanita.
1)
Harta mudah mendatangkan
takhta.
2)
Takhta mudah
mendatangkan harta.
3)
Harta dan/atau takhta.
Mudah mendatangkan
wanita.
Hal itu obsesi.
Hampir semua makhluk.
Bernama manusia
Terutama laki-laki.
Yaitu:
1)
Kaya-raya.
2)
Punya jabatan empuk.
3)
Punya istri cantik.
Syukur lebih 1.
4)
Mati masuk surga.
Banyak manusia berjuang.
Berusaha mati-matian.
Demi meraih harta dan takhta.
Tiap manusia tamak berkuasa.
Friedrich Wilhelm
Nietzsche (1844-1900).
Disebut “the will to power”.
Dalam diri manusia.
Ada insting, naluri, atau kehendak.
Untuk berkuasa.
Zaman dulu.
Merebut takhta.
Lewat perang.
Atau bertarung.
Zaman modern.
Lewat pemilu.
Diatur regulasi.
Atau hukum.
Jabatan bisa menghilangkan akal sehat.
Seperti orang mabuk.
Saat mabuk.
Dia tak sadar.
Dan sulit terima nasihat.
Jabatan, politik dan kekuasaan.
Sering pakai logika sendiri.
Yaitu logika kekuasaan.
Tak jarang melawan akal sehat.
Misalnya.
Aku punya kuasa.
Aku punya wewenang.
Kamu mau apa?
Politik adalah kepentingan.
"Ente jual, ane beli," kata orang Betawi.
“Ngomong apa sampean.
Anjing menggonggong.
Kafilah berlalu.
Sampean omong akal sehat.
Karena belum berkuasa.
Jika sudah berkuasa.
Dan merasakan nikmatnya.
Pasti lain ceritanya.”
Kekuasaan memang memabukkan.
Berlakul hukum Newton I:
Tiap benda cenderung mempertahankan kedudukannya.
(Sumber suara merdeka)
0 comments:
Post a Comment