PEKERJA LOKAL INDONESIA MAMPU GANTIKAN
TKA CINA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Ketua Umum DPP
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
(KSPSI).
Moh Jumhur Hidayat menilai.
Tenaga kerja Indonesia.
Sangat hebat.
Tak kalah dengan tenaga kerja asing
(TKA).
Khususnya TKA China.
Jumhur merespons.
Bakal calon presiden.
Meragukan orang Indonesia.
Bisa mengganti TKA China.
Jumhur Hidayat.
Eks Kepala Badan Nasional Penempatan
dan Perlindungan (BNP2) TKI.
Bertanya apakah TKA China.
Masih diperlukan.
Untuk kerja di tanah air.
"Tenaga kerja Indonesia.
Lebih pintar dari China.
Orang lndonesia hebat.
Apa TKA China.
Masih perlu.
Jika orang Indonesia hebat?" ujar
Jumhur.
Selasa (19/9/2023).
Jumhur cerita.
Era Presiden SBY.
Pernah kirim 60.000 orang.
Tenaga kerja Indonesia ke Korea.
Gaji minim Rp23 juta per bulan.
"Mereka bekerja.
Untuk industri dan perusahaan top.
Skill kita tak kurang.
Kita juga pernah kirim.
Pekerja lndonesia ke Jepang.
Ternyata mampu.
Misalnya.
TKA Cina cuma narik kabel.
Indonesia pasti bisa.
Ia katakan.
Indonesia dan China.
Kerja sama investasi.
Hanya untungkan China.
"Dalam paket kerja sama.
Khusus Indonesia China.
Secara paket investasi.
Artinya semua dari Cina:
1)
Uang
Cina.
2)
Barang
Cina.
3)
Tenaga
kerja Cina.
4)
Pembeli
Cina.
Semua dari China.
Jadi seluruh paket dikunci.
Dalam kerja sama itu," kata dia.
Ia mengaku sedih.
Bakal calon presiden.
Tak paham soal itu.
"Memang kita itu.
Jadi Tuan dan Budak.
Jadi master and slave.
Kita didikte dalam paket.
Tak bisa usir TKA China.
Jika tak nego ulang," imbuhnya.
Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat
Buruh Indonesia (KASBI).
Sunarno.
Tak menolak TKA China.
Sebab TKI banyak di luar negeri.
"Tapi saat ni.
Banyak perusahaan China.
Pertambangan dan ekstraktif.
Pakai TKA berlebihan.
Bahkan picu bentrokan.
Dengan pekerja lokal," ujar
Sunarno.
"Segera cabut Omnibus Law
Cipta Kerja Undang-undang No.6/2023.
Dan PP 34/2021.
Sumber masalah.
Berdampak luas bagi rakyat kecil,"
kata dia.
Presiden Partai Buruh.
Said Iqbal.
Tak setuju TKA China.
Bekerja di Indonesia.
Khususnya pekerja kasar.
"Buruh kasar TKA China.
Merebut pekerjaan buruh Indonesia.
Padahal, buruh Indonesia.
Bisa mengerjakan.
Bahkan orang Indonesia.
Lebih terampil.
Dengan gaji lebih murah.
Daripada TKA China," ujar Said.
Buruh Indonesia lebih baik.
Dalam berbagai hal.
Seperti:
1)
Tukang
las.
2)
Tukang
bangunan.
3)
Operator
mesin pabrik.
4)
Buruh
tambang.
5)
Operator
kereta cepat.
6)
Maintenance
mesin produksi.
7)
Dan
lain-lain.
"Semua itu bisa dikerjakan buruh lokal.
Tak perlu buruh kasar TKA China.
Orang Indonesia mampu.
Dan siap menggantikan.
(sumber CNN)
%20-%20Copy%20-%20Copy%20-%20Copy.bmp)
0 comments:
Post a Comment