Thursday, October 19, 2023

31550. PUTUSAN MK USIA CAPRES TAK SAH BENTUR KEPENTINGAN

 


PUTUSAN MK USIA CAPRES TAK SAH BENTURAN KEPENTINGAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Prof Denny Indrayana.

Putusan 90 MK.

 

1)                Cacat konstitusi mendasar.

2)                TIDAK SAH.

 

Argumentasi hukum.

 

1.        UUD 45.

Pasal 24C ayat (1) UUD 1945.

 

”Mahkamah Konstitusi.

Berwenang adili tingkat pertama dan terakhir.

 

Putusannya bersifat final.

Untuk uji UU terhadap UUD”.

 

Tak ada upaya hukum apa pun.

Atas putusan MK.

 

Langsung final dan berlaku.

 

Meskipun final dan langsung berlaku.

Putusan MK.

 

Tetap mungkin:


Dinyatakan;
 ”Tidak sah dan tidak punya kekuatan hukum”.

 

1.        Dalam hal putusan MK.

 ”Tak diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum” .

 

(Pasal 28 ayat (5) dan (6) UU MK).

 

UU Kekuasaan Kehakiman.

 Nomor 48 Tahun 2009.

 (UU Kekuasaan Kehakiman).

 

Tegaskan akibat hukumnya.

”Putusan batal demi hukum”.

 

2.        Hakim tak mundur.

Sebab benturan kepentingan.

 

UU Kekuasaan Kehakiman.

”seorang hakim wajib undur diri dari sidang.

 

Jika terkait langsung atau tidak langsung.

Dengan perkara yang diperiksa”.

 

Jika hakim punya benturan kepentingan.

Maka:

”…putusan dinyatakan tidak sah”.

 

 (Pasal 17 ayat (5) dan (6) UU Kekuasaan Kehakiman).

 

 MK berdasar Pasal 24A ayat (2) UUD 1945.

Tegas dinyatakan sebagai kekuasaan kehakiman.

Maka ketentuan tak sah.

 

Putusan diatur UU Kekuasaan Kehakiman.

Juga mengikat MK.

 

Bahwa hakim konstitusi harus mundur.

Jika ada benturan kepentingan.

 

Dalam penanganan perkara.

Terkait keluarganya.

 

Juga diatur tegas.

 Peraturan Mahkamah Nomor 9 Tahun 2006.

 

Prinsip Kedua Ketakberpihakan.

Butir 5 huruf b:

 

Hakim konstitusi harus mundur dari pemeriksaan perkara.

 

Karena alasan di bawah ini:

b. Hakim konstitusi atau anggota keluarganya.

Punya kepentingan langsung terhadap putusan.

 

Mengacu hakim wajib mundur.

Jika perkara ditanganinya.

Ada benturan kepentingan.

 

Maka konsekwensi hukumnya.

Bahwa putusan MK.

Jadi TIDAK SAH.

 

Pendapat saya.

Jelas terang-benderang.

 

Bahwa Putusan 90.

Wajib tidak diperiksa, diadili, apalagi diputus.

Oleh Ketua MK.

Anwar Usman.

 

Ipar Presiden Joko Widodo.

Keluarga Gibran Rakabuming Raka.

 

Terlebih Putusan 90.

Pemohon jelas dasarkan argumentasinya.

 

Kagum prestasi Gibran Rakabuming Raka.

 (Butir 9, 16, dan 20 Permohonan).

 

Meskipun Gibran atau Jokowi.

Bukan Pemohon.

 

Berdasar penalaran logis, sehat, dan wajar.

Putusan 90.

 

Punya dampak langsung.

 Gibran Rakabuming Raka.

Maju Pilpres 2024.

 

Pada 27 Agustus 2023.

Saya resmi adukan.

 

Dugaan pelanggaran etik.

Oleh Ketua MK Anwar Usman.

 

Karena tak mundur.

Tangani perkara umur capres-cawapres.

Tapi tak ditanggapi.

 

Putusan 90.

Diperiksa, diadili, dan diputuskan.

Oleh Ketua MK Anwar Usman.

 

Maka konsekwensi hukumnya.

Putusan 90 harus dinyatakan TIDAK SAH.

 

Putusan 90.

Juga banyak cacat konstitusi.

 

1.        Pemohon tak punya legal standing.

Maka permohonan.

Wajarnya tidak diterima.

 

2.        Jika  diterima legal standing.

 

Permohonan dinyatakan gugur.

Sudah ditarik Pemohon.

 

Meskipun tarikan batal lagi.

Pemohon mempermainkan MK.

 

3.        Jikata tetap diperiksa.

 

Maka permohonan ditolak seluruhnya.

Sebab syarat umur capres-cawapres.

Open legal policy.

 

4.        Jika terima amar Putusan 90.

 

Putusan terang.

Hanya 3 hakim konstitusi.

 

1)        Anwar Usman.

2)        Manahan Sitompul.

3)        Guntur Hamzah.

 

Ada 2 hakim konstitusi setuju .

Tapi beda dasar argumen (concurring).

 

1)                Enny Nurbaningsih.

2)                Daniel Yusmic Pancastaki Foekh,

 

Hanya beri peluang Gubernur.

Untuk jadi capres-cawapres.

 

Amar putusan.

Buka peluang semua level kepala daerah.

Cacat logika konstitusi.

 

Putusan 90.

1)        Cacat konstitusi.

2)        TIDAK SAH.

 

Saya rekomendasi.

 

1)        Putusan 90 yang TIDAK SAH.

 

Tak dijadikan dasar.

Pada Pilpres 2024.

 

2)        Bahwa pasangan Pilpres 2024.

 

Berdasar Putusan 90.

Risiko tidak penuhi syarat.

Pilpres 2024.

 

Jika berhasil terpilih.

Risiko dimakzulkan.

 

3)        Mahkamah Konstitusi.

Putusan 90.

Diproses melanggar kode etik.

 

Tegakkan kembali marwah, harkat, martabat, dan kehormatan MK.

 

Prof. Denny Indrayana, S.H., LL.M.. Ph.D.

(Sumber sumbawa)

0 comments:

Post a Comment