ARIA BIMA PEMILU MANIPULASI BOROS UANG
NEGARA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kritik keras
Model Pemilu 2024.
Bima katakan.
Bahwa pemilu.
1)
Penuh manipulasi.
2)
Rezim salah gunakan kekuasaan.
Maka ke depan.
1)
Tak perlu ada Pemilu.
2)
Tak usah ada Pilpres.
3)
Tak butuh Pilkada.
4)
Langsung ditunjuk saja.
Oleh oligarki.
Jumat (16/2/2024).
Aria Bima kecewa.
Atas berbagai.
1)
Kecurangan.
2)
Pelanggaran.
Pada Pemilu 2024.
Tak diatasi serius oleh.
1)
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
2)
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Aria Bima soroti.
1)
Kerancuan sistem rekap suara.
2)
Indikasi untungkan paslon tertentu.
3)
Preseden buruk.
Bagi pemilu depan.
"Kalau masih seperti ini.
1)
Percuma tahap pemilu.
2)
Mending ditunjuk oligarki.
3)
Agar cepat selesai.
Bima juga katakan.
Bahwa proses pemilu.
1)
Manipulatif.
2)
Penguasa salah gunakan kekuasaan.
3)
Pusat hingga daerah.
4)
Merusak esensi demokrasi.
Aria juga kritik.
1)
Politisasi bantuan social.
2)
Politik subsidi pupuk.
3)
Intimidasi aparat desa lewat dana desa.
4)
Aneka bentuk manipulasi.
5)
Merendahkan nilai kampanye.
6)
Merusak substansi debat.
7)
Menghina kerja keras tim.
8)
Mengejek tiap pasangan calon.
9)
Semua tak ada artinya.
10) Pemilu ditutup amburadul.
11) Tak profesional.
12) Pemerintah tak netral.
13) Pemborosan uang negara.
14) Demokrasi tercoreng.
Menurut Aria.
KPU dan Bawaslu.
1)
Harus minta maaf.
2)
Pemilu buruk.
3)
Ajang pemborosan uang negara .
4)
Mutu demokrasi tercoreng.
Dia bertanya.
1)
Relevansi pemilu dalam kondisi saat
ini.
2)
Panitia manipulasi.
3)
Pemerintah tak netral.
4)
Pemerintah dominan.
5)
Tak perlu ada Pemilu.
6)
Tak perlu Pilkada.
Aria Bima ajak refleksi.
1)
Pentingnya jaga integritas.
2)
Pemilu harus netral.
3)
Demi jaga demokrasi.
(Sumber
Aria Bima)
0 comments:
Post a Comment