JOKOWI DAN PDIP BERSATU 23 TAHUN KINI PECAH
KONGSI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Perkawinan 2 dinasti.
1)
Prabowo Subianto.
2)
Gibran Rakabuming Raka.
Mirip 2 dinasti Filipina.
1)
Ferdinand "Bongbong" Marcos.
Anak eks Presiden Marcos.
2)
Sara Duterte.
Anak eks Presiden Rodrigo Duterte.
1)
Bong bong.
Presiden.
2)
Sara Duterte
Wakil Presiden.
Pengamat sebutkan.
Mungkin koalisi Prabowo-Gibran.
Pecah kongsi.
Mirrip Bongbong Marcos dan Sara
Duterte.
Situasi politik berubah.
Jokowi tak lagi berkuasa.
Jadi sandungan 2 dinasti.
Beberapa pakar ingatkan.
Bahwa Prabowo Subianto.
Tak pernah berubah.
Dalam kampanye.
Citra diri "gemoy".
Atau menggemaskan.
"Dorongan nalurinya.
Jadi xenophobia.
Pemimpin otoriter.
Saya khawatir dia tak berubah.
Karakternya tak
berubah," kata peneliti Human Rights Watch.
Andreas Harsono.
Sejumlah pengamat curiga.
Prabowo Subianto manfaatkan Jokowi.
Raih jadi presiden.
Tertunda bertahun-tahun.
Ketika sudah berkuasa.
Mungkin anggap Jokowi.
Tak lagi penting.
Malah jalankan agenda sendiri.
"Mungkin terjadi.
Jika komitmen.
Tak sesuai," tuturnya.
Dosen pemilu Fakultas Hukum
Universitas Indonesia.
Titi Anggraini.
Prabowo Subianto.
Ketua umum Gerindra.
Punya kepentingan sendiri.
"Sangat mungkin.
Kepentingan Prabowo atau Gerindra.
Tak sejalan kepentingan politik.
Gibran atau Jokowi.
Pemilik saham.
Bagi kemenangan Prabowo," ujar
Titi Anggraini.
"Selama ini.
Prabowo loyal besar.
Dan konsisten.
Pada Jokowi.
Tapi saat Jokowi berkuasa.
Jika Jokowi tidak berkuasa.
Bisa berubah," katanya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik
Indonesia.
Adi Prayitno anggap.
Ada potensi keretak.
Meskipun saat ini kuat.
"Tinggal tunggu waktu.
Berapa lama bulan madu.
Bisa bertahan," ucapnya.
Contohnya.
Jokowi dan PDIP.
Bersatu selama 23 tahun.
Tapi bisa pisah jalan.
Peneliti Ahli Utama
Pusat Riset Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN)
Firman Noor anggap.
Iklim politik Indonesia dan Filipina.
Jelas berbeda.
"Duterte nuansa sosialis.
Bongbong Marcos kapitalis.
"Indonesia berbeda.
Ideologi tak kuat.
Bisa bersatu karena kekuasaan.
"Malah bisa bertukar.
Seperti beri tongkat estafet.
Prabowo dapat tongkat estafet.
Nanti giliran Gibran," tuturnya.
(Sumber
pikiran rakyat)
0 comments:
Post a Comment