FITRAH MANUSIA TUTUP AURAT DI ALQURAN (1)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Al-Quran
surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat 20.
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ
سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا
أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
Maka setan membisikkan pikiran jahat pada keduanya untuk
menampakkan apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata:
"Tuhanmu tak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan agar kamu
berdua tak jadi malaikat atau tak jadi orang kekal (dalam surga)".
Berdasar
ayat Al-Quran itu.
Pada
hakikatnya menutup aurat.
Yaitu fitrah
manusia.
Ayat ini
pakai istilah.
“li
yubdiya lahuma ma~ wuriya 'anhuma min sauatihima”.
(Untuk menampakkan
pada keduanya apa
yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya)
(QS Al-A'raf [7]: 20).
Artinya.
Sejak
semula Nabi Adam dan Hawa.
Tak saling
melihat aurat.
Aurat mereka tertutup.,
Mereka
juga tak bisa melihatnya.
Setan
merayu.
Agar makan
pohon terlarang.
Akibatnya
aurat yang tertutup.
Menjadi
terbuka.
Mereka
berusaha menutupi.
Dengan
dedaunan surga.
Hal itu
bukti.
Naluri manusia.
Sadar auratnya
harus ditutup.
Dengan
cara berpakaian.
Al-Quran
sebut usaha keduanya.
"Wa thafiqa yakhshifan 'alaihima min
waraq al-jannah."
Kata “yakhshifan”.
Terambil dari
kata “khashf”.
Artinya:
“Tempelkan sesuatu pada yang lain agar jadi lebih kokoh”.
Nabi Adam
dan Hawa.
Tak sekadar
ambil 1 lembar daun.
Untuk tutup
auratnya.
Tapi ambil
banyak lembar.
Ditempelkan
di atas lembar lain.
Agar jadi
tebal.
Tak transparan.
Tak tembus
pandang.
(Sumber
Quraish Shihab)
0 comments:
Post a Comment