ALLAH UTUS NABI AGAR MANUSIA
TAK ADA ALASAN
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM
Disadari atau tidak.
Wujud Tuhan pasti dirasakan oleh jiwa manusia.
Secara remang-remang atau terang benderang.
Semua manusia sadar.
Bahwa dirinya pasti akan mati.
Sehingga manusia bertanya,
“Apakah yang akan terjadi sesudah kematian?”
Lalu manusia berusaha.
Cari damai dan selamat.
Di negeri akhirat yang “asing” itu.
Wujud Tuhan yang dirasakan manusia.
Dan hal kematian.
Jadi faktor pendorong manusia.
Untuk berhubungan dengan Tuhan.
Manusia ingin dapat info.
Yang pasti dan meyakinkan.
Tapi sayangnya.
Tak semua manusia.
Mampu melakukannya.
Atas berkat kemurahan Allah Yang Maha Pemurah.
Dipilih manusia tertentu.
Untuk menyampaikan:
1)
Pesan.
2)
Peringatan dari Allah.
Jadi utusan Allah
1)
Dalam periode tertentu.
2)
Warga tertentu.
3)
Bagi seluruh manusia.
4)
Dalam tiap waktu dan tempat.
Mereka yang terpilih dapat tugas.
Disebut :
1)
Nabi.
2)
Penyampai berita.
3)
Rasul.
4)
Utusan Tuhan.
Jumlah nabi dan rasul.
Tak diketahu pasti.
Al-Quran surah Al-Fathir (surah ke-35) ayat 24.
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۚ
وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ
Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tak ada suatu umat pun
melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.
Ayat di atas bisa dipahami.
Tiap umat ada Nabi.
Yang memberi peringatan.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 36.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ
اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ
وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ
فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhi Thaghut ", maka di
antara umat ada orang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula orang yang telah
pasti sesat baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikan
bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Al-Quran surah Al-Mukmin (surah ke-40) ayat 78.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ
وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ
بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ
بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan padamu dan di antara mereka ada
(pula) yang tidak Kami ceritakan padamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa
suatu mukjizat, melainkan dengan izin Allah; maka jika telah datang perintah
Allah, diputuskan (semua hal) dengan adil. Dan ketika itu rugi orang yang
berpegang pada yang batil.
Ayat di atas bisa dipahami.
1)
Ada nama Nabi
Diceritakan di Al-Quran.
2)
Tapi ada nama nabi.
Tak diceritakan di Al-Quran.
Al-Quran sebutkan tegas.
Nama 25 Nabi dan Rasul.
1)
18 nama Nabi.
Dalam surah Al-An'am (6: 83-86).
2)
7 nama Nabi.
Dalam berbagai ayat Al-Quran.
Al-Quran surah Al-An’am (surah
ke-6) ayat 83-86.
وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَىٰ قَوْمِهِ ۚ نَرْفَعُ
دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
Dan itu hujah Kami
yang Kami berikan pada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami
kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.
وَوَهَبْنَا
لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ ۚ كُلًّا هَدَيْنَا ۚ وَنُوحًا هَدَيْنَا مِنْ قَبْلُ
ۖ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِ دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَىٰ
وَهَارُونَ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Dan Kami anugerahkan Ishak dan Yakub padanya. Kepada
keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga)
telah Kami beri petunjuk, dan pada sebagian keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayub,
Yusuf, Musa dan Harun. Demikian Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik.
وَزَكَرِيَّا
وَيَحْيَىٰ وَعِيسَىٰ وَإِلْيَاسَ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّالِحِينَ
Dan Zakaria, Yahya, Isa
dan Ilyas. Semuanya termasuk orang saleh.
وَإِسْمَاعِيلَ
وَالْيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطًا ۚ وَكُلًّا فَضَّلْنَا عَلَى الْعَالَمِينَ
Dan Ismail, Alyasa', Yunus
dan Lut. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya).
Nabi Muhammad.
Diutus bagi seluruh umat manusia.
Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 158.
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ
إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَا إِلَٰهَ
إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ
الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُونَ
Katakan (Muhammad): "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan
Allah padamu semua, yaitu Allah Yang punya kerajaan langit dan bumi; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka
berimanlah kamu pada Allah dan Rasul-Nya, Nabi ummi yang beriman pada Allah dan
pada kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikuti dia, supaya kamu dapat
petunjuk".
Nabi Muhammad.
Diutus bagi seluruh umat manusia.
Jadi penutup para nabi.
Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 40.
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ
وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Muhammad sekali-kali bukan bapak dari seorang laki-laki di antara
kamu, tapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Tujuan
Allah utus para Nabi.
1)
Kasih sayang Allah pada manusia.
2)
Manusia bisa mencontoh cara hidup Nabi.
3)
Membimbing manusia pada jalan yang benar.
4)
Agar manusia menyembah Tuhan yang benar dan wajib disembah.
5)
Yaitu Allah Tuhan pencipta langit dan bumi.
6)
Melarang manusia menyembah selain Allah.
7)
Agar manusia tahu cara sembah Allah.
8)
Agar manusia tahu cara hidup yang benar.
9)
Agar manusia tak protes pada Allah di ahirat kelak.
10)
Agar manusia tak punya alasan.
Saat diadili di akhirat.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 165.
رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ
حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan agar tak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya
rasul-rasul. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Dari berbagai sumber)
0 comments:
Post a Comment