BUZZER PRESIDEN JOKOWI HILANG SEMUA TIARAP
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Dahlan Iskan cermati.
Fenomena media social.
Begitu negative.
Pada Presiden Jokowi.
Menurut Dahlan.
Serangan pada Presiden Jokowi.
Masif lebih sebulan terakhir.
"Langit dan bumi.
Seperti dibalik.
Puja-puji berubah jadi caci maki.
Aneh. Ke mana para buzzer?" kata
Dahlan.
Selasa (24/9/2024).
Kondisi ini.
Berbeda dibanding dulu.
Saat itu.
Ada sedikit suara negatif.
Pada pada Presiden Jokowi.
Langsung diserbu buzzer.
Diserang.
Dibelejeti.
"Sampai dicari cacat pribadi.
Dalam sekejap
Penyerang Jokowi.
Jadi hancur di medsos," tuturnya.
Tapi kini berubah.
Para buzzer pembela
Jokowi.
Hilang entah ke mana.
"Aneh. Ke mana mereka?
Sunyi. Sepi.
Jokowi seperti sendiri.
Seperti ingin menyendiri.
Meninggalkan Jakarta.
Berkantor di IKN Kaltim," tutur Dahlan.
Tapi Jokowi tak sendiri.
Masih ada kelompok.
"Pendukung Jokowi Berani
Mati".
Mereka siap beraksi.
Berkumpul di Tugu Proklamasi, Jakarta.
Jumlah mereka 20.000 orang.
Minggu, 22 September 2024.
Tapi lewat begitu saja.
"Saya bersyukur.
Tak ada tegang sosial.
Kehidupan jalan normal.
Yang memaki Jokowi.
Juga terus memaki.
Ditambah keluarga presiden," ujar
Dahlan.
Rencana apel berani mati.
Agak unik.
Dunia medsos dilawan apel fisik.
Tak sambung.
Jokowi masih presiden.
Terus keliling daerah.
Berangkat dari IKN.
Dan pulangnya ke IKN.
Tak terganggu serangan medsos.
(Sumber Dahlan lskan)
.png)
0 comments:
Post a Comment