Khotbah Jumat
“`SYUKUR HATI LIDAH TINDAKAN ”
|
Khutbah-1 |
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ
نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْر
أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ
وَ مَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
Para jamaah yang berbahagia,
Marilah kita selalu
meningkatkan takwa kepada Allah swt. Menjalankan semua perintah-Nya. Menjauhi
segala larangan-Nya.
Bersyukur
dengan hati lidah dan perbuatan Syukur (menurut KBBI V) adalah rasa terima
kasih kepada Allah.Bersyukur artinya berterima kasih atau mengucapkan syukur.
Ada
3 cara mensyukuri nikmat Allah. Yaitu bersyukur dengan: Hati. Lidah. Perbuatan.
BERSYUKUR
DENGAN HATI
Cara
mensyukuri semua nikmat dengan hati. Yaitu menyadari sepenuhnya bahwa semua
nikmat dan karunia yang diterima. Karena anugerah dan kemurahan dari Allah. Ungkapan
syukur dengan hati akan mengantarkan manusia. Untuk
menerima kenikmatan dengan penuh rela dan ikhlas. Tanpa
menggerutu. Dan tidak merasakan keberatan sedikit pun.
Serta
menyadari betapa besar kemurahan dan kasih sayang Allah. Sehingga terlontar
dari lidahnya ucapan pujian kepada Allah.
Al-Quran
surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 76-82. Menjelaskan ketika Qarun merasakan
berhasil menjadi “konglomerat” yang kaya raya. Hal itu hasil kecerdasan dan
kemampuannya. Dinilai oleh Al-Quran sebagai orang kafir. Yang tidak mensyukuri
nikmat Allah.
Al-Quran
surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 78.
قَالَ إِنَّمَا
أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِنْدِي ۚ أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ
مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ
جَمْعًا ۚ وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ
Qarun berkata: “Sesungguhnya aku
hanya diberikan harta kekayaan, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah dia
tidak tahu, bahwa Allah sungguh telah membinasakan umat sebelumnya yang lebih
kuat darinya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu
ditanyakan kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.
Al-Quran
surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 81.
فَخَسَفْنَا بِهِ
وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ
اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ
Maka
Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya
suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan dia bukan termasuk
orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Orang
yang bersyukur dengan hatinya. Pada saat ditimpa musibah pun. Dia tetap
bersukur dan masih memuji Allah. Karena membayangkan. bahwa bencana yang
dialaminya. Pasti lebih kecil. Daripada musibah lain. Yang dapat terjadi.
Karena
musibah yang terjadi lebih ringan daripada yang mungkin bisa terjadi. Kemudian
orang itu akan “tersungkur”. Untuk melakukan “sujud syukur”.
Karena
sujud syukur adalah wujud syukur dengan hati. Yang dilakukan pada
waktu hati dan pikiran menyadari. Betapa besar nikmat yang telah
diperoleh dari Allah.
BERSYUKUR
DENGAN LIDAH
Syukur
dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan. Bahwa semua sumber nikmat dan
keberuntungan berasal dari Allah. Sambil memuji Allah dengan ucapan
“Alhamdulillah”. Artinya “Segala puji bagi Allah”. Jika kita
mengembalikan segala puji kepada Allah. Berarti ketika
kita memuji seseorang karena kebaikan atau kecantikannya. Maka pujian itu
akhirnya harus dikembalikan kepada Allah. Sebab
kecantikan dan kebaikan bersumber dari Allah.
BERSYUKUR
DENGAN PERBUATAN
Nabi Daud
dan putranya, Nabi Sulaiman, memperoleh nikmat sangat banyak. Maka
Allah memerintahkan kepada mereka untuk bekerja. Sebagai
tanda syukur.
Al-Quran
surah Saba (surah ke-34) ayat 13.
يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ
وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ
دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Para jin
itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan
periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk
bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima
kasih.
Yang
dimaksud dengan “bekerja”. Yaitu memakai nikmat yang diterima. Sesuai
tujuan pemberiannya.
Al-Quran
surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
Redaksi
yang dipakai Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7. Bahwa jika seseorang
“bersyukur”. Maka janji Allah sangat jelas dan tegas. Tapi akibat
“kekufuran” hanya diberi isyarat. Bahwa siksaan Allah sangat pedih.
Para jamaah yang berbahagia,
Semoga kita terus belajar
dan menmgajar AlQuran. Semua hal tersebut kita lakukan untuk mendapatkan
keridaan dan pengampunan dari Allah. Sehingga kita bisa memperoleh kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ
الْحَكِيْمِ
وَ نَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْم وَتَقَبَّلَ
مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
ِ-------duduk-----

0 comments:
Post a Comment