Thursday, January 30, 2025

39291. ADA 5 PEDOMAN HIDUP SEHARI HARI

 

 


ADA 5 PEDOMAN HIDUP SEHARI HARI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Ada 5 pedoman hidup.

Dalam hadapi masalah sehari-hari.

 

Yaitu:

1)        Siap.

2)        Rela.

3)        Tak mempesulit diri.

 

4)        Evaluasi diri.

5)        Hanya Allah penolong kita.

 

1.        Siap.

Yaitu siap hadapi sesuatu.

Yang sesuai keinginan.

 

Tapi juga siap menerima.

Yang tak cocok dengan harapan.

 

Sebagai manusia.

Kita harus punya cita-cita yang benar.

Dalam hidup ini.

 

Bahkan harus gigih ikhtiar.

Untuk mencapai yang terbaik.

Dalam hidup dunia dan akhirat.

 

Tapi bersama dengan itu.

Kita harus sadar.

Manusia makhluk sangat terbatas.

Tak tahu segala hal.

Di luar kemampuan kita.

 

Dalam kenyataannya.

Dalam hidup ini .

 

Sering terjadi sesuatu.

Di luar kemampuan kita.

Dan tak mampu mencegahnya.

 

Jika salah bersikap.

Maka kita akan kecewa.

 

Penuh keluh kesah.

Dan hati jadi kacau.

 

Sungguh rugi.

Hidup di dunia hanya sekali

 

Kejadian tak terduga.

Pasti akan terjadi lagi.

 

Manusia boleh punya rencana.

Allah juga punya rencana.

 

Yang pasti terjadi.

Yaitu rencana Allah.

 

 Yang menarik.

Kita sering marah dan kecewa.

Pada suatu peristiwa.

 

 Tapi setelah waktu berlalu.

Ternyata  peristiwa itu.

 

Sangat menguntungkan .

Dan membawa hikmah besar.

 

Bahkan lebih baik daripada  yang diharapkan.

 

Misalnya.

Pada suatu hari.

 

Penjual tahu berangkat dari rumahnya di desa.

Setelah solat subuh.

 

Ketika di pematang sawah.

Tiba-tiba pikulannya patah.

 

Tahu di pikulan kiri masuk sawah.

Yang kanan masuk kolam.

 

Betapa kaget, sedih, dan merasa sangat sial.

 

Belum berjualan.

Tapi modal habis terbenam.

 

Dengan murung dan kecewa.

Dia kembali ke rumah.

 

 Tapi beberapa jam kemudian.

Datang berita mengejutkan.

 

Kendaraan yang biasa ditumpangi penjual tahu.

Mengalami musibah kecelakaan.

 

Semua penumpang cedera berat.

Bahkan ada yang meninggal dunia.

 

Hanya seorang penjual tahu  yang selamat.

Yang biasanya naik kendaraan itu.

Yaitu dirinya.

 

Beberapa jam sebelumnya.

Patah pikulan dianggap sial.

 

Tapi beberapa jam kemudian.

Patah pikulan.

Dianggap untung luar biasa.

 

Dalam kegiatan apapun.

Kita sempurnakan niat dan ikhtiar.

 

Tapi siapkan hati kita.

Menerima apapun yang terbaik menurut Allah.

 

2.        Rela.

 

 

Yaitu rida, ikhlas, dan rela menerima.

Sesuatu yang sudah terjadi.

 

Meskipun kita marah dan kecewa.

Kenyataannya sudah terjadi.

 

Jadi, rela atau tak rela.

Kenyataan sudah terjadi.

 

Lebih baik kita rela menerimanya.

Ikhlas atau rela ini.

Hanya amalan dalam hati.

 

Kita terima kenyataan yang terjadi.

Tapi pikiran dan tubuh kita.

 

Wajib berusaha memperbaiki kenyataan.

Dengan cara yang diridai Allah.

 

Kondisi hati tenang.

Sangat membantu proses ikhtiar.

Jadi positif dan optimal.

 

Orang stress.

Yaitu orang yang tak siap mental.

Menerima kenyataan.

 

Pikirannya selalu tak sesuai kenyataan.

Sibuk menyesali sesuatu yang tak ada.

Atau tak mungkin terjadi.

 

Sungguh sengsara dibuat sendiri.

Jadi, hati harus rela terima apapun.

 

Kenyataan yang sudah terjadi.

Sambil berusaha memperbaiki kenyataan.

Pada jalan yang diridai Allah.

 

3.        Tak mempersulit diri.

 

Al-Quran surah Alam Nasyrah (surah ke-94) ayat 56.

 

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

     

Sesungguhnya, sesudah kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya, sesudah kesulitan ada kemudahan.

 

 Sampai 2 kali Allah menyampaikan janji-Nya.

Tidak mungkin dalam hidup ini.

 

Terus menerus dalam kesulitan.

Sebab dunia ini bukan neraka.

 

Juga tak mungkin dalam hidup ini.

Terus mudah dan lapang.

Sebab dunia ini bukan surga.

 

Karena itu.

Dalam hadapi soal hidup.

 

Jangan membesar-besarkan masalah.

Dan mempersulit diri.

 

Hal ini akan tambah masalah.

Jadi lebih seram daripada kenyataan sebenarnya.

 

Yakinlah bahwa Allah Yang Maha Tahu.

Pasti mengukur ujian yang menimpa.

 

Dengan takaran tepat.

Sesuai kemampuan kita.

 

4.        Evaluasi diri.

 

Yaitu menilai diri kita sendiri.

Hidup ini laksana suara gema di pegunungan.

 

Apa yang kita bunyikan.

Suara itu akan kembali kepada diri sendiri.

 

Segala yang terjadi.

Adalah hasil dari yang kita lakukan.

 

Al-Quran surah Al-Zalzalah (surah ke-99) ayar 7-8.

 

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

    

Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, dia akan melihat balasannya.

 

Misalnya.

Sebuah kerikil mengenai kening kita.

 

Selain harus rela.

Kita pun harus merenung.

 

Mengapa Allah menimpakan kerikil kepada kita.

Padahal lapangan sangat luas.

Dan kepala begitu kecil.

 

      Mungkin itu peringatan.

Bahwa kita sering lupa bersujud.

 

Atau sujud kita lalai dari mengingat-Nya. 

 

Allah tak mungkin menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

Pasti ada hikmahnya.

 

 Jangan kita terjebak.

Hanya menyalahkan orang lain.

 

Sikap emosi hanya memberi sedikit nilai tambah bagi pribadi kita.

 

Bahkan timbul masalah baru.

 

Jadi, mari kita jadikan tiap masalah.

Untuk evaluasi dan memperbaiki diri.

 

5.        Hanya Allah penolong kita.

 

Al-Quran surah At-Tallaq (surah ke-65) ayar 2-3.

 

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ

الْآخِرِ ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

 

 

 

      Barang siapa bertakwa kepada Allah, dia akan diberi jalan keluar dari tiap urusannya dan diberi rejeki dari arah yang tak diduga. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, akan dicukupi segala keperluannya.

 

      Sesungguhnya, segala sesuatu dapat yang terjadi.

Berupa nikmat atau musibah.

Hanya dengan izin Allah.

 

Meskipun manusia dan jin bergabung.

Untuk menjanjikan sesuatu.

 

Tak akan berhasil.

Jika Allah tak mengizinkan.

 

Manusia paling bodoh.

Yaitu yang berharap dan takut.

Kepada selain Allah.

 

Jadi, hanya Allah penolong kita.

 

Manusia hanya berasal (maaf) setetes sperma.

Dan kemana-mana membawa kotoran dalam perutnya.

 

Lalu ujungnya akan jadi bangkai.

 

Pendek kata.

Kita jangan takut menghadapi masalah.

 

Tapi takut tak ditolong oleh Allah.

 

      Semoga dengan 5 pedoman di atas.

 

Akan membuat masalah yang ada.

1)        Menjadi jalan pendidikan.

2)        Kita makin dewasa.

 

3)        Meluaskan pengalaman.

4)        Melipatgandakan pahala.

 

5)        Hidup kita lebih mulia di dunia dan akhirat.

 

Amin Ya Robbal Alamin

 

(Sumber Aa Gym)

 

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment