MANUSIA TERTAWA DAN MENANGIS VERSI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Tertawa
Yaitu melahirkan rasa gembira, senang, geli, dan sebagainya.
Dengan suara berderai.
Menangis.
Yaitu melahirkan perasaan sedih (kecewa, menyesal, dan sebagainya).
Dengan mencucurkan air mata.
Serta mengeluarkan suara (tersedu-sedu, mejerit-jerit).
Dalam Al-Qur'an.
Gambaran kenikmatan surga.
Sering disertai dengan kebahagiaan, tawa, dan kegembiraan para
penghuninya.
Meskipun tak eksplisit disebutkan.
Bahwa "tertawa" adalah salah satu nikmat utama.
Tapi ekspresi Bahagia.
Seperti tersenyum dan tertawa.
Bisa dipahami dari konteks ayat tentang surga.
Yang menggambarkan wajah-wajah ceria.
Dan berseri-seri di surga.
Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 22-24.
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ
22. Sesungguhnya orang yang berbakti
itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar
(surga),
عَلَى
الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ
23. mereka (duduk) di atas dipan-dipan
sambil memandang.
تَعْرِفُ فِي
وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ
24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang
penuh kenikmatan.
Keterangan.
"Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kegembiraan hidup
yang penuh kenikmatan."
Ayat ini menunjukkan.
Bahwa para penghuni surga.
Menikmati bahagia luar biasa.
Terlihat jelas dari wajah mereka.
Bisa mencakup senyuman.
Atau tertawa bahagia.
Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 55-58.
إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ
55. Sesungguhnya penghuni surga pada
hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
\هُمْ
وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ
56. Mereka dan isteri mereka berada
dalam tempat teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
لَهُمْ فِيهَا
فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ
57. Di surga itu mereka memperoleh
buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
سَلَامٌ قَوْلًا
مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ
58. (Kepada mereka dikatakan):
"Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Keterangan.
Ayat ini menggambarkan suasana penuh gembira dan nyaman.
Kondisi yang membuat orang tertawa bahagia.
Dalam Al-Qur’an.
Kata tertawa (ضحك - ḍaḥika).
Disebutkan beberapa kali.
Dalam konteks:
1)
Positif (bahagia) .
2)
Negatif (hinaan atau olokan).
Al-Quran surah An-Najm (surah ke-53) ayat 43.
وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ
Dan bahwa Dia Allah yang
menjadikan orang tertawa dan menangis.
Keterangan.
Allah menegaskan bahwa tertawa dan menangis.
Bagian fitrah manusia yang diciptakan-Nya.
Hal itu netral.
Bukti kekuasaan Allah atas emosi manusia.
Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 29-31.
إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ
29. Sesungguhnya orang-orang yang
berdosa adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.
وَإِذَا مَرُّوا
بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ
30. Dan jika orang-orang yang beriman
lalu di depan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
Keterangan.
Ayat ini mengkritik orang kafir.
Yang suka mengejek dan menertawakan orang-orang beriman.
Hal itu konteks tertawa sinis atau menghina.
Yang akan dibalas di akhirat.
Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 34.
فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
Maka pada hari ini, orang-orang yang
beriman menertawakan orang-orang kafir.
Keterangan.
Pada hari kiamat.
Keadaan berbalik.
Yaitu orang beriman akan tertawa.
Sebagai bentuk kemenangan.
Dan gembira atas keadilan Allah.
Kesimpulan.
1)
Tertawa di Al-Qur’an.
Bagian ekspresi manusia.
Yang diciptakan Allah.
2)
Terkadang dipakai dalam makna positif .
Seperti bahagia di akhirat.
3)
Terkadang dalam makna negatif.
Seperti mengejek.
4)
Di akhirat, orang beriman tertawa.
Tanda kemenangan dan nikmat.
Ayat Al-Qur’an yang menyebut tentang menangis (بكى / bawkā’)
Atau menggambarkan tangisan.
Karena:
1)
Takut kepada Allah.
2)
Tersentuh oleh ayat-ayat-Nya.
3)
Kesedihan.
4)
Penyesalan.
Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 106-109.
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ
تَنْزِيلًا
106. Dan Al Quran itu Kami turunkan
dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia
dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.
قُلْ آمِنُوا بِهِ
أَوْ لَا تُؤْمِنُوا ۚ إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا
يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا
107. Katakan (Muhammada):
"Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Quran
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,
وَيَقُولُونَ
سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا
108. dan mereka berkata: "Maha
Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi".
وَيَخِرُّونَ
لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩
109. Dan mereka menyungkur atas muka
mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.
Keterangan.
Orang yang mendengar bacaan Al-Qur’an dengan hati yang tunduk.
Akan menangis tersentuh kebenaran.
Tangisan ini tanda takwa dan lembut hati.
Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 58.
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ
ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ
آيَاتُ الرَّحْمَٰنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا ۩
Mereka itu orang-orang
yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari
orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan
Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami
pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat
Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud
dan menangis.
Keterangan.
Ayat ini gambaran sifat orang pilihan Allah.
Yang merespon ayat-ayat-Nya.
Dengan sujud dan tangisan.
Bentuk cinta, takut, dan rendah hati.
Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 16.
وَجَاءُوا أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ
Kemudian mereka datang
kepada ayah mereka di sore hari sambil
menangis.
Keterangan.
Hal itu tangisan pura-pura.
Oleh para saudara Nabi Yusuf.
Mereka membuat skenario.
Yusuf dimakan serigala.
Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 92.
وَلَا عَلَى الَّذِينَ إِذَا مَا أَتَوْكَ لِتَحْمِلَهُمْ قُلْتَ لَا أَجِدُ مَا
أَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ تَوَلَّوْا وَأَعْيُنُهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ حَزَنًا
أَلَّا يَجِدُوا مَا يُنْفِقُونَ
Dan tidak (pula) berdosa
atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi
mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk
membawamu". lalu mereka kembali, sedangkan mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran
mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.
Keterangan.
Tangisan karena iman dan sedih.
Tak bisa ikut berjihad.
Sebab terbatas materi.
Hal itu tangisan ikhlas dan rindu.
Untuk berbuat kebaikan.
Kesimpulan:
Tangisan dalam Al-Qur’an bisa berarti:
1)
Takut kepada Allah.
2)
Khusyuk dan rendah hati.
3)
Penyesalan.
4)
Bohong atau pura-pura.
5)
Sedih karena terbatas dalam kebaikan
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
.jpg)





0 comments:
Post a Comment