MENGAPA ALLAH TAK BISA DILIHAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Menurut Al-Qur'an.
Allah tak bisa dilihat.
Oleh manusia di dunia.
Karena:
1)
Kemuliaan.
2)
Keagungan.
3)
Kesempurnaan.
4)
Melampaui batas kemampuan makhluk.
5)
Untuk menangkap-Nya dengan pancaindra.
Kenapa Allah
tak bisa dilihat oleh mata manusia?
Jawabnya.
Yaitu:
1)
Allah tak serupa dengan apapun.
2)
Penglihatan manusia tak mampu menjajangkau-Nya.
3)
Permintaan Nabi Musa untuk melihat Allah ditolak.
A.
Allah tidak serupa dengan apa pun
Al-Quran surah Asy-Syura (surah
ke-42) ayat 11.
فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا
وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
(Dia)
Allah Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan dari jenismu
sendiri dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya
kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia yang Maha Mendengar dan
Melihat.
Keterangan.
1)
Allah berfirman,
“...Laisa kamitslihi syai’un...”
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya...”
2)
Ayat ini menegaskan.
Bahwa Allah tak bisa disamakan dengan makhluk-Nya.
3)
Cara manusia memahami dan melihat sesuatu.
Tak bisa diaplikasikan pada Allah.
B.
Penglihatan manusia tak mampu menjangkau-Nya.
Al-Quran surah Al-An’am
(surah ke-6) ayat 103.
لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ
الْخَبِيرُ
Dia Allah tidak dapat
dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala penglihatan;
dan Dia Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Keterangan.
1)
“Laa tudrikuhul abshaaru wa huwa yudrikul abshaara...”
“Penglihatan tak dapat mencapai-Nya, tetapi Dia dapat melihat
segala penglihatan...”
4)
Bahwa Allah tidak bisa dijangkau oleh penglihatan makhluk.
Secara fisik
maupun metafisik, di dunia ini.
C.
Permintaan Nabi Musa untuk melihat Allah.
Ditolak oleh
Allah.
Al-Quran surah Al-A’raf
(surah ke-7) ayat 143.
مَّا جَاءَ
مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ
ۚ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَٰكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ
مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ
دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ
إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan
Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung)
kepadanya, berkata Musa: "Ya
Tuhanku, tampakkan (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau". Tuhan berfirman:
"Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihat ke bukit itu, maka
jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat
melihat-Ku". Tatkala Tuhannya
menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan
Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa
sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau
dan aku orang yang pertama-tama beriman".
Keterangan.
1)
Nabi Musa memohon untuk melihat Allah.
2)
Allah menjawab bahwa Musa tidak akan mampu.
3)
Bahkan gunung yang kuat pun hancur ketika Allah menampakkan diri
kepadanya.
Kesimpulan:
Menurut Al-Qur'an:
1)
Allah tidak serupa dengan apa pun, termasuk dalam hal bisa dilihat.
2)
Manusia tidak mampu secara fisik dan spiritual untuk melihat Allah
di dunia.
3)
Melihat Allah hanya akan mungkin terjadi di akhirat bagi orang
beriman, seperti disebut dalam tafsir ayat dan hadis sahih.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT
.jpeg)

0 comments:
Post a Comment