Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label PLATO KENAPA ORANG BAIK ENGGAN BERKUASA. Show all posts
Showing posts with label PLATO KENAPA ORANG BAIK ENGGAN BERKUASA. Show all posts

Saturday, February 8, 2025

39436. PLATO KENAPA ORANG BAIK ENGGAN BERKUASA

 


PLATO KENAPA ORANG BAIK ENGGAN BERKUASA

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Plato.

Filsuf Yunani kuno.

 

Pikirannya masih relevan.

Hingga kini.

 

Plato katakan, 

 

"Orang yang baik tak ingin berkuasa.

Tapi orang yang ingin berkuasa.

Sering bukan orang baik." 

 

Hal itu kritik tajam.

Pada sistem kepemimpinan.

 

Yang sering dikuasai individu.

Utamakan ambisi pribadi.

Dibanding kesejahteraan rakyat.

 

Dalam politik modern.

Pandangan Plato masih relevan.

 

Banyak pemimpin politik.

Bukan untuk melayani rakyat.

 

Tapi memperkaya diri.

Atau pertahankan kekuasaan.

 

Pada pihak lain.

Orang punya moral tinggi.

Dan niat baik.

Justru enggan untuk berkuasa.

 

Sebab sistem orup.

Atau politik penuh intrik.

 

Plato usul konsep “filosof raja”.

Yaitu pemimpin yang punya:

 

1)        Kebijaksanaan.

2)        Keutamaan moral tinggi.

 

Plato percaya.

Bahwa negara harus dipimpin oleh:

 

1)        Orang tak mengejar kekuasaan demi kepentingan pribadi.

 

2)        Tapi dipimpin orang yang punya  pemahaman mendalam tentang kebaikan bersama.

 

Tapi Plato sadar.

Bahwa dalam praktiknya.

 

Orang punya kualitas terbaik untuk memimpin.

 

Sering tak tertarik pada politik.

 

Mereka pilih hidup tenang.

Dan cari kebijaksanaan.

 

Daripada merebut kekuasaan.

Sering kotor dan manipulasi.

 

Dan sebaliknya.

Orang  paling ambisi rebut kekuasaan.

Yaitu orang tidak punya moral utama.

 

Mereka haus kekuasaan.

Bukan untuk kepentingan rakyat.

 

Tetapi memperluas kendali.

Dan ambisi pribadi.

 

(Sumber viva)