Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Wednesday, January 3, 2018

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

610. DOA

BERDOA MENGANGKAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara mengangkat tangan ketika berdoa?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
     Ketika berdoa dengan mengangkat kedua tangan ke atas terdapat dua model cara mengangkat tangan.
    Pertama, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas dan punggung tangan berada di bawah.
      Kedua, berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan cara kedua telapak tangan terbuka menghadap ke bawah dan punggung tangan berada di atas.
       Imam Nawawi berkata berdasarkan hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan ketika beliau berdoa dalam berbagai kesempatan, bukan pada saat salat Istisqa’ saja.”
      Ibnu Umar berkata,”Rasulullah mengangkat kedua tangan sambil berdoa,“Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu atas apa yang dilakukan Khalid”. (HR. Bukhari).
     Umar bin Khattab berkata”Pada saat perang Badar, Rasulullah melihat dari kejauhan pasukan kaum musyrikin sejumlah 1000 orang, sedangkan para sahabat Rasulullah 300 orang, maka Rasulullah menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua tangan dan berdoa,”Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi.”
      Rasulullah terus berdoa dengan menengadahkan kedua tangan menghadap kiblat hingga selendang beliau jatuh dari atas bahu, maka Abu Bakar mengambil selendang itu dan meletakkan di atas bahu Rasulullah.
      Kemudian turun Al-Quran surah Al-Anfal, surah ke-8 ayat 9.

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

     “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
      Para ulama menjelaskan bahwa apabila terdapat dua hadis yang kontradiktif, maka yang dipakai adalah, “Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.”
      Anas berkata,”Ada seorang Arab Badui dari perkampungan datang kepada Rasulullah dan ia berkata,’Wahai Rasulullah, hewan ternak telah mati, keluarga telah binasa, orang banyak telah binasa”. Rasulullah mengangkat kedua tangan berdoa untuk meminta hujan, orang banyak juga mengangkat tangan mereka mengikuti Rasulullah.”
     berdoa dengan mengangkat tangan memiliki beberapa cara. Pertama, dengan punggung telapak tangan berada di atas, berdasarkan hadis,“Sesungguhnya Rasulullah ketika salat istisqa’ untuk meminta turun hujan memberikan isyarat dengan punggung telapak tangannya ke langit (ke atas), dan telapak tangan menghadap ke bawah”. (HR. Muslim).
      Kedua, berdoa dengan kedua telapak tangan membuka ke langit.  Imam Nawawi berkata bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i dan ulama lain berpendapat hukumnya sunah dalam setiap doa untuk menolak bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung telapak tangan berada di atas, apabila berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan menghadap ke langit.
    Umar bin Khaththab berkata,”Rasulullah apabila mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, beliau menurunkan kedua tangan dengan mengusapkan kedua tangan ke wajah beliau.” (HR. Tirmidzi).
     Kesimpulannya, dalam berdoa dengan mengangkat kedua tangan posisi tangan membuka ke atas apabila memohon untuk diberikan sesuatu, misalnya ketika berdoa,”Ya Allah, bahagiakan hidup kami di dunia dan akhirat.”
    Sedangkan posisi kedua tangan dianjurkan membuka ke bawah apabila memohon untuk menolak sesuatu, misalnya berdoa,” Ya Allah, jauhkan kami siksa api neraka.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

Tuesday, January 2, 2018

609. ULANG

SALAT TIDAK TUMA’NINAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang hukum salat yang dikerjakan oleh seseorang, tetapi dilaksanakan tidak dengan tuma’ninah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
    Salat yang telah dikerjakan oleh seseorang, tetapi apabila gerakannya dilaksanakan tidak dengan tuma’ninah, maka salatnya tidak sah sehingga dia harus mengulangi salatnya.
      Abu Hurairah berkata,”Seorang laki-laki masuk ke dalam masjid, lalu ia melaksanakan salat, Nabi sedang berada di sudut masjid, kemudian Nabi mendatangi orang tersebut.”
     Nabi mengucapkan salam kepada orang tersebut dan bersabda,”Kembalilah dan ulangilah salatmu, sesungguhnya engkau belum salat”. Orang itu kembali melaksanakan salat. Nabi bersabda lagi,”Engkau mesti kembali, salatlah, sesungguhnya engkau belum salat”. Nabi mengulangi sampai tiga kali agar orang tersebut mengulangi salatnya.
     Orang tersebut berkata,”Ya Rasul, mohon ajarkanlah cara salat kepada saya”. Nabi bersabda,”Apabila kamu akan melaksanakan salat, maka sempurnakan wudumu, kemudian menghadaplah ke kiblat, dan bertakbirlah.”
    Nabi bersabda,”Bacalah surah Al-Fatihah, dan surah Al-Quran yang mudah bagimu, kemudian rukuklah dengan tuma’ninah, kemudian angkat kepalamu hingga engkau tegak sempurna, dan kemudian sujudlah kamu dengan tuma’ninah.”
     Nabi bersabda,”Kemudian bangunlah hingga engkau duduk di anatar dua sujud dengan tuma’ninah, kemudian sujudlah dengan tuma’ninah, lalu bangunlah hingga engkau duduk sempurna, dan lakukanlah seperti itu dalam semua salatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
    Kesimpulannya, bahwa salat yang telah dikerjakan oleh seseorang, tetapi apabila dalam gerakan salatnya dilaksanakan tidak dengan tuma’ninah, maka salatnya tidak sah sehingga dia harus mengulangi salatnya.

Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

609. ULANG

SALAT TIDAK TUMA’NINAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang hukum salat yang dikerjakan oleh seseorang, tetapi dilaksanakan tidak dengan tuma’ninah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
    Salat yang telah dikerjakan oleh seseorang, tetapi apabila gerakannya dilaksanakan tidak dengan tuma’ninah, maka salatnya tidak sah sehingga dia harus mengulangi salatnya.
      Abu Hurairah berkata,”Seorang laki-laki masuk ke dalam masjid, lalu ia melaksanakan salat, Nabi sedang berada di sudut masjid, kemudian Nabi mendatangi orang tersebut.”
     Nabi mengucapkan salam kepada orang tersebut dan bersabda,”Kembalilah dan ulangilah salatmu, sesungguhnya engkau belum salat”. Orang itu kembali melaksanakan salat. Nabi bersabda lagi,”Engkau mesti kembali, salatlah, sesungguhnya engkau belum salat”. Nabi mengulangi sampai tiga kali agar orang tersebut mengulangi salatnya.
     Orang tersebut berkata,”Ya Rasul, mohon ajarkanlah cara salat kepada saya”. Nabi bersabda,”Apabila kamu akan melaksanakan salat, maka sempurnakan wudumu, kemudian menghadaplah ke kiblat, dan bertakbirlah.”
    Nabi bersabda,”Bacalah surah Al-Fatihah, dan surah Al-Quran yang mudah bagimu, kemudian rukuklah dengan tuma’ninah, kemudian angkat kepalamu hingga engkau tegak sempurna, dan kemudian sujudlah kamu dengan tuma’ninah.”
     Nabi bersabda,”Kemudian bangunlah hingga engkau duduk di anatar dua sujud dengan tuma’ninah, kemudian sujudlah dengan tuma’ninah, lalu bangunlah hingga engkau duduk sempurna, dan lakukanlah seperti itu dalam semua salatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
    Kesimpulannya, bahwa salat yang telah dikerjakan oleh seseorang, tetapi apabila dalam gerakan salatnya dilaksanakan tidak dengan tuma’ninah, maka salatnya tidak sah sehingga dia harus mengulangi salatnya.

Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online

609. ULANG

SALAT TIDAK TUMA’NINAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang hukum salat yang dikerjakan oleh seseorang, tetapi dilaksanakan tidak dengan tuma’ninah?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
    Salat yang telah dikerjakan oleh seseorang, tetapi apabila gerakannya dilaksanakan tidak dengan tuma’ninah, maka salatnya tidak sah sehingga dia harus mengulangi salatnya.
      Abu Hurairah berkata,”Seorang laki-laki masuk ke dalam masjid, lalu ia melaksanakan salat, Nabi sedang berada di sudut masjid, kemudian Nabi mendatangi orang tersebut.”
     Nabi mengucapkan salam kepada orang tersebut dan bersabda,”Kembalilah dan ulangilah salatmu, sesungguhnya engkau belum salat”. Orang itu kembali melaksanakan salat. Nabi bersabda lagi,”Engkau mesti kembali, salatlah, sesungguhnya engkau belum salat”. Nabi mengulangi sampai tiga kali agar orang tersebut mengulangi salatnya.
     Orang tersebut berkata,”Ya Rasul, mohon ajarkanlah cara salat kepada saya”. Nabi bersabda,”Apabila kamu akan melaksanakan salat, maka sempurnakan wudumu, kemudian menghadaplah ke kiblat, dan bertakbirlah.”
    Nabi bersabda,”Bacalah surah Al-Fatihah, dan surah Al-Quran yang mudah bagimu, kemudian rukuklah dengan tuma’ninah, kemudian angkat kepalamu hingga engkau tegak sempurna, dan kemudian sujudlah kamu dengan tuma’ninah.”
     Nabi bersabda,”Kemudian bangunlah hingga engkau duduk di anatar dua sujud dengan tuma’ninah, kemudian sujudlah dengan tuma’ninah, lalu bangunlah hingga engkau duduk sempurna, dan lakukanlah seperti itu dalam semua salatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
    Kesimpulannya, bahwa salat yang telah dikerjakan oleh seseorang, tetapi apabila dalam gerakan salatnya dilaksanakan tidak dengan tuma’ninah, maka salatnya tidak sah sehingga dia harus mengulangi salatnya.

Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online