Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tuesday, July 2, 2019

2535. MENJAGA MARTABAT


MENJAGA MARTABAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang menjaga martabat manusia?” Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskannya.

1.    Martabat adalah harga diri atau tingkat harkat kemanusiaan.
2.    Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya harta bendamu, kehormatanmu, dan darahmu adalah haram atasmu, artinya wajib dijaga dan dilindungi, sebagaimana haramnya harimu ini di bulan ini dan di negeri ini."
3.    Para ulama menjelaskan bahwa Islam melindungi  kehormatan pribadi manusia dari suatu omongan yang tidak disukainya yang disebut dengan gibah.
4.    Allah berfirman,”Jangan berprasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan, dan jangan menggunjing orang lain.”
5.    Prasangka adalah pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui, menyaksikan, dan menyelidiki sendiri.
6.    Menggunjing adalah membicarakan kekurangan orang lain, mengumpat, dan menfitnah.
7.    Fitnah adalah perkataan bohong yang disebarkan untuk menjelekkan nama baik seseorang, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
8.    Fitnah adalah berita bohong, sesuatu yang tidak benar, dan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
9.    Orang yang baik dikatakan jelek adalah fitnah, tetapi orang yang memang jelek dikatakan jelek dan disiarkan ke masyarakat adalah gibah.
10. Gibah adalah bergunjing atau membicarakan keburukan/keaiban orang lain,  meskipun sesuai dengan kenyataan.
11. Gibah adalah membicarakan kejelekan orang lain yang benar-benar jelek dan  memang sesuai dengan kenyataannya, tetapi Islam tetap melarang gibah.
12. Islam melarang fitnah, gibah, dan sejenisnya untuk menjaga martabat dan kehormatan manusia.
13. Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 12.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

     Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antaramu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

14. Umat Islam dilarang berbuat gibah, fitnah, mengadu domba, dan memperkeruh suasana pergaulan di antara manusia.
15. Allah berfirman,”Kalian jangan banyak bersumpah, banyak mencela, menyebarkan fitnah, dan mengadu domba.”
16. Al-Quran surah Al-Qalam (surah ke-68) ayat 10-11.
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ
   هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ 
      Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah dan mengadu domba.

17. Rasulullah bersabda,”Tidak masuk surga orang-orang yang suka mengadu domba."
18. Rasulullah bersabda,”Sejelek-jelek hamba Allah adalah orang yang berkeliling  mengadu domba, memecah-belah, dan suka mencari-cari kejelekan orang.”

19. Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 19.


إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
     
      Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.

20. Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 23-24.

21.        إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
22.        يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


     Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar, pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.


23. Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 58.

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
     
      Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.


Daftar Pustaka.
1.    Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online.






2534. DILARANG GIBAH


DILARANG GIBAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang larangan menfitnah dan gibah?” Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskannya.

1.    Rasulullah bersabda,”Tidak halal seorang muslim menakuti dan mengancam orang muslim lainnya.”
2.    Rasulullah bersabda,”Allah melaknat seseorang yang tidak berusaha mencegah orang-orang yang bertengkar dan akan saling berbunuhan.”
3.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 10.

4.   إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

     Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikan antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.

5.    Allah  berfirman,”Janganlah suatu kaum menghina dan mengolok-olok kaum yang lain, jangan menghina diri sendiri, dan jangan saling memanggil dengan panggilan yang jelek.”
6.    Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 11.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
      Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

7.    Allah berfirman,”Jangan berprasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan, dan jangan menggunjing orang lain.”
8.    Prasangka adalah pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui, menyaksikan, dan menyelidiki sendiri.
9.    Menggunjing adalah membicarakan kekurangan orang lain, mengumpat, dan menfitnah.
10. Fitnah adalah perkataan bohong yang disebarkan untuk menjelekkan nama baik seseorang (tidak sesuai dengan kenyataan).
11. Gibah adalah bergunjing atau membicarakan keburukan/keaiban orang lain (meskipun sesuai dengan kenyataan).
12.  Mengadu domba adalah menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang sepaham, atau rmenarungkan (mempertarungkan) kita sama kita.
13. Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 12.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

     Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antaramu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

14. Umat Islam dilarang berbuat gibah, fitnah, mengadu domba, dan memperkeruh suasana pergaulan di antara manusia.
15. Allah berfirman,”Kalian jangan banyak bersumpah, banyak mencela, menyebarkan fitnah, dan mengadu domba.”
16. Al-Quran surah Al-Qalam (surah ke-68) ayat 10-11.
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ
   هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ 
      Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah dan mengadu domba.

17. Rasulullah bersabda,”Tidak masuk surga orang-orang yang suka mengadu domba."
18. Rasulullah bersabda,”Sejelek-jelek hamba Allah adalah orang yang berkeliling  mengadu domba, memecah-belah, dan suka mencari-cari kejelekan orang.”
19. Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak termasuk berdusta apabila seseorang mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa dengan menambah omongan yang baik untuk merukunkan mereka.”
20. Allah berfirman,”Jika datang orang fasik membawa berita, agar dicek terlebih dahulu kebenarannya.”
21. Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 6.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

      Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.


Daftar Pustaka.
1.    Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online.


2534. DILARANG GIBAH


DILARANG GIBAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang larangan menfitnah dan gibah?” Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskannya.

1.    Rasulullah bersabda,”Tidak halal seorang muslim menakuti dan mengancam orang muslim lainnya.”
2.    Rasulullah bersabda,”Allah melaknat seseorang yang tidak berusaha mencegah orang-orang yang bertengkar dan akan saling berbunuhan.”
3.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 10.

4.   إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

     Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikan antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.

5.    Allah  berfirman,”Janganlah suatu kaum menghina dan mengolok-olok kaum yang lain, jangan menghina diri sendiri, dan jangan saling memanggil dengan panggilan yang jelek.”
6.    Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 11.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
      Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

7.    Allah berfirman,”Jangan berprasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan, dan jangan menggunjing orang lain.”
8.    Prasangka adalah pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui, menyaksikan, dan menyelidiki sendiri.
9.    Menggunjing adalah membicarakan kekurangan orang lain, mengumpat, dan menfitnah.
10. Fitnah adalah perkataan bohong yang disebarkan untuk menjelekkan nama baik seseorang (tidak sesuai dengan kenyataan).
11. Gibah adalah bergunjing atau membicarakan keburukan/keaiban orang lain (meskipun sesuai dengan kenyataan).
12.  Mengadu domba adalah menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang sepaham, atau rmenarungkan (mempertarungkan) kita sama kita.
13. Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 12.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

     Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antaramu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

14. Umat Islam dilarang berbuat gibah, fitnah, mengadu domba, dan memperkeruh suasana pergaulan di antara manusia.
15. Allah berfirman,”Kalian jangan banyak bersumpah, banyak mencela, menyebarkan fitnah, dan mengadu domba.”
16. Al-Quran surah Al-Qalam (surah ke-68) ayat 10-11.
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ
   هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ 
      Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah dan mengadu domba.

17. Rasulullah bersabda,”Tidak masuk surga orang-orang yang suka mengadu domba."
18. Rasulullah bersabda,”Sejelek-jelek hamba Allah adalah orang yang berkeliling  mengadu domba, memecah-belah, dan suka mencari-cari kejelekan orang.”
19. Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak termasuk berdusta apabila seseorang mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa dengan menambah omongan yang baik untuk merukunkan mereka.”
20. Allah berfirman,”Jika datang orang fasik membawa berita, agar dicek terlebih dahulu kebenarannya.”
21. Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 6.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

      Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.


Daftar Pustaka.
1.    Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online.


2534. DILARANG GIBAH


DILARANG GIBAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang larangan menfitnah dan gibah?” Syekh Yusuf Qardhawi menjelaskannya.

1.    Rasulullah bersabda,”Tidak halal seorang muslim menakuti dan mengancam orang muslim lainnya.”
2.    Rasulullah bersabda,”Allah melaknat seseorang yang tidak berusaha mencegah orang-orang yang bertengkar dan akan saling berbunuhan.”
3.    Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 10.

4.   إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

     Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikan antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.

5.    Allah  berfirman,”Janganlah suatu kaum menghina dan mengolok-olok kaum yang lain, jangan menghina diri sendiri, dan jangan saling memanggil dengan panggilan yang jelek.”
6.    Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 11.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
      Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

7.    Allah berfirman,”Jangan berprasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan, dan jangan menggunjing orang lain.”
8.    Prasangka adalah pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui, menyaksikan, dan menyelidiki sendiri.
9.    Menggunjing adalah membicarakan kekurangan orang lain, mengumpat, dan menfitnah.
10. Fitnah adalah perkataan bohong yang disebarkan untuk menjelekkan nama baik seseorang (tidak sesuai dengan kenyataan).
11. Gibah adalah bergunjing atau membicarakan keburukan/keaiban orang lain (meskipun sesuai dengan kenyataan).
12.  Mengadu domba adalah menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang sepaham, atau rmenarungkan (mempertarungkan) kita sama kita.
13. Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 12.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

     Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antaramu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

14. Umat Islam dilarang berbuat gibah, fitnah, mengadu domba, dan memperkeruh suasana pergaulan di antara manusia.
15. Allah berfirman,”Kalian jangan banyak bersumpah, banyak mencela, menyebarkan fitnah, dan mengadu domba.”
16. Al-Quran surah Al-Qalam (surah ke-68) ayat 10-11.
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ
   هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ 
      Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah dan mengadu domba.

17. Rasulullah bersabda,”Tidak masuk surga orang-orang yang suka mengadu domba."
18. Rasulullah bersabda,”Sejelek-jelek hamba Allah adalah orang yang berkeliling  mengadu domba, memecah-belah, dan suka mencari-cari kejelekan orang.”
19. Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak termasuk berdusta apabila seseorang mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa dengan menambah omongan yang baik untuk merukunkan mereka.”
20. Allah berfirman,”Jika datang orang fasik membawa berita, agar dicek terlebih dahulu kebenarannya.”
21. Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 6.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

      Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.


Daftar Pustaka.
1.    Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online.