Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Sunday, December 1, 2019

3858. SURAH LUQMAN 34


SURAH LUQMAN 34
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Al-Quran surah Luqman (surah ke-31) ayat 34.

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
      Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang Hari Kiamat; dan Dia Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.  
2.    Asbabun nuzul (penyebab turunnya) surah Luqman (surah ke-31) ayat 34.
1)    Mujahid menjelaskan ayat ini turun berkenaan dengan pertanyaan orang Badui kepada Rasulullah.
2)    Badui bernama Harits bin Amr bertanya kepada Rasulullah,”Istriku sedang hamil, apakah jenis kelamin anakku? Negeriku sedang kekeringan, kapan datangnya hujan? Aku tahu kapan dilahirkan, tetapi kapan aku mati?”
3)    Kemudian turun ayat 34 ini.

3.    Manusia tidak tahu dengan pasti apa yang akan dikerjakannya besok, tetapi  manusia diwajibkan untuk berusaha.


Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.










3858. SURAH LUQMAN 34


SURAH LUQMAN 34
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Al-Quran surah Luqman (surah ke-31) ayat 34.

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
      Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang Hari Kiamat; dan Dia Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.  
2.    Asbabun nuzul (penyebab turunnya) surah Luqman (surah ke-31) ayat 34.
1)    Mujahid menjelaskan ayat ini turun berkenaan dengan pertanyaan orang Badui kepada Rasulullah.
2)    Badui bernama Harits bin Amr bertanya kepada Rasulullah,”Istriku sedang hamil, apakah jenis kelamin anakku? Negeriku sedang kekeringan, kapan datangnya hujan? Aku tahu kapan dilahirkan, tetapi kapan aku mati?”
3)    Kemudian turun ayat 34 ini.

3.    Manusia tidak tahu dengan pasti apa yang akan dikerjakannya besok, tetapi  manusia diwajibkan untuk berusaha.


Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.










3858. SURAH LUQMAN 34


SURAH LUQMAN 34
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Al-Quran surah Luqman (surah ke-31) ayat 34.

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
      Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang Hari Kiamat; dan Dia Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.  
2.    Asbabun nuzul (penyebab turunnya) surah Luqman (surah ke-31) ayat 34.
1)    Mujahid menjelaskan ayat ini turun berkenaan dengan pertanyaan orang Badui kepada Rasulullah.
2)    Badui bernama Harits bin Amr bertanya kepada Rasulullah,”Istriku sedang hamil, apakah jenis kelamin anakku? Negeriku sedang kekeringan, kapan datangnya hujan? Aku tahu kapan dilahirkan, tetapi kapan aku mati?”
3)    Kemudian turun ayat 34 ini.

3.    Manusia tidak tahu dengan pasti apa yang akan dikerjakannya besok, tetapi  manusia diwajibkan untuk berusaha.


Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.










3858. SURAH LUQMAN 34


SURAH LUQMAN 34
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Al-Quran surah Luqman (surah ke-31) ayat 34.

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
      Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang Hari Kiamat; dan Dia Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.  
2.    Asbabun nuzul (penyebab turunnya) surah Luqman (surah ke-31) ayat 34.
1)    Mujahid menjelaskan ayat ini turun berkenaan dengan pertanyaan orang Badui kepada Rasulullah.
2)    Badui bertanya kepada Rasulullah,”Istriku sedang hamil, apakah jenis kelamin anakku? Negeriku sedang kekeringan, kapan datangnya hujan? Aku tahu kapan dilahirkan, tetapi kapan aku mati?”
3)    Kemudian turun ayat 34 ini.

3.    Manusia tidak tahu dengan pasti apa yang akan dikerjakkanya besok, tetapi  manusia diwajibkan untuk berusaha.


Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.










3857. SEMUANYA BAIK


SEMUANYA SERBA BAIK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Seorang guru sufi ditanya tentang 2 model keadaan manusia :
1)    Model ke-1: Orang yang sangat rajin beribadah, tetapi sayangnya dia sombong, angkuh, dan merasa suci.
2)    Model ke-2: Orang yang jarang beribadah, padahal akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan sangat mencintai sesama.
2.    Sang guru sufi menjawab, " Keduanya adalah orang baik ".
1)    Orang ke-1: Boleh jadi suatu saat, ahli ibadah yang sombong menemukan kesadaran tentang akhlaknya yang buruk dan dia bertobat, lalu ia akan menjadi pribadi yang baik lahir dan batinnya.
2)    Orang ke-2: Boleh jadi dengan kebaikan hatinya, Allah akan menurunkan hidayah kepadanya, sehingga dia menjadi ahli ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan batin.
3.    Kemudian dia bertanya lagi,”Jika begitu, siapakah orang yang tidak baik?”
4.    Sang guru sufi menjawab, “Model orang yang tidak baik adalah diri kita sendiri. Yaitu model orang ke-3, yang selalu sibuk menilai orang lain, tetapi lalai dalam menilai dirinya sendiri.”

(Sumber: internet)

3857.SEMUANYA BAIK


SEMUANYA SERBA BAIK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Seorang guru sufi ditanya tentang 2 model keadaan manusia :
1)    Model ke-1: Orang yang sangat rajin beribadah, tetapi sayangnya dia sombong, angkuh, dan merasa suci.
2)    Model ke-2: Orang yang jarang beribadah, padahal akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan sangat mencintai sesama.
2.    Sang guru sufi menjawab, " Keduanya adalah orang baik ".
1)    Orang ke-1: Boleh jadi suatu saat, ahli ibadah yang sombong menemukan kesadaran tentang akhlaknya yang buruk dan dia bertobat, lalu ia akan menjadi pribadi yang baik lahir dan batinnya.
2)    Orang ke-2: Boleh jadi dengan kebaikan hatinya, Allah akan menurunkan hidayah kepadanya, sehingga dia menjadi ahli ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan batin.
3.    Kemudian dia bertanya lagi,”Jika begitu, siapakah orang yang tidak baik?”
4.    Sang guru sufi menjawab, “Model orang yang tidak baik adalah diri kita sendiri. Yaitu model orang ke-3, yang selalu sibuk menilai orang lain, tetapi lalai dalam menilai dirinya sendiri.”

(Sumber: internet)

3857. SEMUANYA BAIK

SEMUANYA SERBA BAIK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Seorang guru sufi ditanya tentang 2 model keadaan manusia :
1) Model ke-1: Orang yang sangat rajin beribadah, tetapi sayangnya dia sombong, angkuh, dan merasa suci.
2) Model ke-2: Orang yang jarang beribadah, padahal akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan sangat mencintai sesama.
2. Sang guru sufi menjawab, " Keduanya adalah orang baik ".
1) Orang ke-1: Boleh jadi suatu saat, ahli ibadah yang sombong menemukan kesadaran tentang akhlaknya yang buruk dan dia bertobat, lalu ia akan menjadi pribadi yang baik lahir dan batinnya.
2) Orang ke-2: Boleh jadi dengan kebaikan hatinya, Allah akan menurunkan hidayah kepadanya, sehingga dia menjadi ahli ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan batin.
3. Kemudian dia bertanya lagi,”Jika begitu, siapakah orang yang tidak baik?”
4. Sang guru sufi menjawab, “Model orang yang tidak baik adalah diri kita sendiri. Yaitu model orang ke-3, yang selalu sibuk menilai orang lain, tetapi lalai dalam menilai dirinya sendiri.”

(Sumber: internet)

3857. SEMUANYA BAIK


SEMUANYA SERBA BAIK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Seorang guru sufi ditanya tentang 2 model keadaan manusia :
1)    Model ke-1: Orang yang sangat rajin beribadah, tetapi sayangnya dia sombong, angkuh, dan merasa suci.
2)    Model ke-2: Orang yang jarang beribadah, padahal akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan sangat mencintai sesama.
2.    Sang guru sufi menjawab, " Keduanya adalah orang baik ".
1)    Orang ke-1: Boleh jadi suatu saat, ahli ibadah yang sombong menemukan kesadaran tentang akhlaknya yang buruk dan dia bertobat, lalu ia akan menjadi pribadi yang baik lahir dan batinnya.
2)    Orang ke-2: Boleh jadi dengan kebaikan hatinya, Allah akan menurunkan hidayah kepadanya, sehingga dia menjadi ahli ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan batin.
3.    Kemudian dia bertanya lagi,”Jika begitu, siapakah orang yang tidak baik?”
4.    Sang guru sufi menjawab, “Model orang yang tidak baik adalah diri kita sendiri. Yaitu model orang ke-3, yang selalu sibuk menilai orang lain, tetapi lalai dalam menilai dirinya sendiri.”

(Sumber: internet)

3857. SEMUANYA BAIK


SEMUANYA SERBA BAIK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Seorang guru sufi ditanya tentang 2 model keadaan manusia :
1)    Model ke-1: Orang yang sangat rajin beribadah, tetapi sayangnya dia sombong, angkuh, dan merasa suci.
2)    Model ke-2: Orang yang jarang beribadah, padahal akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan sangat mencintai sesama.
2.    Sang guru sufi menjawab, " Keduanya adalah orang baik ".
1)    Orang ke-1: Boleh jadi suatu saat, ahli ibadah yang sombong menemukan kesadaran tentang akhlaknya yang buruk dan dia bertobat, lalu ia akan menjadi pribadi yang baik lahir dan batinnya.
2)    Orang ke-2: Boleh jadi dengan kebaikan hatinya, Allah akan menurunkan hidayah kepadanya, sehingga dia menjadi ahli ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan batin.
3.    Kemudian dia bertanya lagi,”Jika begitu, siapakah orang yang tidak baik?”
4.    Sang guru sufi menjawab, “Model orang yang tidak baik adalah diri kita sendiri. Yaitu model orang ke-3, yang selalu sibuk menilai orang lain, tetapi lalai dalam menilai dirinya sendiri.”

(Sumber: internet)

3856. LUKMAN MENASIHATI ANAKNYA


LUKMAN MENASIHATI ANAKNYA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Al-Quran surah Luqman (surah ke-31) ayat 13.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

      Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

2.    Asbabun nuzul (penyebab turunnya) surah Luqman (surah ke-31) ayat 13.
1)    Alqamah dari Abdullah menjelaskan ayat ini turun berkenaan dengan pertanyaan dari para sahabat.
2)    Setelah turun QS (6:82), para sahabat bertanya,”Siapakah di antara kita yang tidak berbuat zalim terhadap dirinya?”
3)    Kemudian turun ayat 13 ini.



Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.










3856. LUKMAN MENASIHATI ANAKNYA


LUKMAN MENASIHATI ANAKNYA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Al-Quran surah Luqman (surah ke-31) ayat 13.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

      Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

2.    Asbabun nuzul (penyebab turunnya) surah Luqman (surah ke-31) ayat 13.
1)    Alqamah dari Abdullah menjelaskan ayat ini turun berkenaan dengan pertanyaan dari para sahabat.
2)    Setelah turun QS (6:82), para sahabat bertanya,”Siapakah di antara kita yang tidak berbuat zalim terhadap dirinya?”
3)    Kemudian turun ayat 13 ini.



Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.