Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Wednesday, April 1, 2020

4035. HUKUM MAULID NABI


HUKUM MAULID NABI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1.    Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 5 menjelaskan untuk mengingatkan  tentang hari-hari Allah.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ بِآيَاتِنَا أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
    
      Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkan mereka kepada hari-hari Allah". Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.”
2.    Ubai bin Kaab berkata bahwa Rasulullah menafsirkan kalimat “Ayyâmillah” sebagai “nikmat-nikmat dan karunia Allah”.
3.    Sehingga ayat ini bermakna,”Dan ingatkan mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia dari Allah.”
4.    Kelahiran Nabi Muhammad adalah nikmat dan karunia terbesar yang mesti diingat dan disyukuri oleh umat Islam.
5.    Nabi Muhammad sendiri memperingati hari kelahiran beliau dengan melaksanakan puasa hari Senin.
6.    Rasulullah ditanya oleh para sahabat tentang puasa hari Senin, beliau bersabda, “Pada hari Senin aku dilahirkan dan hari Senin mulai diturunkan Al-Quran kepadaku.” (HR. Muslim).

7.    Ibnu Taimiah berpendapat.
1)    Mengagungkan hari kelahiran Nabi Muhammad dan menjadikannya sebagai perayaan karena perasaan gembira.
2)    Mendapat balasan pahala yang besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah.

8.    Al-Hafizh Ibnu Hajar Asqalani berpendapat.
1)    Hukum asal melaksanakan maulid Nabi Muhammad adalah bid’ah, karena tidak terdapat riwayat dari seorang pun dari kalangan “Salafushshalih” dari tiga abad pertama Hijriah.
2)    Tetapi memperingati maulid Nabi Muhammad mengandung banyak kebaikan dan menolak kejelekan.
3)    Maulid Nabi adalah bid’ah hasanah (bid’ah yang baik), karena memperingati maulid Nabi untuk melawan hal-hal negatif yang dapat merusak generasi muda.

9.    Syekh Yusuf Qaradhawi berpendapat.
1)    Para sahabat tidak pernah merayakan maulid Nabi Muhammad, dan peristiwa penting lainnya, karena para sahabat mengalaminya sendiri secara langsung.
2)    Para sahabat hidup bersama dengan Rasulullah, sehingga semua peristiwa yang terjadi tidak pernah hilang dari pikiran mereka.
10. Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Kami bercerita kepada anak-anak kami tentang peperangan pada zaman Rasulullah, seperti kami menghafalkan satu surah Al-Quran kepada mereka.”
11. Para sahabat menceritakan kepada anak-anak mereka tentang segala hal yang terjadi pada perang Badar, Uhud, Khandaq, Khaibar, dan lainnya.
12. Mereka menceritakan kepada anak-anak mereka tentang berbagai peristiwa dalam kehidupan Rasulullah, sehingga mereka tidak perlu diingatkan tentang berbagai peristiwa tersebut.
13. Kemudian tiba suatu zaman ketika umat Islam mulai melupakan berbagai peristiwa pada zaman Nabi, semua peristiwa itu tidak lagi ada di benak mereka, dan tidak ada dalam akal dan hati mereka.
14. Sehingga umat Islam perlu menghidupkan kembali makna-makna yang telah mati, mengingatkan kembali berbagai peristiwa yang terlupakan, dan benar terjadi bentuk bid’ah.
15. Kita merayakan maulid Nabi Muhammad untuk mengingatkan kaum muslimin tentang kebenaran hakikat sejarah Rasulullah.

16. Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 21.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
    
         Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
17. Peringatan maulid Nabi Muhammad adalah ekspresi kegembiraan umat Islam atas nikmat dan karunia besar yaitu kelahiran Nabi Muhammad.
18. Peringatan Maulid Nabi Muhammad adalah waktu yang baik untuk membangkitkan kesadaran umat dalam menjalankan agama Islam.

Daftar Pustaka
1.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online


4035. HUKUM MAULID NABI


HUKUM MAULID NABI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1.    Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 5 menjelaskan untuk mengingatkan  tentang hari-hari Allah.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ بِآيَاتِنَا أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
    
      Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkan mereka kepada hari-hari Allah". Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.”
2.    Ubai bin Kaab berkata bahwa Rasulullah menafsirkan kalimat “Ayyâmillah” sebagai “nikmat-nikmat dan karunia Allah”.
3.    Sehingga ayat ini bermakna,”Dan ingatkan mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia dari Allah.”
4.    Kelahiran Nabi Muhammad adalah nikmat dan karunia terbesar yang mesti diingat dan disyukuri oleh umat Islam.
5.    Nabi Muhammad sendiri memperingati hari kelahiran beliau dengan melaksanakan puasa hari Senin.
6.    Rasulullah ditanya oleh para sahabat tentang puasa hari Senin, beliau bersabda, “Pada hari Senin aku dilahirkan dan hari Senin mulai diturunkan Al-Quran kepadaku.” (HR. Muslim).

7.    Ibnu Taimiah berpendapat.
1)    Mengagungkan hari kelahiran Nabi Muhammad dan menjadikannya sebagai perayaan karena perasaan gembira.
2)    Mendapat balasan pahala yang besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah.

8.    Al-Hafizh Ibnu Hajar Asqalani berpendapat.
1)    Hukum asal melaksanakan maulid Nabi Muhammad adalah bid’ah, karena tidak terdapat riwayat dari seorang pun dari kalangan “Salafushshalih” dari tiga abad pertama Hijriah.
2)    Tetapi memperingati maulid Nabi Muhammad mengandung banyak kebaikan dan menolak kejelekan.
3)    Maulid Nabi adalah bid’ah hasanah (bid’ah yang baik), karena memperingati maulid Nabi untuk melawan hal-hal negatif yang dapat merusak generasi muda.

9.    Syekh Yusuf Qaradhawi berpendapat.
1)    Para sahabat tidak pernah merayakan maulid Nabi Muhammad, dan peristiwa penting lainnya, karena para sahabat mengalaminya sendiri secara langsung.
2)    Para sahabat hidup bersama dengan Rasulullah, sehingga semua peristiwa yang terjadi tidak pernah hilang dari pikiran mereka.
10. Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Kami bercerita kepada anak-anak kami tentang peperangan pada zaman Rasulullah, seperti kami menghafalkan satu surah Al-Quran kepada mereka.”
11. Para sahabat menceritakan kepada anak-anak mereka tentang segala hal yang terjadi pada perang Badar, Uhud, Khandaq, Khaibar, dan lainnya.
12. Mereka menceritakan kepada anak-anak mereka tentang berbagai peristiwa dalam kehidupan Rasulullah, sehingga mereka tidak perlu diingatkan tentang berbagai peristiwa tersebut.
13. Kemudian tiba suatu zaman ketika umat Islam mulai melupakan berbagai peristiwa pada zaman Nabi, semua peristiwa itu tidak lagi ada di benak mereka, dan tidak ada dalam akal dan hati mereka.
14. Sehingga umat Islam perlu menghidupkan kembali makna-makna yang telah mati, mengingatkan kembali berbagai peristiwa yang terlupakan, dan benar terjadi bentuk bid’ah.
15. Kita merayakan maulid Nabi Muhammad untuk mengingatkan kaum muslimin tentang kebenaran hakikat sejarah Rasulullah.

16. Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 21.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
    
         Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
17. Peringatan maulid Nabi Muhammad adalah ekspresi kegembiraan umat Islam atas nikmat dan karunia besar yaitu kelahiran Nabi Muhammad.
18. Peringatan Maulid Nabi Muhammad adalah waktu yang baik untuk membangkitkan kesadaran umat dalam menjalankan agama Islam.

Daftar Pustaka
1.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3.    Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online


4034. BAHASA ARAB ANGGOTA TUBUH


BAHASA ARAB ANGGOTA TUBUH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M


A.   Bahasa Arab anggota tubuh manusia, اعضاء الجسم  (al-insanu jasm)
1.    Badan الجسم al jismu
2.    Kepala   الرأس  ar-ro’su
3.    Jidat/dahi    الجبهة  al-jabhah
4.    Wajah   الوجه  al-wajhu
5.    Bibir    الشفة  as-syafah
6.    Mulut    الفَمّ   al-famu
7.    Mata    العين al-ainun
8.    Mata   العيون    al-uyuunu
9.    Kelopak mata  الجفن al jafnu
10. Bulu mata  هدب العين  Hudbul 'ain
11. Tahi mata  الرمص ar romshu
12. Rambut  الشَعر as-sya’ru
13. Pipi    الخدّ al khoddu
14. Hidung الأنف al-anfu
15. Lidah  اللسان al-lisan
16. Gigi    السنّ   as-sinnu
17. Dagu    الذقن adz-dzuqnu
18. Kumis    الشارب as-syaribu
19. Jenggot    اللحية al-lihyah
20. Alis    الحاجب   al-haajib
21. Kuping    الأذن   al-udzunun
22. Leher    الرقبة    ar-roqobatu
23. Tenggorokan   الحنجرة   al-hanjaroh
24. Bahu    الكتف al-katif
25. Dada    الظهر adzh-dhzohru
26. Pantat/bokong    المؤخرة al muakhorotu
27. Ketiak الإبط al-ibtun
28. Kulit  الجلد  al-jildu
29. Tahi lalat  الشامة asyaamah
30. Punggung الظهر adz-dzohru
31. Panggul/pangkal paha    الورك al waroku
32. Payudara     الثدي   atstsadyu
33. Pantat  المؤخرة al-muakhorotu
34. Perut   معدة  mueadd
35. Pusar    السرة as-surrotu
36. Pinggang   وسط  wasat
37. Pundak  كتف  kutuf
38. Tangan    اليَدّ  al-–addu
39. Siku    مِرْفَق  al-mirfaqu
40. Jari   الإصبع  al-ishba’u
41. Kuku الظفر  adz-dzufru
42. Kaki    القدم  al-qodamu
43. Paha  الفخذ al-fakhdu 
44. Betis (belakang tulang kering)  الساق   as-saaqu
45. Telapak tangan    الكف al kaffu
46. Lengan    الذراع  adz-dziroou (dari pergelangan sampai bahu)
47. Siku    مِرْفَق  al-mirfaqu
48. Jari   الإصبع  al-ishba’u
49. Kuku الظفر  adz-dzufru
50. Kaki    القدم  al-qodamu
51. Lutut    الركبة  ar-rukbah
52. Pergelangan kaki   الكاحل  al-kaahilu
53. Darah   الدمّ  ad-dammu
54. Ginjal   الكلى  al-kuli
55. Jantung القلب  al-qolbu
56. Lambung     المعدة al-maidah
57. Tulang  العظم  al-idzom
58. Usus  الأمعاء  al-amaa’
59. Hati  قلب   qalb
60. Otak   الدماغ ad-dzimaghu