Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, May 1, 2020

4293. PERBEDAAN TARGET DAN TAKDIR


PERBEDAAN TARGET DAN TAKDIR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Target adalah “sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai”.
2.    Kehendak adalah “kemauan” atau “keinginan dan harapan yang keras”.
3.    Para ulama menjelaskan bahwa setiap umat Islam diwajibkan menyusun rencana dan memiliki target menyangkut masa depan dalam hidupnya, serta berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya.
4.    Tetapi, pada saat yang sama, seorang manusia harus ingat bahwa sistem kerja alam semesta adalah saling berkaitan.
5.    Artinya seorang manusia tidak dapat hidup sendiri, karena yang direncanakan dan dikehendakinya belum tentu dikehendaki oleh pihak lain.
6.    Dan di atas semuanya, terdapat Tuhan Allah Yang Maha Kuasa yang memelihara alam semesta.
7.    Allah Maha Bijaksana yang mengatur kepentingan semua makhluk, sehingga diharapkan kita dapat mengaitkan semua target dalam hidup dengan kehendak Allah.
8.    Dalam kenyataannya, manusia sering kali berhitung di atas kertas tentang kesuksesan yang akan dicapai.
9.    Tetapi apabila tiba saatnya memetik keberhasilan kadang kala terjadi sesuatu yang di luar perhitungan, sehingga hilanglah segala impian.
10. Oleh karena itu, mari kita kaitkan target yang ingin kita capai dengan kehendak Allah yang Maha Kuasa.
11. Janganlah berkata,”Aku pasti akan mengerjakannya esok hari”.
12. Tetapi harus dengan menyebutkan, ”Insya Allah (apabila Allah menghendaki), saya akan mengerjakannya esok hari.”
13. Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 24.

إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا

      Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu,”Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut), Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah,”Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.”

14. Para ulama berpesan janganlan seseorang banyak melamun dengan berandai-andai yang tidak bermanfaat.
15. Jangan berkata,“Seandainya saya tinggal di sana dan tidak tinggal di sini, pasti saya akan berumur panjang”.
16. Jangan berkata,”Seandainya aku melewati jalan yang di sana dan tidak melewati jalan yang disini, pasti saya akan selamat”.
17. Jangan suka mengeluh dengan berkata,”Seandainya aku menjadi seorang dokter dan tidak menjadi seorang guru, saya akan kaya raya.”
18.  Tetapi yakinlah bahwa yang kita terima sekarang adalah yang terbaik sesuai dengan kondisi dan situasi kita saat ini.
19. Apabila kita terkena musibah janganlah suka mengeluh dan jangan berputus asa dari rahmat Allah, tetapi anggaplah musibah tersebut adalah yang paling ringan yang menimpa kita.
20. Musibah dan penderitaan yang lebih hebat dapat terjadi menimpa kita kapan pun, sehingga kita selalu bersyukur kepada Allah dalam segala keadaan.
21. Kesimpulannya, ketika merencanakan dan menargetkan mengerjakan sesuatu, marilah kita biasakan berkata,”Insya  Allah, saya akan mengerjakannya esok hari, semoga Allah mengizinkan dan meridai”.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online

4292. TAK MENGGANGGU ORANG LAIN


TAK MENGGANGGU ORANG LAIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Perang dan perusakan di bumi tidak pernah luput sesaat pun dari pemberitaan media massa melalui  televisi, koran, internet, dan media sosial lainnya, itulah kenyataan yang dialami oleh umat manusia.
2.    Sebagai orang yang membaca Kitab Suci Al-Quran, peristiwa peperangan tersebut mengingatkan kita atas informasinya tentang manusia, jauh sebelum makhluk ini diciptakan oleh Allah.
3.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 30.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

       Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

4.    Allah berfirman,"Saya akan menciptakan khalifah di dunia."
5.    Entah pikiran apa yang terbetik dalam benak malaikat, sehingga muncul nada semacam keberatan.
6.    Malaikat bertanya,”Apakah Engkau akan menciptakan di bumi, makhluk yang akan melakukan perusakan dan pertumpahan darah?"
7.    Allah berfirman,”Aku mengetahui apa yang kalian tidak tahu”.
8.    Sebuah jawaban yang dari celah-celahnya mengandung pembenaran dugaan malaikat, tetapi di baliknya terdapat pula suatu rahasia yang tidak terjangkau hakikatnya oleh para pemrotes tersebut.
9.    Will Durant dalam bukunya,”The Lesson of History” menulis,”Sejak 3.421 tahun yang silam, dalam perjalanan sejarah manusia, hanya 286 tahun yang berlalu tanpa perang antara sesama manusia."
10. Peradaban manusia silih berganti, jatuh dan bangun, tetapi gema pertanyaan malaikat dan jawaban Sang Pencipta masih segar dan tetap segar.
11. Itulah pelajaran sejarah yang diinformasikan oleh Al-Quran dan dikukuhkan setiap saat oleh media massa.
12. Kita dapat bertanya dan berusaha menemukan jawaban berkaitan dengan sesuatu yang dirahasiakan oleh Allah.
13. Tetapi terdapat sesuatu yang pasti, yaitu bahwa manusia memperoleh anugerah dari Allah yang tidak diperoleh oleh para malaikat dalam rangka penugasannya di bumi.
14. Langit dan bumi sejak diciptakan oleh Allah telah menjadi arena pertarungan antara yang hak dan yang batil, sehingga menimbulkan perusakan lingkungan dan pertumpahan darah.
15. Manusia dapat memanfaatkan anugerah yang tidak diperoleh oleh para malaikat  untuk memihak kepada kebenaran, sehingga dapat meredam peperangan.
16.  Anugerah dari Allah untuk manusia yang terbesar adalah agama.
17. Jika manusia tidak mengenal agama, maka menurut Napoleon orang-orang miskin akan membunuh orang-orang kaya.
18. Semua agama pasti mencintai kebaikan, kerukunan, dan perdamaian.
19. Islam artinya “kedamaian”.
20. Iman adalah “perasaan aman”.
21. Rasulullah bersabda,”Orang mukmin baik adalah orang yang mampu menjaga tangan dan lidahnya dengan tidak mengganggu orang lain”.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online
6.     

4292. TAK MENGGANGGU ORANG LAIN


TAK MENGGANGGU ORANG LAIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Perang dan perusakan di bumi tidak pernah luput sesaat pun dari pemberitaan media massa melalui  televisi, koran, internet, dan media sosial lainnya, itulah kenyataan yang dialami oleh umat manusia.
2.    Sebagai orang yang membaca Kitab Suci Al-Quran, peristiwa peperangan tersebut mengingatkan kita atas informasinya tentang manusia, jauh sebelum makhluk ini diciptakan oleh Allah.
3.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 30.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

       Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

4.    Allah berfirman,"Saya akan menciptakan khalifah di dunia."
5.    Entah pikiran apa yang terbetik dalam benak malaikat, sehingga muncul nada semacam keberatan.
6.    Malaikat bertanya,”Apakah Engkau akan menciptakan di bumi, makhluk yang akan melakukan perusakan dan pertumpahan darah?"
7.    Allah berfirman,”Aku mengetahui apa yang kalian tidak tahu”.
8.    Sebuah jawaban yang dari celah-celahnya mengandung pembenaran dugaan malaikat, tetapi di baliknya terdapat pula suatu rahasia yang tidak terjangkau hakikatnya oleh para pemrotes tersebut.
9.    Will Durant dalam bukunya,”The Lesson of History” menulis,”Sejak 3.421 tahun yang silam, dalam perjalanan sejarah manusia, hanya 286 tahun yang berlalu tanpa perang antara sesama manusia."
10. Peradaban manusia silih berganti, jatuh dan bangun, tetapi gema pertanyaan malaikat dan jawaban Sang Pencipta masih segar dan tetap segar.
11. Itulah pelajaran sejarah yang diinformasikan oleh Al-Quran dan dikukuhkan setiap saat oleh media massa.
12. Kita dapat bertanya dan berusaha menemukan jawaban berkaitan dengan sesuatu yang dirahasiakan oleh Allah.
13. Tetapi terdapat sesuatu yang pasti, yaitu bahwa manusia memperoleh anugerah dari Allah yang tidak diperoleh oleh para malaikat dalam rangka penugasannya di bumi.
14. Langit dan bumi sejak diciptakan oleh Allah telah menjadi arena pertarungan antara yang hak dan yang batil, sehingga menimbulkan perusakan lingkungan dan pertumpahan darah.
15. Manusia dapat memanfaatkan anugerah yang tidak diperoleh oleh para malaikat  untuk memihak kepada kebenaran, sehingga dapat meredam peperangan.
16.  Anugerah dari Allah untuk manusia yang terbesar adalah agama.
17. Jika manusia tidak mengenal agama, maka menurut Napoleon orang-orang miskin akan membunuh orang-orang kaya.
18. Semua agama pasti mencintai kebaikan, kerukunan, dan perdamaian.
19. Islam artinya “kedamaian”.
20. Iman adalah “perasaan aman”.
21. Rasulullah bersabda,”Orang mukmin baik adalah orang yang mampu menjaga tangan dan lidahnya dengan tidak mengganggu orang lain”.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online
6.     

4292. TAK MENGGANGGU ORANG LAIN


TAK MENGGANGGU ORANG LAIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Perang dan perusakan di bumi tidak pernah luput sesaat pun dari pemberitaan media massa melalui  televisi, koran, internet, dan media sosial lainnya, itulah kenyataan yang dialami oleh umat manusia.
2.    Sebagai orang yang membaca Kitab Suci Al-Quran, peristiwa peperangan tersebut mengingatkan kita atas informasinya tentang manusia, jauh sebelum makhluk ini diciptakan oleh Allah.
3.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 30.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

       Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

4.    Allah berfirman,"Saya akan menciptakan khalifah di dunia."
5.    Entah pikiran apa yang terbetik dalam benak malaikat, sehingga muncul nada semacam keberatan.
6.    Malaikat bertanya,”Apakah Engkau akan menciptakan di bumi, makhluk yang akan melakukan perusakan dan pertumpahan darah?"
7.    Allah berfirman,”Aku mengetahui apa yang kalian tidak tahu”.
8.    Sebuah jawaban yang dari celah-celahnya mengandung pembenaran dugaan malaikat, tetapi di baliknya terdapat pula suatu rahasia yang tidak terjangkau hakikatnya oleh para pemrotes tersebut.
9.    Will Durant dalam bukunya,”The Lesson of History” menulis,”Sejak 3.421 tahun yang silam, dalam perjalanan sejarah manusia, hanya 286 tahun yang berlalu tanpa perang antara sesama manusia."
10. Peradaban manusia silih berganti, jatuh dan bangun, tetapi gema pertanyaan malaikat dan jawaban Sang Pencipta masih segar dan tetap segar.
11. Itulah pelajaran sejarah yang diinformasikan oleh Al-Quran dan dikukuhkan setiap saat oleh media massa.
12. Kita dapat bertanya dan berusaha menemukan jawaban berkaitan dengan sesuatu yang dirahasiakan oleh Allah.
13. Tetapi terdapat sesuatu yang pasti, yaitu bahwa manusia memperoleh anugerah dari Allah yang tidak diperoleh oleh para malaikat dalam rangka penugasannya di bumi.
14. Langit dan bumi sejak diciptakan oleh Allah telah menjadi arena pertarungan antara yang hak dan yang batil, sehingga menimbulkan perusakan lingkungan dan pertumpahan darah.
15. Manusia dapat memanfaatkan anugerah yang tidak diperoleh oleh para malaikat  untuk memihak kepada kebenaran, sehingga dapat meredam peperangan.
16.  Anugerah dari Allah untuk manusia yang terbesar adalah agama.
17. Jika manusia tidak mengenal agama, maka menurut Napoleon orang-orang miskin akan membunuh orang-orang kaya.
18. Semua agama pasti mencintai kebaikan, kerukunan, dan perdamaian.
19. Islam artinya “kedamaian”.
20. Iman adalah “perasaan aman”.
21. Rasulullah bersabda,”Orang mukmin baik adalah orang yang mampu menjaga tangan dan lidahnya dengan tidak mengganggu orang lain”.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online
6.