Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, February 5, 2021

8563. MENGENAL ANGKA ARAB 1-50

 



ANGKA ARAB 1-50

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

 

Angka (menurut KBBI V) dapat diartikan “tanda bilangan atau lambang bilangan sebagai pengganti bilangan”, atau “nomor”.

 

 

 

Angka Arab adalah angka yang berasal dari ejaan Arab yang sekarang menjadi angka internasional.

 

 

 

Angka Arab disebut juga sebagai angka biasa.

 

 

 

Seperti: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 , 7, 8, 9, dan seterusnya.

 

 

 

Angka Arab atau angka Arab (barat) adalah sebutan untuk sepuluh buah digit angka.

 

 

 

Yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9; yang mememkai sistem bilangan Hindu Arab.

 

 

 

Dalam sistem ini dinyatakan bahwa bilangan "123" adalah satu kesatuan bilangan yang utuh.

 

 

 

Bukan angka sendiri-sendiri seperti pada sistem bilangan Romawi atau Cina.

 

 

 

Angka Arab dipakai luas di seluruh dunia bersamaan dengan sistem penulisan huruf Latin.

 

 

 

Angka Arab punya 2 varian  berbeda, yakni angka Arab Barat dan Timur.

 

 

 

 

Di dunia Barat (Eropa & Amerika), istilah Angka Arab selalu identik dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

 

 

 

Karena angka-angka ini diperkenalkan oleh bangsa Arab (Islam) kepada masyarakat Eropa.

 

 

 

 

Tetapi di Indonesia, angka Arab identik dengan angka-angka yang tercantum dalam kitab suci Al-Quran.

 

 

 

 

Yaitu angka Arab (timur), yakni: ٠, ١, ٢, ٣, ٤, ٥, ٦, ٧, ٨, ٩.

 

 

 

 

Karena bangsa Indonesia terlebih dahulu mengenal angka-angka ini dari bangsa Arab yang beragama Islam.

 

 

 

Angka Arab (timur) mulai 1 - 10.

 

1)    1    وَاحِدٌ   waahidun

2)    2    اِثْنَانِ   itsnaani

 

3)    3    ثَلَاثَةٌ   tsalaatsatun

4)    4    أَرْبَعَةٌ   arba’atun

 

5)    5    خَمْسَةٌ   khamsatun

6)    6    سِتَّةٌ   sittatun

 

7)    7    سَبْعَةٌ   sab’atun

8)    8    ثَمَانِيَةٌ   tsamaaniyatun

 

9)    9    تِسْعَةٌ   tis’atun

10) 10    عَشْرَةٌ  ‘asyratun

 

 

 

Angka Arab (timur) mulai 11 20.

 

 

11) 11   أَحَدَ عَشَرَ   ahada ‘asyara

12) 12   اِثْنَا عَشَرَ   itsnaa ‘asyara

 

 

13) 13  ثَلَاثَةَ عَشَرَ   tsalaatsata ‘asyara

14) 14   أَرْبَعَةَ عَشَرَ   ‘arba’ata ‘asyara

 

 

15) 15  خَمْسَةَ عَشَرَ   khamsata ‘asyara

16) 16   سِتَّةَ عَشَرَ   sittata ‘asyara

 

 

17) 17   سَبْعَةَ عَشَرَ   sab’ata ‘asyara

18) 18  ثَمَانِيَةَ عَشَرَ   tsamaaniyata ‘asyara

 

 

19) 19   تِسْعَةَ عَشَرَ   tis’ata ‘asyara

20) 20  عِشْرُوْنَ   ‘isyruuna.

 

 

 

Angka Arab (timur) mulai 21-30.

 

 

 

21) 21   وَاحِدٌ وَعِشْرُوْنَ   waahidun wa ‘iysruuna

22) 22  اِثْنَانِ وَعِشْرُوْنَ   itsnaani wa ‘iysruuna

 

 

23) 23  ثَلَاثَةٌ وَعِشْرُوْنَ   tsalaatsatun wa ‘iysruuna

24) 24  أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ   arba’atun wa ‘iysruuna

 

 

25) 25  خَمْسَةٌ وَعِشْرُوْنَ   khamsatun wa ‘iysruuna

26) 26   سِتَّةٌ وَعِشْرُوْنَ   sittatun wa ‘iysruuna

 

 

27) 27  سَبْعَةٌ وَعِشْرُوْنَ   sab’atun wa ‘iysruuna

28) 28   ثَمَانِيَةٌ وَعِشْرُوْنَ   tsamaaniyatun wa ‘iysruuna

 

 

29) 29  تِسْعَةٌ وَعِشْرُوْنَ   tis’atun wa ‘iysruuna

30) 30  ثَلَاثُوْنَ   tsalaatsuuna.

 

 

 

Angka Arab (timur) mulai 31-40.

 

 

31) 31   وَاحِدٌ وَثَلَاثُوْنَ   waahidun wa tsalaatsuuna

32) 32   اِثْنَانِ وَثَلَاثُوْنَ    itsnaani wa tsalaatsuuna

 

 

33) 33  ثَلَاثَةٌ وَثَلَاثُوْنَ  tsalaatsatun wa tsalaatsuuna

34) 34   أَرْبَعَةٌ وَثَلَاثُوْنَ  arba’atun wa tsalaatsuuna

 

 

35) 35   خَمْسَةٌ وَثَلَاثُوْنَ  khamsatun wa tsalaatsuuna

36) 36  سِتَّةٌ وَثَلَاثُوْنَ  sittatun wa tsalaatsuuna

 

 

37) 37   سَبْعَةٌ وَثَلَاثُوْنَ  sab’atun wa tsalaatsuuna

38) 38  ثَمَانِيَةٌ وَثَلَاثُوْنَ  tsamaaniyatun wa tsalaatsuuna

 

 

39) 39   تِسْعَةٌ وَثَلَاثُوْنَ  tis’atun wa tsalaatsuuna

40) 40  أَرْبَعُوْنَ  ‘arba’uuna.

 

 

 

Angka Arab (timur) mulai 41-50.

 

 

 

41) 41  وَاحِدٌ وَأَرْبَعُوْنَ  waahidun wa ‘arba’uuna

42) 42   اِثْنَانِ وَأَرْبَعُوْنَ  itsnaani wa ‘arba’uuna

 

 

43) 43   ثَلَاثَةٌ وَأَرْبَعُوْنَ  tsalaatsatun wa ‘arba’uuna

44) 44  أَرْبَعَةٌ وَأَرْبَعُوْنَ  arba’atun wa ‘arba’uuna

 

 

45) 45   خَمْسَةٌ وَأَرْبَعُوْنَ  khamsatun wa ‘arba’uuna

46) 46  سِتَّةٌ وَأَرْبَعُوْنَ  sittatun wa ‘arba’uuna

 

 

47) 47   سَبْعَةٌ وَأَرْبَعُوْنَ  sab’atun wa ‘arba’uuna

48) 48  ثَمَانِيَةٌ وَأَرْبَعُوْنَ  tsamaaniyatun wa ‘arba’uuna

 

 

49) 49   تِسْعَةٌ وَأَرْبَعُوْنَ  tis’atun wa ‘arba’uuna

50) 50  خَمْسُوْنَ  khamsuuna

 

 

 

(Sumber: badaronline)

8562. SIKAP MANUSIA SETELAH ADA YANG MENINGGAL

 


SIKAP MANUSIA SETELAH ADA YANG MENINGGAL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

SAAT MANUSIA MENINGGAL DUNIA

 

Saat manusia meninggal, secara umum ada 3 macam reaksi orang-orang  di sekitarya.

 

 

1.      Orang orang bereaksi seperti sedang lewat.

 

 

Misalnya dia berkata,

 

 

"Si Anu meninggal, ya?

 

 

Ngga disangka, padahal kemarin masih ada."

 

 

Sekadar begitu, dan dia langsung lupa karena kesibukannya.

 

2.      Sikap orang terdekat dan teman-temannya.

 

 

Mereka mendoakan dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarganya.

 

 

 

Bisa lewat telepon, sms, dan media social.

 

 

Sebagian sempat mengantar jenazahnya ke kuburan.

 

 

 

Setelah selesai, mereka kembali sibuk dengan pekerjaannya.

 

 

Pekerjaan orang yang meninggal pun dengan cepat ada yang menggantikannya.

 

 

3.      Sikap keluarga dekat.

 

Keluarga memang lebih merasakan sedih.

 

 

Tetapi kesedihan itu hanya beberapa minggu atau bulan, dan tahun depannya sudah biasa lagi.

 

 

 

Waktu terus berlalu sampai ke anak cucu.

 

 

HARTA PENINGGALAN

 

Harta warisan sudah dibagikan, dan pakaian almarhum sudah disedekahkan.

 

 

Jika suami atau istri meninggal usia muda, mungkin pasangan yang ditinggal sudah menikah lagi.

 

 

 

Orang-orang segera lupa dalam kesibukannya masing-masing.

 

 

 

Tetapi maanusia yang meninggal, justru baru mulai kehidupan yang sebenarnya di kubur nanti.

 

 

 

Kita mulai menghadapi perhitungan demi perhitungan.

 

 

 

 

 

 

Setiap kita cuma menumpang hidup dan diberi bagian akting saja.

 

 

 

 

 

Allah Maha Mengetahui apa pun yang kita perbuat.

 

 

 

Karena itu apa pun dunia yang diberikan Allah, kita harus sekuat tenaga merunduk dan patuh sebagai hamba-Nya.

 

 

 

Dengan hati yang lurus kepada Allah dan perbuatan di jalan-Nya, maka Allah juga akan memberi kita ketenangan, kemantapan dan keselamatan.

 

 

Inilah yang mahal.

 

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 35.

 

 

 

 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

 

 

 

 

 

 Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

 

 

(Sumber internet)

Thursday, February 4, 2021

8561. AL-QURAN MENGAJAR KEHARMONISAN

 


 

AL-QURAN MENGAJAR KEHARMONISAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

Islam berasal dari akar kata “silm”.

 

 

Kata “silm” artinya “damai”.

 

 

Islam berarti kepasrahan yang penuh kedamaian.

 

 

Jika kedamaian menjadi ini agama lslam, maka permusuhan menjadi gagasan yang tidak diterima oleh Allah.

 

 

 

Al-Quran mengajarkan kedamaian dan keharmonisan.

 

 

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 90.

 

 

 

 

۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

      

 

 

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

 

 

 

 

Keadilan, kebaikan, dan kebajikan menjadi bagian tidak terpisahkan dalam perilaku orang muslim.

 

 

 

Terorisme tidak ada kaitannya dengan ajaran Al-Quran.

 

 

 

Menurut Al-Quran membunuh 1 orang tidak bersalah sama dengan membunuh semua manusia.

 

 

 

 

Dan menjaga kehidupan 1 orang manusia sama dengan menjaga kehidupan semuanya.

 

 

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-5) ayat 32.

 

 

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفْسًۢا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

      

 

 

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israel, bahwa: barang siapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.

 

 

 

 

Al-Quran mendorong perdamaian dibanding membalas dendam.

 

 

 

Ganti rugi dibolehkan dalam sistem peradilan lslam.

 

 

 

Tetapi memberi maaf adalah lebih baik bagimu.

 

 

 

Al-Quran memerintahkan untuk tidak mulai permusuhan.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 190.

 

وَقَٰتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ


 

 

Dan perangi di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

 

 

 

 

Al-Quran memerintahkan umat lslam menghindari permusuhan dan menganjurkan memberi maaf.

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 109.

 

 

 

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَٱعْفُوا۟ وَٱصْفَحُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

 

 


      Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkan dan biarkan mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka.

1.    Dodge, Christian Huda. Memahami segalanya tentang lslam. The Everything Understanding lslam Book. Penerbit Karisma, Batam, 2004.

2.    Anwar, Duaa. Memahami segalanya tentang Al-Quran. The Everything Koran Book. Penerbit Karisma, Batam, 2007.

3.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

4.    Tafsirq.com online