Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, April 2, 2021

9157. MATAHARI YANG KITA LIHAT ADALAH MATAHARI 8 MENIT LALU

 



MATAHARI YANG TAMPAK SEKARANG ADALAH MATAHARI 8 MENIT LALU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Matahari Yang Kita Lihat Saat Ini Adalah Matahari 8 Menit Yang Lalu.

 

 

Bukan matahari sekarang.

 

 

Tapi matahari 8 menit yang lalu.

 

 

Karena matahari yang sekarang sudah bergeser ke arah barat.

 

 

 

Cahaya butuh waktu untuk saampai ke tempat tertentu. 

 

 

Kecepatan cahaya sekitar 186.000 mil per detik atau 671 juta mil per jam.

 

 

Jika diubah ke meter, maka kecepatan cahaya dalam 1 detik  menempuh 299.792.458 meter.

 

 

Dibulatkan, kecepatan cahaya 300.000 km per detik.

 

 

Artinya, dalam 1 detik menempuh jarak 300.000 km.

 

 

Keliling bumi sekitar 40.000 km.

 

 

Cahaya dalam 1 detik bisa mengelilingi bumi = 300.000 km dibagi 40.000 km.

 

 

Hasilnya 7,5 kali.

 

 

Artinya dalam 1 detik, cahaya bisa keliling bumi 7,5 kali putaran.

 

 

 

 

Jarak bumi ke matahari 149.669.000 km (93.000.000 mil).

 

 

Jarak bumi ke matahari dibulatkan 150.000.000 km (150 juta km).

 

 

Maka cahaya dari matahari butuh waktu untuk mencapai bumi

 

 

Rumusnya   S = V x T

 

 

S = jarak (km)

V = kecepatan (km per detik).

T = waktu (detik).

 

 

Jarak matahari ke bumi 150.000.000 km.

 

 

Kecepatan cahaya 300.000 km .

 

 

Waktu yang diperlukan

 

 

T = S : V

 

 

Waktunya = 150.000.000 dibagi 300.000

 

 

Hasilnya 500 detik  atau 8,3 menit.

 

 

 

Mata manusia hanya melihat cahaya matahari.

 

 

Artinya, cahaya matahari yang kita lihat saat ini.

 

 

 

Adalah cahaya matahari 8 menit yang lalu!

 

 

 

Begitu juga dengan benda lain di alam semesta ini. 

 

 

Pernahkan kita bayangkan.

 

 

Bahwa matahari yang kita lihat sekarang ini adalah matahari 8 menit yang lalu.

 

 

 

Bukan matahari yang  sekarang.

 

 

Karena jarak dari matahari ke bumi sejauh 150 juta km ditempuh cahaya dalam waktu 8 menit.

 

 

PADA MALAM HARI YANG CERAH

 

 

Kita melihat bintang yang berjarak 8 tahun cahaya.

 

 

Maka bintang yang kita lihat bukan bintang yang sekarang.

 

 

 

Tetapi bintang 8 tahun lalu.

 

 

Karena cahaya yang kita lihat telah menempuh perjalanan sejauh 8 tahun cahaya.

 

 

Jadi, kalau pada malam hari kita mengamati langit.

 

 

Sebenarnya kita bukan melihat langit yang sekarang saja.

 

 

Tetapi pada saat bersamaan.

 

 

Juga melihat langit sekarang.

 

 

Melihat langit 100 tahun lalu.

 

 

Melihat langit 10.000.000 tahun lalu.

 

melihat langit  100 juta tahun lalu.

 

 

Melihat langit 10 miliar tahun lalu.

 

 

 

Sehingga kita merasa aneh dengan diri kita sendiri.

 

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) aya 190-191.

 

 

 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

 

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

 

 

 

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

 

 

 

(Sumber internet)

 

9156. LANGIT DAN BUMI AWALNYA MENYATU MENURUT AL-QURAN

 


LANGIT DAN BUMI DULUNYA MENYATU MENURUT AL-QURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

Menurut ahli astrofisika, asal mula alam semesta dikenal dengan Teori Big Bang.

 

 

Yakni pada mulanya alam semesta berbentuk satu massa yang besar (nebula primer) kemudian terjadi big bang (ledakan pemisah sekunder).

 

 

Yang mengakibatkan pembentukan galaksi yang terbagi dalam planet, matahari, bulan dan lain sebagainya.

 

 

Teori big bang memberi penjelasan paling komprehensif dan akurat tentang penciptaan alam semesta.

 

 

Big bang juga didukung metode ilmiah beserta observasi yang dilakukan astronom dan astrofisika selama beberapa dekade.

 

 

 

Yang menakjubkan, ternyata teori big bang telah dijelaskan dalam Al Quran.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke) ayat 30.

 

 

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

 

 

 

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. maka mengapa mereka tidak juga beriman?” 

 

 

Pada tahun 1925, Edwin Hubble mempersembahkan bukti pengamatannya bahwa semua galaksi bergerak saling menjauhi satu sama lain.

 

 

 

Temuan astronom Amerika Serikat bahwa alam semesta mengembang sekaligus menegaskan kebenaran teori big bang.

 

 

Teori big bang menyebutkan bahwa dulunya alam semesta merupakan massa besar dan kemudian terpisah oleh sebuah ledakan besar.

 

 

Konsekuensi dari teori ini, semestinya galaksi bergerak saling menjauhi.

 

 

 

Itulah yang kemudian ditemukan oleh Edwin Hubble.

 

 

Al Quran berbicara tentang hal ini.

 

Al-Quran surah Adz-Dzariyat (surah ke-51) ayat 47.

 

 

 

 

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

 

 

 

Dan langit itu Kami bangun dengan tangan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. 

 

 

Kata “musi’un” dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan “memperluas”.

 

 

Dan ini mengacu pada penciptaan dan perluasan alam semesta.

 

 

Stephen Hawking dalam bukunya “A Brief History of Time” menyebut penemuan fakta ilmiah alam semesta senantiasa berkembang adalah sebuah revolusi intelektual abad ke-20.

 

 

Al Quran menyebutkan fakta ilmiah ini jauh sebelum manusia belajar membuat sebuah teleskop.

 

 

Beberapa orang mengatakan penemuan fakta astronomi dalam Al-Quran bukan sesuatu yang mengherankan karena orang Arab dikenal maju dalam bidang astronomi.

 

 

Orang Arab unggul dalam astronomi memang benar.

 

 

Tapi Al Quran mengungkapkan fakta ilmiah ini berabad-abad sebelum orang Arab unggul dalam astronomi.

 

 

 

Teori big bang dan teori alam semesta berkembang adalah fakta ilmiah yang baru ditemukan pada abad ke-20.

 

 

Al-Quran telah mengungkapkannya berabad-abad sebelumnya.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Naik, Zakir. Miracles of Al-Quran and Sunnah. Penerbut Aqwam, Jakarta. 2016.

 

 

TEORI BIG BANG MENURUT AL-QURAN

Comments