Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, November 6, 2021

11541. JANGAN BERKATA VANESSA SELAMAT JIKA SOPIRNYA TUA

 



JANGAN BERKATA VANESSA SELAMAT JIKA SOPIRNYA TUA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

Target adalah “sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai”.

 

Kehendak adalah “kemauan” atau “keinginan dan harapan yang keras”.

 

Tiap umat Islam wajib menyusun rencana.

Dan punya target masa depan hidupnya.

 

Serta berusaha sekuat tenaga.

Untuk mencapainya.

 

Tetapi, pada saat sama.

 

Manusia harus ingat.

 

Bahwa sistem kerja alam semesta saling terkait.

 

Artinya seorang manusia tidak dapat hidup sendiri.

 

Karena yang direncanakan.

Dan dikehendakinya.

Belum tentu dikehendaki pihak lain.

 

Dan di atas semuanya.

 

Ada Tuhan Allah Yang Maha Kuasa.

Yang memelihara alam semesta.

 

 

Allah Maha Bijaksana.

Mengatur kepentingan semua makhluk.

 

Diharapkan kita dapat mengaitkan.

Semua target hidup.

Dengan kehendak Allah.

 

Dalam kenyataannya.

Manusia sering berhitung di atas kertas.

 

Tentang sukses yang akan dicapai.

 

Tetapi tiba saatnya.

 Terkadang terjadi sesuatu di luar perhitungan.

 

Sehingga hilang segala impian.

 

Mari kita kaitkan target kita.

Dengan kehendak Allah Yang Maha Kuasa.

 

Janganlah berkata,

”Aku pasti akan mengerjakannya esok hari”.

 

 

Tapi harus dengan menyebutkan,

 

 ”Insya Allah.

Jika Allah menghendaki.

Saya akan mengerjakannya esok hari.”

 

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 24.

 

إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا

 

      Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu,”Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok pagi, kecuali (dengan menyebut), Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakan:”Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.”

Jangan banyak melamun.

Dengan berandai-andai.

Yang tidak bermanfaat.

 

Jangan berkata,

“Seandainya saya tinggal di sana.

Dan tidak tinggal di sini.

Pasti saya akan berumur panjang”.

 

Jangan berkata,

”Seandainya aku melewati jalan yang di sana.

Dan tidak melewati jalan ini.

Pasti saya akan selamat”.

 

Jangan suka mengeluh.

Dengan berkata,

”Seandainya aku menjadi seorang dokter.

Dan tidak menjadi seorang guru.

Saya akan kaya raya.”

 

 Tapi yakinlah.

Bahwa yang kita terima sekarang.

Adalah yang terbaik.

Sesuai dengan kondisi dan situasi kita.

 

Jika kita terkena musibah.

Janganlah suka mengeluh.

Dan jangan berputus asa dari rahmat Allah.

 

Tapi anggaplah musibah itu.

Adalah paling ringan yang menimpa kita.

Musibah lebih hebat dapat terjadi.

Menimpa kita kapan pun.

Sehingga kita selalu bersyukur kepada Allah.

 

Dalam segala keadaan.

 

Kesimpulannya.

Saat merencanakan.

Dan menargetkan mengerjakan sesuatu.

Marilah kita biasakan berkata,

 

”Insya  Allah.

Saya akan mengerjakannya esok.

 

Semoga Allah mengizinkan.

Dan meridai”.

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online

 

11540. PERINTAH DIAM SAAT AL-QURAN DIBACA

 





PERINTAH DIAM SAAT  AL-QURAN DIBACA

Oleh:Drs. H.M.  Yusron Hadi, M.M.

 

 

Perintah membaca Al-Quran.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 121.

 

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

 

      Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa ingkar kepadanya, maka mereka orang yang rugi.

 

Perintah membaca ta’awuz.

Saat akan membaca Al-Quran.

 

 Ta’awuz adalah mohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan.

 

Ucapannya:

 “audzu billahi minassy syaitanir rajimi”.

 

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

 

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

 

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 98.

 

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

       

      Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu minta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

 

Perintah untuk diam.

Saat Al-Quran dibaca.

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 203.

 

 

وَإِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِآيَةٍ قَالُوا لَوْلَا اجْتَبَيْتَهَا ۚ قُلْ إِنَّمَا أَتَّبِعُ مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ مِنْ رَبِّي ۚ هَٰذَا بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

       Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Quran kepada mereka, mereka berkata, “Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?” Katakan: “Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al-Quran ini adalah bukti nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriman.”

 

 

Al-Quran surah Al-Ahqaf (surah ke-46) ayat 29.

 

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا ۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ

       Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.

2.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

3.      Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

4.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

5.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

6.      Tafsirq.com online.