Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, February 4, 2022

12432. ORANG TAK MAU DIKRITIK JANGAN JADI PEJABAT PUBLIK

 

 



ORANG TAK MAU DIKRITIK JANGAN JADI PEJABAT PUBLIK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

PEJABAT PUBLIK HARUS SIAP DIKRITIK

 

Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan mengatakan.

 

Bahwa pejabat publik harus siap menerima kritikan.

 

Pejabat public.

Harus bisa menjadi kotak pos kritik.

Dalam semua urusan.

 

"Menurut saya.

Jika menjadi berada di wilayah public.

 

Maka harus siap menjadi kotak pos.

Untuk menerima kritik.

 

Dalam  semua urusan," ujar Anies Baswedan.

 

Anies Baswedan menuturkan.

 

Bahwa gubernur harus bisa mendengarkan keluhan di mana pun.

 

Pejabat publik yang tidak mau menerima keluhan dan kritikan.

 

Sebaiknya di rumah saja.

Mengurus burung.

 

 

"Datang dalam pertemuan apa pun.

 

Harus siap mendengar keluhan.

 

Karena ini paketnya berada di wilayah publik.

 

Kalau tidak mau menerima keluhan.

 

Jika tidak mau terima kritik.

 

Maka di rumah saja.

mengurus burung dan rumah tangga," ujar Anies Baswedan.

 

 

BEDA PENDAPAT BUKAN MUSUH

 

Anies Baswedan berpendapat.

Bahwa jangan pernah menganggap.

 

Pihak berbeda pendapat sebagai musuh.

 

Seperti main badminton.

Maka perlu lawan tanding.

 

Karena tak asyik.

Jika main badminton sendirian.

 

Orang yang berbeda pendapat adalah teman berpikir.

 

Dalam pilkada pesaing adalah teman dalam demokrasi," ujar Anies Baswedan.

 

(Sumber Anies Baswedan) 

 

12431. SISWA MIRIP TANAMAN BUTUH BIBIT UNGGUL TANAH SUBUR IKLIM BAIK

 






SISWA MIRIP TANAMAN  BUTUH BIBIT UNGGUL TANAH SUBUR IKLIM BAIK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan.

 

Bahwa dia 100 persen produk pendidikan Indonesia.

 

Karena SD, SMP, SMA, dan  perguruan tinggi.

 

Selalu mengenyam pendidikan di sekolah negeri.

 

Yang ada di Indonesia.

 

Yaitu merasakan kebijakan pendidikan.

 

Yang dibuat para pemimpin bangsa dulu.

 

“Saya produk pendidikan Indonesia 100 persen,” kata Anies Baswedan.

 

Karena saya sekolah di negeri, yaitu:

 

1.      SD Negeri.

2.      SMP Negeri.

 

3.      SMA Negeri.

4.      Universitas Negeri.

 

 

Maka 100 persen.

 

Saya produk kurikulum pemerintah Indonesia.

 

Dan saya bersyukur mendapat pendidikan di lndonesia.

 

 

Apa pun dikerjakan sekarang.

 

Ada jejak para pendidik kita.

 

Ada jejak dari kurikulum.

 

Yang diterapkan di zamannya.

 

Dan hari ini saya merasakan manfaatnya,” lanjut Anies Baswedan.

 

 

 

Gubernur DKI Anies Baswedan  mengatakan.

 

Bahwa apa pun yang ia kerjakan hingga hari ini.

 

Ada jejak dari para pendidik Indonesia di masa lalu.

 

Ada jejak dari kurikulum.

 

Yang diterapkan pemerintah di masanya.

 

Yang hari ini dia dapat merasakan manfaatnya.

 

 

“Kita berharap di masa depan.

 

Generasi selanjutnya merasakan kebijakan pemerintah.

 

Yang dilakukan dengan tepat,” ujar Anies Baswedan.

 

 

Anies Baswedan berharap.

 

Bahwa kebijakan pemerintah pada saat ini.

 

Benar-benar dapat diambil dengan baik.

 

Karena zaman ini sangat krusial.

 

Dunia saat ini masuk transisi abad ke-21.

 

Dengan kemajuan teknologi amat pesat.

 

Sehingga pendidik dan pembuat kebijakan.

 

Harus mengantisipasi perubahan zaman.

 

Jurang pemisah yang terjadi.

Antara pendidik dan peserta didik.

 

Dalam kemampuan penguasaan teknologi.

Harus segera diatasi.

 

 

“Kita harus serius melakukan penyesuaian,” kata Anies Baswedan.

 

 

Anies Baswedan mengatakan.

 

Bahwa anak seperti bibit.

 

Yang bisa tumbuh subur.

Dan tumbuh dengan baik.

 

Dengan syarat.

 

1.      Ada media atau tanah subur dan sehat.

 

2.      Bibit yang baik.

 

3.      Dengan iklim sehat.

 

 

Sehingga akan menumbuhkan tanaman.

 

Atau pohon dengan buah.

Atau segala sesuatunya.

 

Dapat dipetik dan diambil manfaatnya.

 

Oleh manusia di kemudian hari.

 

 

“Tanahnya subur dan bibitnya unggul.

 

Tapi jika iklimnya tidak sehat.

 

Misalnya panas tidak pernah berhenti.

 

Tidak pernah ada curah hujan maupun mendung.

 

Maka bibit bisa rusak.

 

Sebaliknya.

 

Bibit butuh iklim panas.

 

Tapi jika hujan terus menerus.

 

Maka bibit tidak bisa tumbuh dan berkembang,” kata Anies Baswedan.

 

 

Jadi minimal 3 tadi.

 

Yaitu:

1.      Bibitnya baik.

2.      Tanahnya subur.

3.      Iklimnya sehat dan sesuai.

 

Ada 3 faktor menentukan pendidikan yang baik.

 

1.      Pendidikan anak mulai dari rumah.

 

Dengan pendidikan awal yang baik.

 

Berasal dari dalam kandungan.

Dan lingkungan keluarga.

 

2.      Pendidikan di  sekolah.

 

Sebagai tempat pertumbuhan dan rumah.

 

3.      Kebijakan pemerintah.

 

 

Analaog seperti bibit.

 

Jika kebijakan pendidikan  dari pemerintahnya baik.

 

Maka anak akan mendapat akses pendidikan baik dan bermanfaat.

 

Bagi masyarakat di masa depan.

 

“Saya berharap kesadaran bagi kita semua.

 

Bahwa proses pendidikan  butuh waktu panjang.

 

 

Saya selalu yakin.

Insya Allah pendidikan kita.

 

Akan menghadirkan kemajuan bagi kita semua,” kata Anies Baswedan.

 

 

(Sumber Tribun)