Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, March 31, 2022

13028. MANUSIA TERDIRI ATAS JASAD JIWA DAN ROH

 

 







 

MANUSIA TERDIRI ATAS JASAD JIWA DAN ROH   

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Al-Quran surah As-Sajdah (surah ke-32) ayat 9.

 

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

 

Kemudian Dia (Allah) menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya (diri manusia) sebagian roh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tapi) sedikit sekali kamu bersyukur

 

Tubuh manusia terdiri 3 lapisan eksistensi, yaitu:

1.      Jasad.

Yaitu tubuh kasar.

Jasad benda mati.

 

2.      Jiwa.

Yaitu tubuh halus.

Jiwa benda mati.

 

3.      Roh.

 

Tubuh manusia analog dengan computer, yaitu:

 

1.      Jasad manusia.

Ibarat hard ware.

 

Yaitu perangkat keras.

Atau bagian kasar.

 

2.      Jiwa manusia.

Ibarat soft ware.

 

Yaitu perangkat lunak.

Atau bagian halus.

 

3.      Aliran listrik.

Ibarat roh.

 

Yang memberi kehidupan pada jiwa dan jasad.

 

 

Manusia saat mati.

 

Yang rusak adalah jasadnya.

Yaitu bagian kasarnya rusak.

 

Tapi jiwa dan roh masih ada.

 

Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 7.

 

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا هَلْ نَدُلُّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ يُنَبِّئُكُمْ إِذَا مُزِّقْتُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ إِنَّكُمْ لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ

 

Dan orang-orang kafir berkata (kepada temannya). "Maukah kamu kami tunjukkan kepadamu seorang pria yang memberitakan kepadamu bahwa jika badanmu hancur sehancur-hancurnya, sesungguhnya kamu benar-benar (akan dibangkitkan kembali) dalam ciptaan yang baru?

 

Al-Quran surah Al-lsra (surah ke-17) ayat 49.

 

وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا

 

Dan mereka berkata: "Apakah jika kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?"

 

 

Ayat di atas bisa dianami.

 

Bahwa manusia yang mati.

Tubuhnya akan hancur.

 

Jika tubuh kasarnya rusak.

Maka manusia akan mati.

 

Al-Quran menyatakan

Bahwa manusia yang mati.

Tubuh kasarnya hancur.

 

Jiwa dan rohnya.

Masih ada dan hidup.

Di alam lain.

 

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 169.

 

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

 

Janganlah kamu mengira bahwa orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 154.

 

وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِنْ لَا تَشْعُرُونَ

 

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka) mati; bahkan (sebenarnya) mereka  hidup, tapi kamu tidak menyadarinya.

 

Saat manusia mati.

 

Jasadnya rusak.

 

Jiwanya (nyawanya) dikeluarkan dari  jasadnya.

Roh masih menghidupi jiwa.

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 50.

 

وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا ۙ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

 

Andaikan kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakan olehmu siksa neraka yang membakar", (tentu kamu akan merasa ngeri).

 

Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-8) ayat 93.

 

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ

 

Dan siapa yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat waktu orang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkan nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa  sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya

 

Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 42.

 

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

 

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian ada tanda kekuasaan Allah bagi kaum berpikir.

 

Al-Quran surah Al-Fajr (surah ke-89) ayat 27-30.

 

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ

 

Hai jiwa yang tenang.

 

ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً

 

Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati puas lagi diridai-Nya.

 

فَادْخُلِي فِي عِبَادِي

 

Maka masuklah dalam jamaah hamba-hamba-Ku.

 

وَادْخُلِي جَنَّتِي


Masuklah dalam surga-Ku.

 

Malaikat mencabut nyawa atau jiwa manusia.

Tapi roh manusia mutlak urusan Allah.

 

Al-Quran surah Al-lsra (surah ke-17) ayat 85.

 

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

 

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakan: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan kamu tak diberi pengetahuan melainkan sedikit".

 

(Sumber Agus Mustofa)

13026. JADWAL SALAT TAK RIBUT SOAL HISAB DAN RUKYAT

 



 

 

JADWAL SALAT TAK RIBUT SOAL HISAB DAN  RUKYAT

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Jadwal salat wajib 5 waktu.

Dengan melihat perjalanan matahari.

 

Zaman Rasulullah.

Dengan rukyat.

 

Zaman sekarang.

Dengan ilmu hisab (kalender).

 

Hampir tak ada orang yang merukyat matahari.

 

Karena 1 hari perlu merukyat 5 kali.

 

 

Jadwal pergantian bulan Hijriah.

Dengan melihat perjalanan bulan.

 

Zaman Rasulullah.

Dengan rukyat.

 

Zaman sekarang.

 

1.      Dengan rukyat.

2.      Dengan ilmu hisab (kalender).

 

3.      Gabungan rukyat dan ilmu hisab.

 

Dalam 1 tahun hanya perlu merukyat 1 kali.

 

Allah berfirman,

 

“Salat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya.”

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 103.

 

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

 

Maka jika kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian jika kamu telah merasa aman, maka dirikan salat  (seperti biasa). Sesungguhnya salat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman.

 

BATAS WAKTU SALAT FARDU

 

1.      Salat Zuhur.

Mulai matahari bergeser dari tengah langit.

 

Sampai bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda aslinya.

 

2.      Salat Asar.

Mulai bayangan suatu benda lebih panjangnya daripada benda aslinya.

 

Sampai terbenam matahari.

 

 

3.      Salat Magrib

Mulai terbenam matahari.

 

Sampai terbenam teja (syafaq) merah.

 

4.      Salat Isya.

Mulai terbenam teja merah.

Sampai terbit fajar.

 

Hadis riwayat Muslim.

 

“Waktu Zuhur adalah saat matahari tergelincir ke barat, selama belum datag waktu asar.”


“Asar waktunya sebelum matahari terbenam.”

 

“Magrib waktunya sebelum hilang syafaq.”

 

 

Daftar Pustaka

1.      Sulaiman Rasjid. Fikih Lengkap.

Penerbit Sinar Baru Algensindo,

Bandung 2017.