Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tuesday, November 1, 2022

15413. KISAH GURU PNS PAGI NEGERI SIANG SWASTA MALAM KULIAH

 

 


 

KISAH GURU PNS PAGI NEGERI SIANG SWASTA MALAM KULIAH

Oleh : Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

Nama : YUSRON HADI

Pada 1 Maret 1978

 

Calon guru PNS SMP Negeri 1 Sidoarjo.

Mengajar Keterampilan Elektronika.

 

Golongan II/a.

Gaji pokok: Rp16.900,-.

 

Pada 1 Desember 1981.

Mutasi ke SMP Negeri Juanda.

 

Mulai punya sepeda motor.

Honda Super Cup.

 

Warna hitam.

Tahun 1981.

Membayar angsuran.

 

Kurikulum berubah.

Pelajaran elektronika.

 

Mulai hilang.

Saya pilih matematika.

 

Pagi hari

Mengajar SMP Negeri Juanda.

 

Siang hari.

Mengajar sekolah swasta :

 

1)        SMP PGRI 7 Sedati.

 

2)        SMP YPM Sepanjang.

Taman.

 

3)        SMP Sikatan Batalyon 507

Kodam V Brawijaya.

Surabaya.

 

4)        SMP PGRI 47 Surabaya.

Dekat stasiun TVRI Surabaya.

 

Malam hari.

Daftar kuliah IKIP PGRI Surabaya.

 

Jurusan Matematika.

Angkatan tahun 1981.

 

Tapi ditolak.

Sebab tak punya ijazah SMA IPA.

 

Ijazah saya STM N 3 Surabaya

Di Sidoarjo.

Jurusan Teknik Mesin.

 

Tetap pilih jurusan matematika.

Tak punya pilihan lain.

 

Dengan syarat.

Harus ikut UPERS SMA IPA.

 

Tahun 1985.

Saya ikut UPERS SMA IPA.

Di Kantor Dinas Pendidikan.

 

Jalan Aditiyawarman.

 Surabaya.

 Alhamdulillah lulus dengan baik.

 

Selama kuliah.

Di IKIP PGRI Surabaya.

Setelah mengajar sekolah swasta.

 

Saya mampir transit.

Di tempat kos Pak Suharto.

 

Di Ketintang dan Jetis Surabaya.

Untuk istirahat.

Sebelum kuliah malam hari.

 

Terima kasih Pak Harto.

Atas tumpangan terminalnya.

 

Pak Harto yang bayar kos.

Tapi saya ikut menikmati.

 

Pak Akhmat Suharto:

1)        Guru  SMP PGRI 47 Surabaya.

Mengganti saya.

 

2)        Kepala SMPN 22 Surabaya.

 

3)        Kepala SMPN 1 Surabaya.

4)        Ketua MKKS SMP Negeri Surabaya.

 

Pak Suharto pensiun Desember 2021.

 

Tahun 1985.

Alhamdulilah.

 

Saya lulus Sarjana Muda (BA).

Jurusan Matematika.

 

Tahun 1986.

Lulus S-1 Matematika.

 

Beberapa tahun kemudian.

Ibu saya cerita.

 

Bahwa orang tua.

Tak bisa tidur.

 

Sebelum semua anaknya.

Lengkap di rumah.

 

Saya kuliah malam hari.

Berangkat pagi hari.

 

Tiba di rumah.

Sekitar pukul 22.00 malam.

 

Ibu saya berkata,

”Setelah mendengar.

 

Suara sepeda motor saya,

Baru bisa tidur nyenyak.”

 

Alhamdulillah.

Terima kasih ayah dan ibu.

Dan semua saudara saya.

 

Atas semua dukungan dan doanya.

Sehingga saya tetap sehat dan selamat.

 

Semoga Allah.

Menerima semua amal ibadahnya.

 

Dan ampuni semua salahnya.

Amin.

 

Saya punya ijazah S-1 Matematika.

Mulai mengajar Matematika.

 

1)        SMEA Taman Sidoarjo.

2)        SMA YPM Panjunan Sukodono.

 

3)        Sekolah Pelayaran Menengah Yahari Bangsi Sukodono.

 

4)        Mts Yahari Bangsi Sukodono.

 

Sejak 1 Agustus 1986.

Mutasi ke SMPN 1 Sukodono.

Mendekati rumah.

 

Golongan II/b.

Gaji pokok: Rp78.800,-.

 

Sejak 5 Maret 2002.

Kepala SMPN 3 Porong.

 

Gol IV a.

Tunjangan Rp337.500,-

 

Sejak 17 Februari 2004.

Kepal SMPN 1 Jabon.

 

Gol IV b.

Tunjangan Rp425.100,-

 

Kisah unik sepeda motor

Honda Super Cup.

Tahun 1981 warna hitam.

 

Pak lmron guru SMPN 1 Jabon.

 

Berkata,

“Pak Yusron.

Dulu saya belum kenal sampean.

 

Tapi saya tahu.

Ada guru rambutnya agak gondrong.

 

Naik Honda Super Cup hitam.

Semua masih standar.

Spion lengkap.

 

Tapi pelegnya.

Depan dan belakang.

 

Dicat putih semua.

Pakai kuas biasa.

Ternyata itu sampean.”

 

Saya jawab,

“Ya, itu saya.

Pelegnya saya cat putih semua.

 

Depan dan belakang.

Untuk membedakan.

Dengan sepeda motor lain.

 

Saat kuliah di IKIP PGRI Surabaya.

Pulangnya malam.

 

Saya keliru ambil sepeda motor.

Milik mahasiswa lain.

Yang modelnya sama.

 

Karena rumah kontaknya rusak.

Saya naik sepeda motor.

 

Dari tempat parkir.

Setelah agak jauh.

 Terasa berbeda.

 

Ternyata sepeda motornya keliru.

Saya balik ke tempat parkir.

 

Kemudian peleg sepeda motor

Saya cat putih.

 

Untuk membedakan.

Dengan sepeda motor lain.”

 

Bukan meniru Valentino Rossi.

Mungkin Rossi belum lahir.

Saat itu.

 

Sejak 3 Maret 2007.

Kepala SMPN 2 Buduran.

 

Pak Sohib Kepala SMPN 1 Jabon.

Pengganti saya cerita,

 

”Pak Yusron

Pak Bupati datang ke SMPN 1 Jabon.

 

Bupati heran.

Ada kelas bangunan baru

Pilarnya dicat warna merah menyala.

 

Saat itu.

Tahun 2005.

 

Tak ada bangunan.

Warna mencolok.

 

Bangunan kelas baru.

Saya minta pilarnya .

Diberi warna merah mencolok.

 

Sekitar tahun 2015.

Warna cat bangunan seenaknya.

 

Tak perlu harus serasi.

Malah milih warna kontras.

 

Misalnya.

Warna merah, kuning, hijau menyala.

 

Sejak 15 januari 2014.

Kepala  SMP N 1 Balongbendo.

 

Sejak 1 Oktober 2017.

Pensiun .

Alhamdulillah.

 

 

 

 

 

 

Monday, October 31, 2022

15412. KISAH 3 MAHASISWI KEMBAR LULUS UNMUH SURABAYA

 

 


 

KISAH 3 MAHASISWI KEMBAR LULUS UNMUH SURABAYA

Oleh : Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 



Kisah inspiratif.

Di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).

 

Acara wisuda ke-48.

Pada Oktober 2022.

 

Ad 3 mahasiswi kembar identik.

Beda jurusan.

Lulus tepat waktu.

 

Ketiga mahasiswa kembar itu.

Yaitu:

 

1)        Diva Talitha Raissa Djatmiko.

(S1 Dokter).

 

2)        Deva Almira Vania Djatmiko.

(S1 Psikologi).

 

 

3)         Devi Shalsabila Atika Djatmiko.

(S1 Hukum).

 

Putri pasangan.

 Roedi Djatmiko dan Ida Syafiansah.

 

Ketiga mahasiswi asal Surabaya.

Memilih kuliah.

Di Universitas Muahamdiyah  Surabaya.

Berkat dorongan ortunya.

 

Ayah mereka.

Anggota TNI Angkatan Darat.

Dan Dokter Spesialis Anak.

 

 “Kami membuka website UM Surabaya.

Ternyata banyak pilihan jurusan.

 

Kami bertiga sepakat.

Ambil jurusan berbeda.

 

Karena cita-cita kami.

Juga berbeda,”beber Deva.

 Sabtu (29/10/22)

 

Mereka sekolah sama.

Sejak TK hingga perguruan tinggi.

 

Juga punya hobi sama.

Yaitu menari (K-Pop) dan memasak.

 

“Jika ada waktu senggang.

Kami sering masak bareng,”ujar Devi.

 

Tak hanya kompak urusan hobi.

Mereka sering terlibat.

Jika ada tugas kuliah.

 

Misalnya 2 saudaranya.

Sering dijadikan pasien.

 

Oleh Diva Talitha Raissa Djatmiko.

Untuk praktik kedokteran.

 

Menurut pemaparannya.

Sering terjadi pengalaman lucu.

 

Sejak dari sekolah.

Hingga perguruan tinggi.

 

Teman-temannya.

Sering salah memanggil.

Karena tak bisa membedakan.

 

Orang tuanya berharap.

Bekal ilmu dari UM Surabaya.

Bisa bermanfaat bagi banyak orang.

 

Jadi orang amanah.

Dan sukses berkarier.

Sesuai bidangnya.

 

(Sumber UM Surabaya)