Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Monday, February 6, 2023

16574. ADA 3 CARA ATASI MAKSIAT DALAM ISLAM

 


ADA 3 CARA CEGAH MAKSIAT DALAM ISLAM

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Maksiat.

Yaitu semua perbuatan.

Yang melanggar perintah Allah.

 

Mungkar.

Yaitu semua perbuatan.

Yag melawan perintah Allah.

 

Ada 3 cara cegah maksiat.

Dalam lslam.

 

Yaitu dengan:

1)        Tangan (kekuasaan).

2)        Ucapan lisan.

3)        Dalam hati.

 

Dalam hadis Arbain ke-34.

Ada 3 cara atasi mungkar.

 

Secara proporsional.

 

Hadis Riwayat Muslim.

Rasulullah bersabda,

 

“Barang siapa melihat kemungkaran.

Maka ubah dengan tangan.

 

Jika tidak bisa.

Maka ubah dengan lisan.

 

Jika tidak bisa.

Maka ingkari dengan hati.

 

Hal itu.

Selemah-lemahnya iman.”

 

Kepala Pusat Tarjih.

 Universitas Ahmad Dahlan.

 Budi Jaya Putra.

 

Bahwa hadis di atas.

Terangkan cara bijak.

Atasi maksiat.

 

1.        ATASI MAKSIAT DENGAN TANGAN

 

Dalam Bahasa Arab.

Kata “tangan”.

 

Bisa diartikan:

1)        Kekuatan.

2)        Kemampuan.

 

Orang yang punya kekuasaan.

Atau punya kekuatan.

 

Harus dipakai hilangkan:

1)        Maksiat.

2)        Kemungkaran.

 

Umat lslam.

Diharapkan jadi pemimpin.

 

Agar mudah atasi maksiat.

Gampang hilangkan kemungkaran.

 

2.        ATASI MAKSIAT DENGAN LISAN

 

Umat Islam yang tak punya kekuasaan.

Bisa atasi lewat lisan.

 

Yaitu beri nasihat yang baik.

Atau berdebat.

Dengan cara baik.

 

3.        TOLAK MAKSIAT DALAM HATI

 

Menolak kemungkaran dengan hati.

Hukumnya wajib bagi tiap muslim.

Dalam segala keadaan.

 

Mengatasi maksiat.

Pakai tangan dan lisan.

Sesuai kemampuan.

 

Misalnya.

1)        Presiden.

2)        Gubernur.

3)        Pejabat lainnya.

 

Punya kesempatan terbuka.

Untuk hilangkan kemungkaran.

 

Jabatan harus dipakai.

Amar makruf nahi mungkar.

Dengan baik,” ucap Budi.

 

Di Masjid Islamic Center.

 Universitas Ahmad Dahlan.

Senin (23/01/2023).

 

Saat orang muslim.

Tak punya kekuasaan.

 

Dan tak cakap lisan.

Maka pakai cara ke-3.

 

Yaitu tolak maksiat dengan hati.

Harus benci pada kemungkaran.

 

Ketika orang lslam.

Melihat kemungkaran.

 

Hati orang beriman.

Harus benci.

Dan tinggalkan maksiat itu.

 

(Sumber muhammadiyah)

16571. PENGURUS MUHAMMADIYAH TAK DIGAJI DANA KE PAPUA LUAR NEGERI

 

 


PENGURUS MUHAMMADIYAH TAK DIGAJI DANA KE PAPUA LUAR NEGERI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Oposisi.

Yaitu suka beri kritik.

Atau menentang rezim berkuasa.

 

Rezim

Yaitu pemerintah yang berkuasa.

 

Kritis.

Yaitu tajam dalam analisa.

 

Konstruktif.

Bersifat memperbaiki.

 

Etis.

Yaitu sesuai etika umum.

 

Karakter Muhammadiyah.

Bukan oposisi.

 

Tapi :

1)            Kritis.

2)            Konstruktif.

3)            Etis

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Busyro Muqoddas tegaskan.

 

Bahwa sikap oposisi.

Bukan karakter Muhammadiyah.

 

Muhammadiyah didominasi kaum:

1)                Terdidik.

2)                Terpelajar.

 

Tradisi Muhammadiyah.

1)                Kritis.

2)                Konstruktif.

 

3)                Etis.

4)                Terbuka.

 

Tak ada yang ditutup.

Pada siapa pun.

 

Termasuk pada pemerintah:

1)        Pusat .

2)        Daerah.

 

Muhammadiyah.

Tak punya karakter oposisi.

 

Indonesia tak ada partai oposisi.

Masak Muhammadiyah oposisi.

 

Tapi Muhammadiyah kritis, konstruktif, etis,” tegasnya.

 

Dalam Musywil Muhammadiyah.

Dan ‘Aisyiyah.

 Kalimantan Barat.

Sabtu (4/2/2023).

 

Contohya.

Muhammadiyah respon.

Kebijakan kurang tepat.

 

Yaitu pemerintah akan tarik pajak.

Perguruan tinggi swasta.

Pada tahun lalu.

 

Muhammadiyah.

Punya 172 perguruan tinggi.

 

Semua biaya mandiri.

Tanpa bantuan APBN/APBD.

 

Dari wacana pajak.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 

Proyeksi beban pajak.

Sebesar Rp62 M per tahun.

 

Merespon rencana kebijakan itu.

PP Muhammadiyah kumpulkan data.

 

Bertemu Menko Perekonomian.

Dan Dirjen Pajak.

 

Muhammadiyah jelaskan.

Aset ekonomi Muhammadiyah besar.

 

Distribusi untuk kemajuan daerah.

Di berbagai Indonesia.

Belum optimal disentuh pemerintah.

 

Muhammadiyah.

Punya catatan detil dan transparan.

 

“Setelah dijelaskan.

Pemerintah tahu.

Kekuatan ekonomi Muhammadiyah besar.

 

Misalnya.

Jawa Timur asetnya 5 triliun rupiah.

 

Dirjen bertanya,

Berapa gaji Ketua Umum Muhammadiyah?” .

 

Pertanyaan itu dijawab.

Bahwa sejak dulu kala.

 

 PP Muhammadiyah.

Sampai tingkat Ranting.

 

Tak boleh terima gaji.

Tak ada gaji.

Dan Pak Dirjen sangat positif,” imbuhnya.

 

“Pemerintah sangat positif.

Peraturan pajak perguruan tinggi.

Belajar model Muhammadiyah.

 

Dana setoran.

Ke PP Muhammadiyah.

 

Distribusi ke daerah.

Misalnya dikirim ke:

 

1)        Sorong Papua.

2)        Universitas Muhammadiyah Malaysia.

3)        Sekolah Muhammadiyah di Australia.

 

Semua tercatat bagus.

Sekarang kita dibebaskan,” syukurnya.

 

Hal itu.

Bukti Muhammadiyah.

 

Suka ta’awun.

Dan komunikasi yang baik.

 

Dalam kebajikan dan takwa.

Dengan siapa pun.

Termasuk pemerintah.

 

Terkait Musywil.

Busyro tawarkan pada Gubernur.

 

Dan aparatur pemerintah.

TNI dan Polri.

 

Jika butuh Sumber Daya Manusia.

Tradisi good governance.

Atau tata kelola yag baik.

 

Muhammadiyah.

Siap salurkan SDM.

 

“Muhammadiyah merawat .

Dan meningkatkan kebajikan.

 

Berdasar nilai Islam.

Dan nilai kebangsaan.

 

Sumber autentiknya.

Pada 4 alinea UUD 1945.

Dan 5 sila Pancasila.

 

Sebagian sumbangan  putra Muhammadiyah.

Dulu berperang ikut Bung Karno.

Dan timnya merumuskan itu,” jelas Busyro.

 

Muhammadiyah.

Sejak dulu sampai akan datang.

 

1)        Tak radikal.

2)        Selalu toleran.

3)        Bukan teroris.

 

Semua hal negatif itu.

Tak ada benihnya.

Di Muhammadiyah.

 

Prinsip Muhammadiyah.

1)        Kemanusiaan.

2)        Adab universal.

 

3)        Bergaul lintas agama, lintas suku, lintas semua,” tegas Busyro.

 

(Sumber muhammadiyah)